Sebuah kata bernama Jodoh

Ya Allah, jika dia jodohku maka dekatkanlah, dan jika dia bukan jodohku ya Allah, jodohkanlah denganku

Pernah denger/baca doa maksa kek di atas itu? Aku sering. Apalagi klo malem minggu gini, yang udah pacaran komat kamit biar pacarnya bisa jadi jodohnya, yang jomblo tunggal dene sih, ga ono bedane, ya cuma beda di subyek doanya yang masih bersebutan Mr. X, pangeran tampan, ibu untuk anak2ku, gadis pujaan, calon imam atau entah bernama siapa karena mungkin dulu ibunya lupa ngasih nama.

Apa sih sebenernya jodoh itu? darimana ide tentang jodoh itu sendiri? Konon jodoh sudah ditentukan oleh Tuhan, seorang wanita diciptakan dari tulang rusuk laki2 yang menjadi jodohnya, maka mereka adalah pasangan yang sudah ditentukan oleh Tuhannya. Meski kadang tulang rusuk itu terlahir terlebih dahulu daripada lelakinya.

Apakah menemukan jodoh itu gampang?

Pertanyaan ini gampang sekali dilontarkan tapi sangat sulit untuk menjawabnya, karena tidak ada satupun manusia di dunia ini yang benar2 tahu siapa jodohnya. Tapi aku yakin aku bisa merasakan klo dia bener2 jodohku mas, wis ta, sejak kapan kamu merasa enggak pernah lagi dibohongi perasaan, firasat dan instingmu sendiri?

Mari kita jawab pertanyaan sulit itu dengan beberapa pertanyaan balik.

  1. Jika ada seseorang menikah kemudian bercerai dan menikah lagi dengan orang lain, siapakah jodohnya?
  2. Jika kawin cerai di atas terjadi beberapa kali, siapakah jodohnya?
  3. Jika kesemua pernikahannya gagal, dan ia memilih menjanda di sisa umurnya, siapakah jodohnya?
  4. Jika seorang lelaki menganut poligami, diantara para istrinya, siapakah yg benar2 tulang rusuknya?
  5. Jika seorang wanita menganut poliandri, siapakah lelaki yang menjadi jodohnya?
  6. Jika seseorang berselibat selama umur hidupnya? siapakah jodohnya?
  7. Jika seseorang mati muda, siapa yang akan menggantikan posisinya bagi jodohnya?
  8. Jika seseorang dijodohkan oleh orangtuanya, apakah pasangannya itu benar2 berasal dari tulang rusuknya?
  9. Jika seorang berselingkuh, siapa yang menjadi jodohnya? istrinya/selingkuhannya?

gadis jilbab manis cantikSulit menentukan jawaban pasti dari pertanyaan2 di atas, andai berusaha kita jawab pun pastinya hanya jawaban gamang yang mengambang. Bahkan siapa yang tahu, suami/istri kita saat ini adalah benar2 tulang rusuk kita? We never know.

Tapi baiklah, untuk menjawab pertanyaan2 sulit ini ada hipotesis yang aku rasa tepat untuk menjawab masalah jodoh ini.

Ada tiga domain yang tidak bisa kita indera tetapi bisa kita yakini kebenarannya karena keimanan kita pada Sang Pencipta, ketiganya adalah Jodoh, rejeki dan nyawa.

Saat kita menerima gaji, kita tahu gaji adalah bagian dari rejeki yang diberikan Tuhan pada kita, meski kita bisa menghitung dengan teliti pendapatan dan pengeluaran kita, tidak mungkin kita bisa menghitung rejeki yang kita terima setiap harinya.

Kita bisa datang ke rumah sakit / lab untuk melakukan general check up setiap hari, memastikan bagian2 tubuh kita; jantung, paru2, otak, liver & lainnya dalam kondisi baik2 saja untuk tetap membuat kita hidup dalam waktu lama, tapi tidak ada alat medis yang mampu mendeteksi dimana posisi nyawa dalam tubuh kita berada.

Kita hanya tahu, kita tetap bisa menghirup udara karena ada nyawa dalam tubuh kita. Nyawa tentu berbeda dengan kesehatan organ tubuh, berbeda dengan keselamatan berkendara, bukan serangan jantung, bukan diabetes, bukan kecelakaan yang akan membunuh kita, tetapi hilangnya nyawa lah yang akan mematikan kita.

Lalu bagaimana dengan jodoh? sama halnya seperti dua hal di atas, rejeki tidak sama dengan gaji, dan nyawa tidak sama dengan organ2 penopang hidup kita. Secara analogi, jodoh tidaklah sama dengan pasangan hidup kita.

Mungkin suami/istri hanyalah bagian dari jodoh, atau persepsi kita tentang jodoh tidak sama dengan apa yang dimaksud Tuhan dengan jodoh, bukankah kita bisa bertemu karena kita memang berjodoh, bisa menjalin kerjasama bisnis, karena berjodoh. Lalu apa maksud Tuhan dengan jodoh itu? sudahlah, ada banyak hal yang tidak akan pernah kita mengerti tentang Tuhan dan caraNya bekerja, meski sampai seumur hidup kita mencarinya.

Mungkin kita di dunia hanya mengenal istilah2nya, tapi tentang regulasi, aturan main, standar operational procedure, dan term n service-nya ada di ranah Illahiah, hanya Tuhan yang memiliki pemahaman tentang semua hal yang ada di alam semesta ini dan cara mengaturnya.

Tuhanlah yang mengatur jodoh, rejeki dan masa aktif nyawa kita, bukan urusan kita untuk menentukan siapa jodoh, rejeki atau menangguhkan pencabutan nyawa.

Yang perlu kita sadari bahwa, jodoh, rejeki dan nyawa adalah anugerah yang kita terima dariNya baik dalam bentuk pasangan hidup, anak keturunan, harta benda, kesehatan dan umur panjang. Kita hanya perlu bersyukur atas karuniaNya.

Jadi siapakah jodohku? Biarlah, hanya Tuhan yang tahu dan memilihkannya untukku.

2 pemikiran pada “Sebuah kata bernama Jodoh”

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini