Game of Throne adalah sebuah serial HBO yang menurut aku yah lumayan. Film ini berkisah tentang perebutan tahta tertinggi di Seven Kingdom. Seven kingdom merupakan tujuh negara union antah berantah di era sebelum abad pertengahan. Negeri utamanya adalah King’s Landing.
Konspirasi dari salah satu kingdom (Lannister) untuk menempati tahta Iron Throne milik keluarga Targayen, kemudian berusaha melemahkan keluarga Baratheon yang menjadi raja berikutnya, membunuh tangan kanan raja Jon Arryn dan Ned Stark pemimpin Winterfell, yang membuat perpecahan, pembunuhan disana sini bahkan antar keluarga sendiri. Masing2 klan menyatakan diri sebagai raja, ingin menjadi penakluk kingdom yang lain.
Film serial ini memiliki banyak tokoh, intrik yang menurutku terlalu banyak untuk sebuah seri dan cukup membuat lelah orang2 yang menonton dari awal dan menimbulkan ambiguitas buat penonton di tengah2nya. 2 season film ini tampak belum ada ending bagi para penontonnya.
Di tengah ancaman kebangkitan para White Walker (Zombie dari tanah salju) pada musim dingin yang sangat lama setelah ribuan tahun, para Raja berperang untuk kejayaan klan mereka sendiri. Endingnya gimana? hmmm entahlah, aku masih belum menuntaskan endingnya, tapi setidaknya banyak tokoh hebat dalam film ini, ada anak2 Stark yang berjuang sendiri2, Daenery Targayen yang terpaksa harus menikahi raja bangsa Dorthaki demi ambisi kakaknya merebut kembali iron throne, ada Tyrion Lannister, meskipun bertubuh cebol dan berasal dari keluarga jahat, ia adalah sosok yang cerdik dan bijak.
Soal kualitas tampilan film, jangan ditanyakan, keren! mantap abis, benteng salju setinggi ratusan meter, menara2 di tebing laut, benteng di tengah gurun curam, kastil yang hancur dihantam api naga, negeri gurun pasir yang tandus. Siapapun orang dibalik kisah Game of Throne adalah orang yang imajinatif.
Tapi soal kekolosalan perang, it sucks! absolutely sucks! HBO terlalu pelit untuk menyajikan pertempuran sekelas Troy atau LoTR, meski mereka menyiapkan kostum, perabotan dan figuran yang cukup banyak, perang kolosalnya nyaris tidak ada, gulungan filmnya lebih banyak dihabiskan untuk menceritakan dilema masing2 tokoh dan adegan di atas ranjang, terkesan film murahan untuk para penggemar film2 kolosal.
Sayang film ini gak mungkin bakal lolos sensor di Indonesia. Adegan2 sadis dan vulgar bertebaran di film ini, hampir di setiap seri ada kepala dipancung dan ditancapkan di atas tombak, gak cuma para prajurit yang dibantai, adegan anak2 kecil dibantai pun banyak, ini jelas nyeremin, belum lagi adegan dewasa disana sini yang berkisar 5-10% dari durasi tiap seri. Sisanya ini film recommended ditonton untuk penggemar film2 kolosal bertema kuda dan pedang yang sudah dewasa.
keabisan stok acara yak mbak? 😀
sy lagi agak jarang nonton HBO abis di ulang2nya terlalu sering 😀