Kata orang, keraslah pada dirimu sendiri, maka dunia akan melunak padamu, tapi lunaklah pada dirimu sendiri maka dunia akan bersikap keras padamu. Kata2 ini beberapa hari ini terus terngiang di dalam otakku.
Dunia ini memang keras, terutama bagi orang2 yang lemah. Dan dunia ini lunak, bagi orang2 yang bersikeras dengan kemauannya. Semuanya seimbang, kita hanya harus memilih di posisi mana kita berada? Apakah menjadi orang yang keras pada diri kita sendiri? atau menjadi orang yang dikerasi oleh dunia?
Life is too short to worry kata temenku, benar adanya, hidup itu terlalu singkat untuk terus kita cemaskan. Kita cemaskan atau tidak pun hidup akan berjalan seperti apa adanya, ketika kita mencemaskan akan basah jika menapakkan kaki di batu sungai, seseorang telah berhasil melewati laut dengan perahunya. Ketika kita takut terjatuh melihat ketinggian pohon kelapa, orang lain telah selesai memanen kebun kelapa miliknya.
Tidak ada orang yang berhasil karena mengasihani dirinya sendiri, dan tidak ada orang yang tidak menghasilkan apapun dari perjuangan kerasnya. Dunia tunduk pada Napoleon karena dia keras pada dirinya sendiri, dunia mengikuti kemauan Bill Gates karena dia keras pada dirinya sendiri.
Negeri ini tidak dibangun dari kelompok2 pemuda yang merengek2 meminta kemerdekaan, tidak dibangun dari mengais2 belas kasihan penjajah, negeri ini merdeka karena kemauan keras para pendahulu kita, agar kita anak cucunya terbebas dari belenggu penjajahan, kemiskinan dan kebodohan
Keraslah pada dirimu sendiri, disiplin, susun rencana, atur waktumu, pertimbangkan resiko, raih peluang, siapkan rencana cadangan dan kembangkan terus kemampuanmu. Maka menundukkan dunia hanyalah soal waktu.