tanggal kedaluwarsa

Tanggal Kedaluwarsa Hal Sepele yang Sering Diabaikan Tapi Bisa Berujung Petaka

Pernah nggak sih kamu belanja makanan di minimarket atau supermarket, lalu langsung masukin barang-barang ke keranjang tanpa ngecek tanggal kedaluwarsanya? Atau mungkin kamu pernah nemu makanan kaleng di dapur, masih tersegel rapi, lalu mikir, “Ah, kayaknya masih bisa dimakan deh,” tanpa peduli lagi sama tanggal yang tercetak kecil di kemasannya. Ini hal yang kelihatannya sepele, tapi efeknya bisa fatal banget.

Kita hidup di era serba cepat. Banyak dari kita yang terlalu sibuk sampai lupa atau malas memperhatikan detail kecil semacam tanggal kadaluarsa. Padahal, kebiasaan ini penting banget buat kesehatan. Bukan cuma buat mencegah makanan basi, tapi juga buat melindungi diri dan keluarga dari risiko keracunan makanan yang bisa berakibat serius.

Makanan yang lewat tanggal kedaluwarsa itu bukan cuma soal rasa yang berubah atau tekstur yang nggak enak. Lebih dari itu, ada kemungkinan besar mikroorganisme berbahaya seperti bakteri patogen (contohnya Salmonella, Listeria, atau E. coli) berkembang di sana. Keracunan akibat makanan basi bukan mitos. Ini fakta medis yang bisa terjadi ke siapa saja, bahkan dari makanan yang kelihatannya masih “baik-baik saja”.


Apa Sebenarnya Tanggal Kedaluwarsa Itu?

Tanggal kedaluwarsa atau “expiration date” bukan sekadar hiasan di kemasan produk. Itu adalah batas waktu aman konsumsi yang ditetapkan oleh produsen berdasarkan uji stabilitas produk. Artinya, sebelum tanggal itu, makanan masih dijamin kualitas dan keamanannya. Lewat dari itu? Produsen nggak bisa jamin lagi.

Ada juga istilah Best Before atau Use By. Di Indonesia, seringkali kita cuma melihat satu jenis tanggal, tapi di beberapa negara maju seperti Inggris atau Kanada, dua jenis tanggal ini dibedakan jelas:

  • Best Before: Menunjukkan kualitas terbaik makanan, bukan berarti setelah itu langsung berbahaya. Biasanya ada di produk kering seperti biskuit atau sereal.

  • Use By: Ini penting banget. Kalau lewat dari tanggal ini, artinya makanan tersebut sudah tidak aman untuk dikonsumsi.

Sayangnya, di Indonesia kesadaran soal perbedaan ini belum begitu tinggi. Banyak orang yang masih mengira semua jenis tanggal itu sama saja, padahal efeknya berbeda.


Data dan Fakta Terbaru Soal Keracunan Makanan

Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia tahun 2023, setidaknya ada lebih dari 1.200 laporan kasus keracunan makanan yang diterima setiap tahunnya. Sebagian besar terjadi karena makanan yang sudah rusak atau melewati masa kedaluwarsa. Angka ini kemungkinan besar lebih besar lagi jika dihitung dari kasus yang nggak dilaporkan secara resmi.

Di skala global, World Health Organization (WHO) mencatat bahwa sekitar 600 juta orang di seluruh dunia mengalami keracunan makanan setiap tahunnya, dan sekitar 420.000 orang meninggal karenanya. Ironisnya, banyak dari kasus ini sebenarnya bisa dicegah hanya dengan tindakan sederhana: cek tanggal kedaluwarsa sebelum makan.


Kenapa Kita Sering Abaikan Hal Ini?

Ada beberapa alasan kenapa orang sering abai:

  1. Terlalu Percaya Diri
    Banyak yang berpikir bahwa selama makanan masih tampak normal, baunya nggak aneh, dan warnanya nggak berubah, artinya masih aman. Padahal, mikroba patogen nggak selalu mengubah tampilan atau aroma makanan.

