Perjalanan Multiply sebagai social media site memang selalu bergolak dari tahun ke tahun, mulai dari penghapusan fitur berbagi pakai MP3 sampai penghapusan fitur social site sepenuhnya untuk para blogger.
Dibandingkan ketika Yahoo360! kandas, Yahoo koprol ditutup, Friendster mati pelan2, Multiply masih memiliki ribuan blogger aktif di Indonesia, tentu saja keputusan menutup fitur ini mendapat tentangan ribuan penggunanya. Jika situs2 lain bunuh diri karena ketiadaan penumpang, Multiply justru mengajak para penumpangnya untuk mati bareng. Bego!
Jika kita kembali setahun kemaren, harusnya Multiply bisa berbangga hati, karena di tahun 2011 Multiply terpilih sebagai Best Social Media site dari About.com Readers Choice Award dengan peroleh 46%. Diatas runner up Facebook yang hanya mendapat 40%, LinkeIn 6% dan twitter yang hanya 2%. Siapa yang memenangkan Multiply di pertarungan itu? Multiply Indonesia?? salah! Blogger yang memenangkannya, para blogger multiply menggerakkan dukungan agar Multiply bisa mendapatkan tahta terhormat sebagai best social media site.
Blogger Multiply dikenal militan dan loyal terhadap platform mereka, tentunya ini sebuah keuntungan bagi pihak manajemen Multiply karena mereka tidak perlu bersusah payah mengupayakan adanya tim bayangan yang mendukung kesuksesan mereka. Ya, anda bisa bayangkan betapa susahnya sebuah perusahaan motor baru bersaing memperebutkan pangsa pasar karena mereka belum memiliki komunitas penggemarnya. Proses membentuk komunitas baru ini akan memakan begitu banyak biaya dibandingkan jika mampu memanajerial komunitas yang ada sebagai secondary team yang bisa mempercepat penetrasi pasar.
Sayang tahun berganti dan mentari tak mau bersinar lagi, keputusan menutup fitur social site yang dimenangkan tahun sebelumnya adalah sebuah blunder yang tragis, tragis karena belum sempat bertarung untuk mempertahankan gelar best social media site, palu sudah diketok, ini ibarat, sebuah klub yang baru saja memenangi Liga Inggris dan kemudian memutuskan mengundurkan diri dari kancah persepakbolaan.
Terlihat adanya ketidakmampuan manajemen Multiply memahami keunggulan dan daya beda mereka dalam percaturan dunia maya dan ketidakmampuan mereka memaksimalkan sumberdaya yang ada, baik komunitas yang telah tumbuh di dalamnya maupun dari segia kualitas website mereka sendiri.
dunia bisnis, pasti ada yang kalah dan yang menang
kapitalisnya menang terus mas
persaingan di dunia bisnis internet dan websites sudah mulai marak,
iya betul, udah beda banget dari awal dulu kenal internet, cuma ada istilah netter
ironis sekali ya
iya hanya karena faktor ketidakmampuan manajerialnya
Open Letter to Multiply.
“GET OUT FROM INDONESIA, YOU SOLD US !!!”
mari kita kembalikan mereka ke negara asal para kompeni, afrika selatan 😛
memenangkan Best social media site tahun sebelumnya, dan segera menutup fitur social media sitenya tahun ini juga, sungguh sebuah ironi bagi para pengguna multiply.