Sebagai orang tua dari dua anak, aku menyadari bahwa masa depan kedua buah hatiku adalah prioritas utama kami dalam berkeluarga. Aku dan istri bekerja sebagai guru honorer, bergerak di bidang pendidikan sebagai guru honorer tentunya bisa dibilang kondisi ekonomi kami tidaklah sebaik rekan-rekan lain yang bekerja sebagai PNS atau mereka yang bergerak di bidang lain. Oleh karena itu, untuk mendukung pemasukan, kami juga membuka bimbingan belajar kecil-kecilan di rumah dengan memanfaatkan ruang tamu yang cukup lebar di rumah mertua.
Keluarga Muda Memproteksi Kebutuhan Dana
Uang yang kami dapatkan tersebut kami bagi menjadi beberapa pos, untuk pengeluaran rutin bulanan dan juga untuk dana tabungan. Istri lebih suka menyimpan tabungan dalam bentuk deposito dan emas, sementara aku lebih suka menyimpan dalam bentuk hewan peliharaan atau emas, baru beberapa bulan ini aku tertarik untuk melakukan investasi dalam bentuk reksadana.
Kebutuhan dana untuk dunia pendidikan saat ini terhitung mahal, dan itu sudah menjadi rahasia umum bahwa menyekolahkan anak di tingkat playgroup, TK dan SD saja biayanya tidak main-main, apalagi di tingkat menengah dan universitas? Banyak orang tua yang memilih menyekolahkan anak di sekolah yang ‘branding’nya kuat, meski biayanya mahal.
Jika melihat trend dunia pendidikan yang semacam itu, maka bukan tidak mungkin biaya pendidikan ke depannya akan menjadi lebih mahal lagi. Oleh karenanya kami selaku orang tua perlu melakukan proteksi agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tetap dapat kami jangkau. Maka pilihannya adalah reksadana.
Memproteksi Masa Depan dengan Reksadana?
Dalam pemilihan investasi kita perlu memiliki target seperti apa yang hendak dicapai, jika kita menabung di bank, uang kita memang akan terlindungi dengan aman, akan tetapi nilai uang tersebut tidak akan terlindungi dari pergerakan inflasi. Katakanlah kita memiliki uang sejumlah sepuluh juta rupiah. Dengan uang tersebut kita bisa membeli emas sekitar 20 gram, Jika ada faktor inflasi 7% pertahun, lima tahun mendatang, jika kita ingin membeli emas, maka uang kita telah berkurang nilainya sebanyak 35% atau hanya dapat membeli emas sebanyak 13 gram. Itupun karena kita tidak menghitung kenaikan harga emas selama 5 tahun.
Reksadana memiliki nilai return yang cukup baik untuk menghadapi inflasi, umumnya unit reksadana yang beredar memiliki kemampuan menaikan nilai investasi kita di atas 8% yang mampu meredam penurunan nilai asset akibat inflasi. Sehingga reksadana cocok untuk menghindari penurunan nilai asset.
Kedua, sebagai instrumen investasi, reksadana merupakan asset yang cukup liquid, tidak seperti uang dan tabungan yang bisa langsung kita gunakan memang, tapi jelas tidak seperti deposito yang hanya bisa diambil sesuai jangka waktunya saja, apalagi asset tanah yang meski harganya selalu naik tapi sangat tidak liquid jika dibutuhkan. Selain investasi reksadana, emas juga instrumen investasi yang cukup liquid, hanya saja, jika memiliki emas seberat 25 gram dan hanya butuh uang 5 juta, kita tetap harus menjual seluruh emas itu untuk mendapatkan uang. Jadi reksadana merupakan asset yang tepat untuk kebutuhan dana mendesak.
Ketiga, reksadana adalah asset terjamin. Bukan, reksadana memang tidak seperti tabungan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan, yang jika bank mengalami gagal bayar maka dana nasabah dijamin oleh pemerintah. Reksadana tidak memiliki jaminan semacam itu. Reksadana adalah produk investasi, jadi ada risk factor. Namun meskipun demikian, reksadana adalah pilihan yang paling aman karena umumnya reksadana terbagi dalam 3 asset dasar. Yaitu Pasar Uang, Surat Utang dan Saham. Uang kita di reksadana dikelola oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman dalam pengelolaan finansial ketiga asset tersebut. Untuk menghindari penurunan nilai asset kita, manajer investasi akan mengalokasikan dana kita dalam beberapa pos, sehingga meskipun ada satu asset dasar yang nilainya turun, masih ada asset lain yang mampu mengimbangi penurunan tersebut. Jadi meskipun ada faktor resiko nilai asset kita bisa saja turun, tapi bisa dibilang kemungkinan tersebut sangat kecil.
Investasi Reksadana Online POEMS Profunds
Phillips Online Electronics Mart System adalah salah satu pilihan reksadana terbaik yang telah hadir sejak tahun 1996 di Singapura. POEMS Profunds yang sudah berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang investasi reksadana juga telah menghadirkan sistem investasi online lewat komputer maupun smartphone pengguna. Membuat aktifitas investasi reksadana online dapat dilakukan pengguna kapan saja dan dimana saja.
POEMS juga didukung oleh Manulife Asset Management Indonesia dalam pengelolaan assetnya. Dimana pengguna yang ingin menggunakan produk investasi syariah dapat memilih Manulife Syariah Sektor Amanah. Sedangkan pengguna yang menginginkan investasi non syariah bisa memilih Manulife Dana Saham maupun Manulife Dana Kas II. Lebih lanjut tentang produk investasi apa saja yang ada di Poems Profunds bisa dilihat disini
Mengapa Menggunakan POEMS ProFunds?
- POEMS ProFunds terintegrasi dengan POEMS, platform trading saham online milik Phillips Securities. Memberikan Anda bukan hanya ke reksa dana tetapi juga perdagangan saham.
- Dengan pilihan reksa dana berkualitas yang Anda inginkan, Anda dapat mengoptimalkan penggunaan account trading Anda dengan memilih reksadana apapun yang anda inginkan
- Dalam menciptakan lingkungan investasi yang aman, dana klien kami disimpan dalam rekening investor terpisah (“Rekening Dana Investor”, atau “RDI”) dengan sistem Tiered Bank
- Biaya rendah mulai dari 0% *
- Mampu melacak Kinerja Reksa Dana dengan Satu Platform, klien juga dapat membaca prospektus masing-masing reksa dana dari satu platform.
- Penggunaan reksadana online di Poems Profunds dapat menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memantau dan melakukan transaksi investasi.
Dari kemudahan yang ditawarkan oleh POEMS ProFunds, sangat membantu kami sebagai orang tua dalam mengelola dana pendidikan anak untuk masa depan mereka. Kemudahan menggunakan akses mobile membuat aktivitas investasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kapan giliran kalian berinvestasi?