  2. Ingin Menghindari Pemborosan
    Ada rasa sayang buang makanan, apalagi kalau itu makanan mahal. Tapi hemat yang salah arah ini bisa jadi bumerang kalau akhirnya bikin sakit.

  3. Kurangnya Edukasi
    Banyak masyarakat yang belum paham pentingnya informasi pada kemasan, termasuk perbedaan antara expired date, best before, dan manufacturing date.

  4. Diskon Produk Hampir Kedaluwarsa
    Di beberapa toko, produk dengan masa simpan yang tinggal sedikit biasanya didiskon besar-besaran. Ini kadang bikin orang kalap belanja tanpa mikir, “Emang bisa habis sebelum tanggalnya lewat?”


Dampak Nyata Konsumsi Produk Kedaluwarsa

Keracunan makanan bisa muncul dalam waktu cepat, mulai dari 30 menit sampai beberapa jam setelah konsumsi. Gejalanya bisa ringan seperti mual, muntah, dan diare. Tapi dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan demam tinggi, dehidrasi parah, hingga komplikasi serius seperti gagal ginjal atau infeksi sistemik.

Contoh kasus, seorang anak berusia 6 tahun di Bandung dilaporkan mengalami keracunan usai mengonsumsi susu kotak yang sudah lewat masa kedaluwarsa selama seminggu. Awalnya hanya diare ringan, tapi dalam waktu dua hari kondisi memburuk dan harus dirawat di rumah sakit selama lima hari. Kasus seperti ini bukan cuma bikin panik, tapi juga menguras biaya dan tenaga.


Bagaimana Cara Menghindarinya?

Nggak susah sebenarnya. Berikut beberapa kebiasaan kecil yang bisa mencegah risiko besar:

  • Biasakan cek tanggal kedaluwarsa setiap kali belanja.
    Jangan malas bolak-balik barang ke rak kalau ternyata sudah dekat atau lewat tanggal.

  • Gunakan sistem FIFO (First In, First Out) di rumah.
    Makanan yang dibeli lebih dulu, dikonsumsi lebih dulu.

  • Jangan tergoda diskon berlebihan.
    Belilah sesuai kebutuhan dan perkirakan apakah produk bisa habis dikonsumsi sebelum tanggal kedaluwarsa.

  • Edukasi anggota keluarga, terutama anak-anak dan lansia.
    Mereka rentan keracunan, jadi penting juga mengajarkan hal ini dari usia dini.

  • Perhatikan penyimpanan.
    Tanggal kadaluarsa berlaku jika produk disimpan sesuai saran. Misalnya, makanan beku harus tetap disimpan di freezer, bukan di suhu ruangan.


Kesimpulan: Sepele Tapi Krusial

Perhatian terhadap tanggal kedaluwarsa bukan hanya soal disiplin atau gaya hidup sehat, tapi juga bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Keracunan makanan bukan hal yang bisa dianggap remeh, dan pencegahannya sangat bisa dilakukan dari hal yang kecil: kebiasaan membaca label.

Di tengah arus hidup yang serba cepat, mari kita jangan abai terhadap detail kecil yang menyangkut keselamatan. Kalau bisa dicegah, kenapa harus menunggu sampai sakit dulu, kan?


Call to Action

Mulai hari ini, yuk biasakan jadi #SmartConsumer. Jangan cuma lihat harga dan rasa, tapi juga perhatikan tanggal kadaluwarsa sebelum membeli atau mengonsumsi makanan. Kesehatan itu investasi jangka panjang, dan semua berawal dari pilihan kecil yang kita ambil setiap hari. Kalau kamu peduli sama diri sendiri dan orang terdekat, ayo jadikan kebiasaan cek label sebagai langkah wajib sebelum makan. Sehat itu nggak mahal, asal kita nggak malas!

referensi: pafikabpasaman.org

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini