Dalam proses pemasangan kabel pada gedung, dibutuhkan teknik wiring kabel. Lalu apa perbedaan pengkabelan vertikal dan horizontal? Kita akan bahas satu persatu biar lebih jelas. Materi pengkabelan ini banyak digunakan oleh siswa SMK jurusan TKJ, SIJA, termasuk mahasiswa Elektro maupun elektronika.
Pengertian Wiring Kabel
Wiring merupakan teknik untuk melakukan perencanaan dan pemasangan instalasi kabel dalam sebuah gedung. Baik digunakan untuk instansi pemerintah, swasta, layanan publik seperti rumah sakit maupun keperluan perumahan. Wiring kabel diperlukan agar proses pemasangan kabel dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Biasanya dalam proses wiring kabel ini, kita membutuhkan wiring diagram atau blue print dari instalasi pengkabelan yang nantinya akan diimplementasikan pada gedung.
Mengapa perlu membuat wiring diagram? Pembuatan wiring diagram harus dilakukan agar proses instalasi dapat dilakukan secara baik dan benar, mempermudah pekerjaan teknisi instalasi dan memudahkan proses maintenance di kemudian hari.
Dalam proses pengkabelan ini terdapat dua teknik pengkabelan, yakni teknik pengkabelan vertikal dan teknik pengkabelan horizontal.
Pengertian Teknik Pengkabelan Vertikal
Teknik pengkabelan vertikal adalah teknik pengkabelan yang digunakan untuk backbone instalasi kabel, baik kabel jaringan, maupun kabel listrik. Sesuai namanya, pengkabelan vertikal digunakan untuk menghubungkan satu lantai dengan lantai lainnya. Oleh karena itu proses pemasangan kabel mengarah ke atas maupun ke bawah.
Pengkabelan vertikal lebih diutamakan untuk membangun instalasi jaringan backbone, yang nantinya di setiap lantai akan diteruskan dengan pengkabelan horizontal.
Tujuan Pengkabelan Vertikal
Pengkabelan vertikal digunakan untuk menghubungkan sebuah MDA (Main Distribution Area) dengan HDA (Horizontal Distribution Area). Bisakah pengkabelan vertikal digunakan untuk satu lantai? Jawabannya adalah Ya! Topologi horizontal juga bisa digunakan secara horizontal untuk pengkabelan data center, meskipun berada pada satu lantai yang sama.
Pada gambar di atas, pengkabelan vertikal digunakan sebagai pengkabelan backbone dari MDA menuju HDA, Storage Area Network (SAN) dan Virtual Tape Library (VTL). Mengingat pengkabelan vertikal lebih ditujukan sebagai backbone jaringan. Maka jenis kabel yang digunakan dalam pengkabelan vertikal ini adalah yang memiliki spesifikasi terbaik dan tercepat, misal fiber optic untuk jaringan LAN dan kabel tembaga untuk jaringan listrik.
Pengkabelan Horizontal
Pengkabelan horizontal adalah teknik pengkabelan yang menghubungkan sebuah node dengan node lain dalam satu lantai yang sama. Pengkabelan ini biasanya bermuara pada HDA cabinet yang terpasang dan terhubung dengan MDA melalui teknik pengkabelan vertikal.
Tujuan Pengkabelan Horizontal
Pengkabelan horizontal ditujukan untuk melayani end user secara langsung melalui EDA (equipment distribution area). EDA ini dalam bahasa awam bisa berupa stop kontak, saklar, switch/hub untuk perangkat jaringan dan lain sebagainya.
Dalam proses pengkabelan terstruktur horizontal juga dikenal 4 teknik pengkabelan, yakni teknik backbone, cascading, stack dan teknik bridge. Lebih lanjut mengenai perbedaan teknik ini bisa dibaca di artikel kami yang lain.
Baca Juga Teknik Pengkabelan Terstruktur Horizontal
Perbedaan Pengkabelan Vertikal dan Horizontal
Dari pengertian kedua teknik pengkabelan terstruktur di atas, maka dapat disimpulkan perbedaan pengkabelan vertikal dan horizontal.
- Pengkabelan vertikal digunakan sebagai backbone jaringan listrik/internet, pengkabelan horizontal untuk end user
- Pengkabelan vertikal menghubungkan satu lantai ke lantai lain, pengkabelan horizontal hanya menghubungkan satu lantai saja
- Pengkabelan vertikal memerlukan spesifikasi kabel yang lebih tinggi dari pengkabelan horizontal
Nah itulah pengertian dan perbedaan pengkabelan vertikal dan horizontal, Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kita bersama.