Sinar senja getir menyapa ilalang
Ketika sebuah nafas yang terhela terlalu berat untuk dihembuskan
Kuncup – kuncup seulanga kini tak lagi seharum namanya
Tak kan ada malam yang gelap dalam bayangan kunang – kunang
Tak ada ranting yang cukup rapuh untuk dilapukkan angin malam
Semua bertahta dalam barisan doa dan harapan
Dunia tak kan kembali untuk yang kedua kali
Namun di balik angkuhnya rintik2 hujan
Kusaksikan senyum seorang kawan
Kelopak mata itu tak kan pernah pudar
Hanya karena tabir telah tersibak
Dan bumi tertunduk malu dihadapanNya