Jika kita ditanya makanan yang mengandung zat besi, aku yakin pikiran kita akan segera tertuju pada bayam. Ya, bayam adalah salah satu sumber zat besi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Manfaat Zat Besi
Zat besi adalah mineral yang dapat membantu menjaga tubuh dari anemia, menjaga kesehatan sel dalam tubuh, manfaat utama dari zat besi adalah membentuk hemoglobin atau protein pada sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen untuk diedarkan dalam aliran darah. Tentu jika kadar hemoglobin ini rendah, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen sehingga mudah merasa letih.
Dengan aliran oksigen dalam tubuh lancar, maka kita lebih mudah berkonsentrasi karena badan terasa segar. Zat besi juga membantu sel darah putih yang berperan mendeteksi bibit penyakit dan membunuh kuman yang ada dalam tubuh. Manfaat lain dari zat besi adalah meningkatkan kualitas tidur. Zat besi dapat membantu meringankan gangguan tidur seperti insomnia, apnea dan perasaan gelisah.
Untuk ibu hamil, konsumsi sumber makanan mengandung zat besi mampu menjaga janin dari resiko bayi prematur, berat badan rendah serta kematian pada bayi baru lahir.
Tanda Kekurangan Zat Besi
Lalu apa sih dampak jika tubuh kita kekurangan zat besi?
Anemia
Anemia terjadi karena defisiensi zat besi, kekurangan zat besi bisa terjadi jika seseorang mengeluarkan darah cukup banyak, misalnya pada saat haid, atau mengalami luka yang cukup parah.
Kulit Terlihat Pucat
Karena asupan oksigen dalam peredaran darah berkurang, maka kesegaran kulit juga ikut terimbas, sehingga kulit orang yang mengalami anemia akan terlihat lebih pucat
Kurang konsentrasi
Salah satu fungsi hemoglobin adalah mengalirkan oksigen ke otak, dengan kurangnya zat besi, kemampuan hemoglobin mensuplai oksigen ke otak menjadi berkurang dan membuat konsentrasi kita menurun.
Gangguan fungsi ginjal dan sumsum
Masalah lain yang bisa timbul karena kekurangan zat besi adalah gangguan pada sumsum tulang yang bertugas memproduksi sel darah merah dan sel darah putih. Dengan jumlah sel darah putih menurun, daya tahan tubuh untuk memerangi penyakit yang masuk ke tubuh pun berkurang.
Kekurangan zat besi juga bisa terjadi karena penyakit gagal ginjal yang menyebabkan defisiensi zat besi. Hormon eritropoiten yang diproduksi ginjal akan dibawa ke sumsum tulang sebagai bahan pembuatan sel darah merah.
Denyut Jantung Cepat
Kekurangan sel darah merah akibat kurangnya asupan zat besi membuat denyut jantung berdebar lebih cepat, karena jantung dipaksa lebih cepat mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, jika sudah begini biasanya para penderita anemia sering mengalami susah tidur
Makanan Yang Mengandung Zat Besi Selain Bayam
Selain bayam, ada beberapa jenis makanan yang mengandung zat besi yang bisa kita konsumsi sehari-hari untuk meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh dan membantu sumsum tulang belakang memproduksi hemoglobin secara normal
Hati dan Jeroan Sapi
Hati dan jeroan sapi seperti ginjal, jantung dan otak sapi kaya akan kandungan zat besi. Kandungan zat besi pada hati sapi mencapai 36 persen. Di sisi lain jeroan sapi mengandung protein tinggi, mineral serta vitamin A dan B
Kerang
Hewan dari filum moluska ini merupakan salah satu makanan yang mengandung zat besi. Zat besi dalam kerang merupakan jenis zat besi heme yang lebih mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi yang terkandung dalam sayuran. Selain itu, kandungan nutrisi dalam kerang mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL yang baik untuk jantung kita
Daging
Protein hewani yang berasal dari daging hewan kaya akan protein, selenium, seng serta beberapa jenis vitamin B. Kebiasaan mengkonsumsi daging mampu menekan tingkat kekurangan zat besi. Tipe zat besi pada daging ini juga merupakan zat besi heme yang mudah diserap, setiap 100 gram daging sapi mampu memenuhi 15% kebutuhan zat besi harian
Kacang
Untuk mereka yang kesulitan memenuhi kebutuhan zat besi heme dari daging dan kerang, bisa menggantinya dengan bayam dan kacang polong, kacang hitam, kacang merah serta kacang kedelai. Makanan turunan yang berasal dari kedelai seperti tempe, tahu dan kecap bisa digunakan dan mudah ditemukan untuk konsumsi sehari-hari. Kacang mampu memenuhi kebutuhan zat besi harian sebesar 37%
Brokoli
Brokoli memiliki banyak manfaat dan merupakan jenis makanan yang banyak disarankan untuk diet sehat, hampir semua kebutuhan diet sehat memasukkan brokoli sebagai salah satu menu yang bisa dipilih. Kekayaan nutrisi dalam brokoli cukup lengkap mulai dari vitamin C, asam folat, serat, vitamin K, sulforaphane, glukosinolat, serta zat besi.
Brokoli selain mampu menambah kadar hemoglobin juga dapat melindungi diri dari sel kanker.
Ikan Tuna
Pilihan sumber zat besi lain yang berasal dari laut adalah ikan tuna, ikan yang terkenal dengan asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk perkembangan otak anak ini memiliki kandungan 8% kebutuhan zat besi harian.
Jika ikan tuna terasa mahal, kita bisa memilih beberapa jenis ikan lain seperti sarden, makarel dan haddock sebagai pengganti sumber zat besi dari ikan tuna.
Sereal
Biji-bijian sereal merupakan salah satu makanan yang kaya akan kandungan zat besi, sereal bisa dikonsumsi sebagai menu sarapan pagi guna meningkatkan kinerja dan konsentrasi otak saat bekerja atau belajar.
Dark Chocolate
Opsi terakhir dari daftar kebutuhan zat besi harian bisa dipenuhi oleh dark chocolate. Makanan ini mengandung serat prebiotik yang dibutuhkan bakteri baik dalam tubuh. Coklat juga mengandung 19% kebutuhan harian akan zat besi
Tentu saja, masih ada beberapa opsi makanan lain yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, namun daftar di atas sepertinya sudah cukup panjang dan para pembaca sudah bisa menentukan mana makanan yang paling bisa pembaca dapatkan untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi masing-masing.
Selain itu, kita juga bisa menambah kadar zat besi dalam tubuh dengan bantuan Tonikum Bayer. Produk suplemen dari Bayer ini. Berbentuk sirup, Tonikum Bayer hadir dalam kemasan 100ml dan 330ml. Kandungan gizi Tonikum Bayer antara lain zat besi, zinc, kalsium, vitamin B1, B2, B3, B6, B12, C serta mangan.
Tonikum Bayer juga bisa dikonsumsi oleh anak usia 6 tahun ke atas. Dosis anjuran untuk anak usia 6-12 tahun adalah setengah sendok makan 1 kali sehari, sementara untuk dewasa saran konsumsinya adalah 1 sendok makan perhari.