Sudah kebiasaan pejabat eselon di Multiply.Inc itu ketakutan sama yang namanya blogger, sejak Multiply pindah ke Indonesia mereka sering dapet kritikan pedas dari blogger akibat banyak ketidakberesan yang terjadi di Multiply.
Beberapa kali terjadi gesekan antara corporate* (baca DT dkk  – DanTjoek dan kroni+keluarganya) versus blogger Multiply yang berujung pada keputusan menendang blogger Multiply keluar dari negeri yang mereka besarkan. Yap, klo bicara soal Multiply yang miturut munyuknya kepenuhen data2 dari blogger keknya enggak yah, blogger Indonesia gak terlalu menghabiskan space MP meski jumlahnya merupakan yang terbesar di Multiply.
Yakin kok penghapusan fitur jejaring sosial di Multiply karena mulpid merasa ketakutan dengan blogger, mereka takut dikritisi blogger, mereka takut blogger mengedukasi online seller agar lebih kritis terhadap pelayanan e-commerce di Multiply yang emang suck dan mulpid akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari Multiply, jadi klo alasan selama press conference, itu semua cuma bullshitannya DT dan SM.
Fitur export tools yang dibangga2kan oleh DT tidak lebih tools sampah yang enggak banyak dipakai para blogger, ya cangkemnya emang bilang sudah menyediakan export tools bahkan pake diwawancara sama DailySocial tapi toh tetep saja tidak membuat kepekokan tools bikinan Multiply jadi berfungsi dengan baik.
Masalah utama yang membuat para MPers kehilangan kontak adalah tidak adanya platform reader yang sesuai untuk mereka, platform reader yang sudah ada merupakan blog reader bukan social network reader dan disinilah masalahnya.
Among among bagi sebagian masyarakat jawa wilayah barat dan masyarakat jawa barat wilayah timur, haha ya maksudnya masyarakat daerah di sekitar peralihan budaya jawa dan sunda gitu deh ya adalah sebuah budaya adat informal yang digunakan sebagai pemberitahuan kelahiran, pemberian nama seorang bayi kepada anak2 di lingkungan mereka atau untuk mendoakan kebaikan anak dengan mengundang teman2 bermainnya.
