Air Alkali: Benarkah Sehat untuk Tubuh?

Air alkali menjadi salah satu tren kesehatan yang banyak dibicarakan belakangan ini. Dengan klaim manfaat seperti menyeimbangkan pH tubuh, meningkatkan energi, hingga mencegah berbagai penyakit, air alkali telah menarik perhatian banyak orang. Namun, benarkah air alkali sebaik yang diklaim? Artikel ini akan membahas apa itu air alkali, manfaat yang diklaim, dan fakta ilmiah di baliknya.

Apa Itu Air Alkali?

Air alkali adalah air yang memiliki pH lebih tinggi dari air biasa, umumnya berkisar antara 8 hingga 9,5. Sebagai perbandingan, air minum biasa memiliki pH netral sekitar 7. Air alkali sering kali diproduksi secara buatan melalui proses elektrolisis yang memisahkan ion hidrogen untuk meningkatkan kadar basa. Selain itu, beberapa air alkali alami mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, dan kalium, yang berkontribusi pada pH tinggi.

Klaim Manfaat Air Alkali

  1. Menyeimbangkan pH Tubuh
    Salah satu klaim utama adalah kemampuannya untuk menetralkan kelebihan asam dalam tubuh akibat pola makan tidak sehat. Air alkali dikatakan membantu mencegah kondisi seperti asidosis, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.
  2. Meningkatkan Energi
    Konsumsi air alkali sering kali dikaitkan dengan peningkatan energi karena kandungan mineralnya.
  3. Mencegah Penyakit
    Beberapa pendukung air alkali mengklaim bahwa air ini dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis, seperti osteoporosis, kanker, dan penyakit jantung, dengan melindungi tubuh dari radikal bebas.
  4. Meningkatkan Hidrasi
    Air alkali dikatakan memiliki kemampuan lebih baik dalam menghidrasi tubuh dibandingkan air biasa, terutama bagi atlet atau individu dengan aktivitas fisik tinggi.

Fakta Ilmiah di Balik Air Alkali

  1. pH Tubuh Terjaga Secara Alami
    Tubuh manusia memiliki sistem pengaturan pH yang sangat efektif melalui ginjal dan paru-paru. Misalnya, darah manusia harus memiliki pH sekitar 7,35–7,45 untuk mendukung fungsi tubuh yang normal. Tubuh secara alami menjaga keseimbangan ini, terlepas dari asupan makanan atau minuman tertentu, termasuk air alkali.
  2. Manfaat untuk Penyakit Tertentu Belum Terbukti
    Penelitian tentang manfaat air alkali untuk penyakit kronis masih sangat terbatas. Beberapa studi menunjukkan potensi manfaat, tetapi sebagian besar dilakukan dalam skala kecil atau pada hewan, sehingga belum cukup kuat untuk membuktikan klaim kesehatan secara umum.
  3. Efek pada Hidrasi
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air alkali dapat meningkatkan hidrasi pada atlet setelah berolahraga. Namun, efek ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan air biasa ketika tubuh sudah terhidrasi dengan baik.
  4. Tidak Ada Bukti Kuat Mencegah Kanker
    Klaim bahwa air alkali dapat mencegah atau mengobati kanker didasarkan pada teori bahwa sel kanker berkembang dalam lingkungan asam. Namun, tubuh secara alami mengatur pH darah, sehingga konsumsi air alkali tidak memiliki dampak signifikan pada lingkungan seluler tubuh.

Efek Samping dan Risiko

Meskipun dianggap aman untuk dikonsumsi, air alkali dengan pH yang terlalu tinggi dapat menyebabkan efek samping, seperti:

  • Menurunkan keasaman alami lambung, yang penting untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri.
  • Mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi air alkali secara rutin.

Dikutip dari Tirto.id, menurut Prof. Dr. H. M.A Rindit Pambayun, Ketua Perhimpunan Ahli Teknik Pangan Indonesia (PATPI) Pusat, tubuh manusia dirancang untuk menyeimbangkan pH setiap makanan maupun minuman yang masuk. “Jadi lambung kita meregulasi agar pH-nya sama dengan sekitar, dibuat pH derajat keasaman 2 (pH2),” katanya dalam diskusi terbatas mengenai Teknologi Pengolahan Pangan dan Nutrisi.

Derajat keasaman 2 dalam lambung berguna untuk menyeleksi agar semua mikroorganisme patogen mati, kecuali bakteri asam laktat. Sehingga, ketika lepas dari lambung, makanan yang dikonsumsi akan terbebas dari patogen.

“Kalau makanan terlalu tinggi pH-nya dan dijadikan daily food, itu berat sekali lambung meregulasi. Bisa-bisa masa pakai lambung yang seharusnya sampai umur 85 tahun, karena harus meregulasi setiap hari, jadi di umur 45 tahun sudah habis-habisan,” tambahnya.

Karena perut dirancang untuk menjadi asam, maka lambung harus memproduksi lebih banyak asam setiap kali meminum air alkali untuk mengkompensasi dilusi cairan lambung. Mempertahankan keasaman lambung diperlukan untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus. Mengubah lingkungan asam ini hanya akan meningkatkan kemungkinan usus terinfeksi.

“Tentang alkaline water bagus untuk terapi penyakit tertentu, mungkin. Tapi kalau untuk penggunaan daily masih perlu penelitian lebih lanjut,” ujarnya.

Regulator seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga melarang penjualan air alkali yang diklaim sebagai obat. Meskipun, penjualan alat-alat untuk memproduksi air alkali masih diperbolehkan. Perizinannya berada di bawah naungan Kemenkes, sementara produk minuman alkali kemasan banyak yang telah didaftarkan di BPOM.

Apakah Air Alkali Lebih Baik dari Air Biasa?

Air alkali mungkin memberikan manfaat tambahan bagi sebagian orang, seperti atlet atau mereka yang mengalami dehidrasi berat. Namun, untuk kebanyakan orang dengan pola makan sehat dan tubuh yang berfungsi normal, air biasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidrasi.

Air alkali memiliki beberapa potensi manfaat, terutama dalam meningkatkan hidrasi dan memberikan mineral tambahan. Namun, klaim seperti menetralkan asam tubuh, mencegah penyakit kronis, atau meningkatkan energi masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Untuk menjaga kesehatan tubuh, prioritas utama adalah menjaga pola makan seimbang, tetap terhidrasi dengan air minum biasa, dan menjalani gaya hidup sehat. Jika Anda tertarik mencoba air alkali, pastikan untuk mengonsumsinya dengan bijak dan tidak menggantikannya dengan pengobatan atau pola hidup sehat lainnya.

referensi: http://pafibengkaliskab.org

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini