Platform Audiobook Storytel punya konsep baru dalam menghadirkan suasana literasi dengan si kecil. Audiobook sendiri adalah cara baru menikmati buku sebagai karya tulis dengan cara mendengarkan, dan konsep ini sama seperti mendengarkan cerita dongeng atau buku pengantar tidur.
Sebagaimana kita tahu, manusia dapat belajar menggunakan berbagai indera yang dimilikinya, ada anak yang memiliki kemampuan visual lebih baik, kemampuan audial lebih oke, harus menggunakan audio visual biar lebih paham, ada yang harus melihat dulu ada yang harus dijelaskan dengan detail terlebih dahulu.
Konsep audiobook di Storytel sendiri adalah dengan mendengarkan pembacaan buku cerita atau dongeng yang dipilih. Mirip seperti jaman mbah-mbah kita mendengarkan siaran sandiwara radio setiap malam di masa yang telah silam.
Mungkin, banyak dari kita yang beranggapan, duh sekarang ini jamannya audio video, anak-anak berusaha bikin konten dalam bentuk video, di share di berbagai platform short video. Lagipula tampilan video itu lebih kaya daripada sekedar mendengarkan. Ingat kata pepatah satu gambar sejuta makna?
Mengapa Mendengarkan Bagus untuk Kreativitas
Meskipun audio visual seperti video dapat menyajikan hal-hal yang mudah dipahami, mendengarkan dapat meningkatkan imajinasi seseorang untuk meningkatkan kreativitas. Sebuah studi di Oxford menyebutkan, mendengarkan musik dapat meningkatkan kreativitas seseorang.
Sebagaimana kita tahu, musik hanya dapat dinikmati dengan didengarkan, aliran beat dan irama dalam musik mampu membawa pendengar merasakan sesuatu sesuai dengan apa yang didengarkan apakah suara itu menggiring ke arah yang lembut, menggugah semangat, menenangkan dan lain sebagainya.
Meskipun di audiobook ini kita tidak mendengarkan musik tetapi mendengarkan cerita dari sebuah buku, hal ini tetap mampu memancing imajinasi yang nantinya berguna untuk membangun kreativitas seseorang. Sebagai contoh saat seorang anak mendengarkan dongeng fabel kancil sebelum tidur. Maka pikirannya akan membayangkan seperti apa sosok kancil yang kecil mungil, berjalan di dalam hutan dan bertemu hewan-hewan buas seperti buaya dan harimau.
Pendongeng mungkin akan berfokus pada interaksi kancil dengan hewan lain, tetapi bagi pendengar yakni si anak bisa mengimajinasikan sebuah dunia hutan lengkap dengan pepohonan rimbun, sinar matahari yang menembus dedaunan, suara kicauan burung di kejauhan dan gemercik air sungai.
Anak akan memiliki imajinasi yang tidak terbatas saat mendengarkan dongeng si kancil. Terkadang, anakku malah menawarkan konsep cerita yang lain dari pakem cerita yang sedang aku dongengin. Dengan mendengarkan, seorang anak bisa secara kritis mengajukan pertanyaan, memberikan ide gagasan berdasarkan apa yang ia tangkap dari cerita yang dituturkan.
Lebih jauh lagi jika kita mengingat mbah-mbah kita yang suka mendengarkan sandiwara radio, buat kita saat kecil, simbah hanya duduk terkantuk-kantuk dengan mata terpejam. Tetapi jika kamu bertanya lakon sandiwara radio tersebut, simbah akan dengan lancar menceritakannya kembali. Seolah ia mendengarkan dengan perhatian penuh.
Hal ini mungkin yang tidak bisa dilakukan oleh mata kita, saat mata kita mengantuk, maka tampilan visual apapun akan lebih sulit dilihat dan dicerna. Sementara telinga, dengan mata terpejam pun masih dapat menangkap informasi dengan baik. Coba deh bayangin kamu terkantuk-kantuk saat menonton Hunger games, Dilan atau Divortiare. Suaranya masuk, tetapi kamu gak akan bisa melihat apa yang ada di layar bukan?
Belajar mendengarkan juga bagus untuk metode belajar. Just for your information aja, aku menggunakan konsep mendengarkan ini untuk bisa memperoleh nilai baik selama belajar di sekolah dulu. Prinsip aku saat mendengarkan penjelasan guru adalah, seorang guru tidak akan bersusah payah menjelaskan sebuah materi yang beliau rasa tidak begitu penting untuk dikuasai anak didiknya.
Perbedaan ritme nada, intonasi, penekanan, perulangan itulah yang aku jadikan patokan untuk tahu apa yang sebenarnya guruku ingin sampaikan. Saat guru menjelaskan dengan nada biasa, biasanya aku tidak ambil pusing dengan penjelasan beliau, tetapi saat intonasi nada berubah, terasa ada penekanan kata dan perulangan. Saat itu juga aku fokus dan menyiapkan catatan. Anything yang beliau jelaskan akan aku tulis di buku catatan.
You know why? karena disitulah nanti materi utama yang akan muncul di soal ujian harian, ujian akhir caturwulan/semesteran atau tahunan. Dan dari sinilah aku biasanya sudah bisa menerka kisi-kisi soal dari pertama sampai terakhir yang nantinya diujikan. Apa tebakanku benar? Mostly yes, kecuali jika pembuat soalnya adalah orang lain bukan guru tersebut.
Storytel Aplikasi Audiobook untuk Mengenalkan Literasi
Seringkali anak jaman sekarang lebih tertarik untuk menonton video dibanding disuruh membaca, dan sumpah, aku mengalami sendiri menghadapi kedua anakku. Untung saja istriku cukup getol dalam menyuruh mereka belajar, dan mau gak mau mereka terpaksa mengikuti ibunya.
But, di waktu senggang, saat aku meminta mereka membaca buku, mereka enggan, ya lord padahal aku kalo beli buku dongengnya udah yang hardcover bin bergambar warna-warni. Tetap saja masih enggak menarik minat mereka yang paling hanya seneng buka saat pertama beli doang. Duh Gusti!
Sebelum tidur, kebiasaan mereka adalah minta dipijit sambil bercerita denganku, kadang aku ceritakan dongeng-dongeng masa kecil seperti Abunawas, Kancil, dan aneka cerita rakyat.
Storytel Audiobook Bisa Bantu Mendongeng
Storytel adalah aplikasi Audiobook yang cocok untuk mengenalkan anak mengenai literasi jaman sekarang. Dimana paparan teknologi internet sedemikian tinggi, tidak mungkin untuk memisahkan anak dari smartphone. Tetapi kita bisa mengarahkan mereka untuk mendengarkan audiobook Indonesia atau baca buku online.
Dengan adanya Storytel ini anak juga dapet pengalaman cara baru menikmati buku. Gak harus ngabisin waktu untuk bermain game online dan nonton yutub.
Apa Aja Genre Buku di Storytel?
Bicara soal genre buku di Storytel ini cukup luas, ada dongeng, novel fiksi, cerita anak, pengembangan diri. Agar lebih memudahkan, Storytel juga kasih beberapa kategori di bagian awal.
- My First Book – adalah kumpulan buku yang digunakan sebagai pilihan utama para storyteller. Beberapa buku diantaranya Novel Fiksi Harry Potter audiobook, The Subtle Art of Not Giving A Fuck karya Mark manson, The Secret-nya Rhonda Byrne
- Top Titles in Indonesia – buku-buku Indonesia yang sedang trending seperti Selamat Tinggal, Le Petit Prince, One of Us is Lying. Mariposa dll
- Top Titles in English seperti Ikigai, The Spanish Love Deception, Bridgerton The Duke & I
- Editor’s Pick – berisi rekomendasi buku yang dipilih oleh editor
- Familiar Voices – buku buku yang dibacakan oleh para artis atau publik figure
- Certified Best Seller – buku best seller yang udah gak diragukan lagi ketenarannya seperti The Hobbit, Da Vinci Code, The Hunger Games
- Fun For the Children – buku yang cocok untuk segala usia seperti Chronicles of Narnia, Dongeng Nusantara, Angry Birds
- Children’s Book – buku buku anak dari nusantara, mancanegara maupun dongeng modern
- Personal Development Books – buat yang cari inspirasi seperti Atomic Habits, The 5 People You Meet in Heaven dan lain sebagainya.
- New York Times Best Sellers – buku fiksi dan buku non fiksi yang menjadi rekomendasi best seller New York Times.
- Dan masih banyak lagi.
Di aplikasi audiobook ini, kamu bisa mendapati berbagai novel fiksi dan buku best seller dalam bentuk audiobook Indonesia seperti Selamat Tinggal, Negeri Lima Menara, Dilan, Divortaire, Mariposa, Sapiens, dan lain sebagainya, untuk Novel Fiksi luar kita juga bisa menikmati Hunger Game, Game of Thrones maupun Harry Potter Audiobook.
Ide baca buku online dalam format audiobook ini sedang diminati karena mampu mengurangi durasi melihat layar smartphone, membuat perjalanan saat traveling jadi menyenangkan dan tentunya bisa dinikmati kapan saja dan di mana aja.
Pengalaman Mendengarkan Salah Satu Novel Terlaris Sepanjang Masa
Salah satu yang aku dengerin adalah Harry Potter audiobook buku pertama yaitu Harry Potter and the Philosopher’s Stone. Novel JK Rowling ini dinarasikan oleh Stephen Fry, beliau ini seorang aktor, komedian, penulis dan novelis berkebangsaan Inggris.
Di buku ini Stephen menceritakan awal mula Harry berkenalan dengan Hogwarths, sekolah sihir yang kelak akan mengubah hidupnya, dan takdirnya untuk mengalahkan penjahat utama dunia sihir Lord Voldemort. Stephen menceritakan dengan gaya yang santai, dan aku suka dengan cara dia menirukan gaya tertawa Hagrid saat membacakan buku ini di Storytel.
Aku sendiri suka mendengarkan buku-buku tentang self development seperti Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Mason, atau rekomendasi buku lain seperti novel fiksi, sejarah, ekonomi dan masih banyak buku bidang lain yang cukup banyak di aplikasi audiobook satu ini. Di Storytel kita bisa menikmati buku best seller dalam format audio seperti Negeri Lima Menara, Dilan, Selamat Tinggal, Mariposa, Sapiens maupun Game of Thrones.
Oh ya salah satu kelebihan menggunakan audiobook seperti Storytel ini adalah aku bisa mendengarkannya sambil santai, berasa seperti sedang dinasehati tapi enggak kayak digurui kok. Just seperti dengerin siaran radio aja.
Nah buat kamu yang pengen merasakan pengalaman cara baru menikmati buku, download deh Aplikasi Storytel untuk Android dan aplikasi storytel untuk iOS
Cara baru mendengarkan buku novel favorit. Mantap aku juga dah coba Storytel 😀
Kayak didongengin y mas Aldhi