Sulit Memproduksi ASI Bikin Ibu Baru Bisa Stress Lho

Menyusui adalah momen yang dinanti oleh banyak ibu baru, namun tidak sedikit yang menghadapi kesulitan dalam memproduksi ASI. Ketidakmampuan untuk memberikan ASI sering kali menimbulkan kekhawatiran dan tekanan emosional bagi ibu. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab sulitnya produksi ASI, cara mengatasinya, serta bagaimana ibu bisa terhindar dari stres selama masa menyusui.

Penyebab Kesulitan Produksi ASI

  1. Kurangnya Rangsangan dari Bayi
    Produksi ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand. Jika bayi jarang menyusui atau pelekatan bayi kurang optimal, payudara tidak cukup dirangsang untuk menghasilkan ASI yang cukup.
  2. Stres dan Kelelahan
    Stres akibat kurang tidur atau tekanan emosional pasca-persalinan dapat menghambat hormon oksitosin, yang bertanggung jawab dalam mengalirkan ASI.
  3. Masalah Kesehatan
    Gangguan hormon seperti hipotiroidisme, diabetes, atau sindrom polikistik ovarium (PCOS) dapat memengaruhi kemampuan tubuh memproduksi ASI.
  4. Asupan Gizi Kurang Memadai
    Tubuh ibu membutuhkan kalori dan nutrisi ekstra selama menyusui. Kekurangan makanan bergizi dapat berdampak pada kuantitas dan kualitas ASI.
  5. Penggunaan Susu Formula Terlalu Awal
    Memberikan susu formula terlalu dini dapat mengurangi frekuensi menyusui langsung, sehingga tubuh tidak mendapatkan sinyal untuk memproduksi lebih banyak ASI.

Cara Mengatasi Kesulitan Produksi ASI

  1. Tingkatkan Frekuensi Menyusui
    Susui bayi sesering mungkin, minimal 8-12 kali dalam sehari, termasuk pada malam hari. Hal ini merangsang produksi hormon prolaktin yang meningkatkan produksi ASI.
  2. Pastikan Pelekatan yang Benar
    Pastikan bayi melekat dengan benar pada payudara untuk mengoptimalkan pengosongan ASI. Jika kesulitan, ibu dapat berkonsultasi dengan konselor laktasi.
  3. Pompa ASI Secara Rutin
    Gunakan pompa ASI jika bayi tidak menyusui langsung. Memompa ASI secara rutin membantu mempertahankan dan meningkatkan produksi.
  4. Konsumsi Makanan Bergizi
    Perbanyak konsumsi makanan yang mendukung produksi ASI, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, oatmeal, dan ikan salmon. Jangan lupa minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh.
  5. Gunakan Teknik Pijat Payudara
    Pijat payudara dengan lembut untuk melancarkan aliran ASI dan mencegah sumbatan saluran ASI.
  6. Dukungan Obat dan Herbal
    Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan galaktagog (obat atau suplemen yang merangsang produksi ASI). Beberapa herbal seperti daun katuk dan fenugreek juga dikenal bermanfaat.

Cara Menghindari Stres Selama Menyusui

  1. Istirahat yang Cukup
    Meskipun sulit, coba atur waktu tidur saat bayi juga tidur. Minta bantuan pasangan atau keluarga untuk mengurus pekerjaan rumah tangga agar ibu bisa beristirahat.
  2. Dapatkan Dukungan Emosional
    Jangan ragu untuk berbagi cerita atau kekhawatiran dengan pasangan, keluarga, atau teman. Dukungan dari orang terdekat sangat membantu mengurangi beban mental.
  3. Praktik Relaksasi
    Luangkan waktu untuk melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga ringan. Relaksasi membantu meningkatkan hormon oksitosin yang memperlancar ASI.
  4. Bergabung dengan Komunitas Menyusui
    Komunitas atau kelompok pendukung ibu menyusui bisa menjadi tempat berbagi pengalaman dan mendapatkan tips praktis dari sesama ibu.
  5. Hindari Tekanan Sosial
    Fokuslah pada kebutuhan bayi dan kemampuan diri sendiri. Tidak perlu membandingkan diri dengan ibu lain, karena setiap perjalanan menyusui berbeda.
  6. Nikmati Momen Menyusui
    Alihkan perhatian dari kekhawatiran dengan menikmati momen kebersamaan dengan bayi. Sentuhan lembut dan tatapan mata dengan bayi dapat memberikan efek menenangkan.

Pentingnya Dukungan dari Lingkungan Sekitar

Dukungan dari pasangan, keluarga, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk keberhasilan menyusui. Lingkungan yang mendukung dapat mengurangi tekanan yang dirasakan ibu dan membantu mengatasi kendala dengan lebih baik.

Kesimpulan

Kesulitan memproduksi ASI adalah hal yang umum terjadi, terutama pada ibu baru. Namun, dengan pemahaman yang tepat, langkah-langkah yang strategis, dan dukungan emosional, masalah ini dapat diatasi. Ingatlah bahwa menyusui adalah proses belajar bagi ibu dan bayi. Bersabarlah, nikmati prosesnya, dan selalu konsultasikan kendala kepada tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan solusi terbaik. Dengan demikian, ibu tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan ASI bayi tetapi juga menjaga kesehatan mentalnya.

referensi: https://idikotasemarang.org

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini