Penyebab Karang Gigi dan Cara Mengatasinya

Karang gigi adalah lapisan keras yang terbentuk di permukaan gigi akibat penumpukan plak yang tidak dibersihkan dengan baik. Plak, lapisan lengket berisi bakteri yang terbentuk dari sisa makanan dan air liur, akan mengeras menjadi karang gigi ketika bercampur dengan mineral dalam mulut. Proses ini sering terjadi jika kebersihan gigi dan mulut tidak dijaga dengan benar.

Menurut drg. R. Andini Lestari, seorang dokter gigi di Jakarta, “Karang gigi bukan hanya masalah estetika, tetapi juga awal dari berbagai penyakit gigi dan gusi. Plak yang tidak diatasi akan menimbulkan reaksi inflamasi pada gusi dan berpotensi memengaruhi jaringan pendukung gigi.”

Karang gigi umumnya muncul di area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, seperti di antara gigi atau di garis pertemuan gusi dengan gigi. Jika dibiarkan, lapisan ini dapat terus bertambah tebal, sehingga membuat kebersihan mulut semakin sulit dipertahankan.

Penyebab Karang Gigi

Karang gigi terbentuk akibat kurangnya perhatian terhadap kebersihan mulut. Menyikat gigi secara tidak teratur atau dengan teknik yang salah menjadi penyebab utama. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti makanan manis, bertepung, atau minuman berkafein, juga dapat mempercepat pembentukan plak.

“Faktor kebiasaan sehari-hari, seperti merokok, juga memperburuk keadaan,” tambah drg. Andini. “Zat-zat dalam rokok dapat mempercepat pengerasan plak menjadi karang gigi sekaligus menyebabkan perubahan warna yang lebih sulit dibersihkan.”

Faktor lain yang memengaruhi pembentukan karang gigi adalah sifat air liur seseorang. Air liur yang mengandung kadar mineral tinggi lebih rentan menyebabkan pengerasan plak. Selain itu, genetik juga bisa menjadi faktor pendukung yang memengaruhi seberapa mudah seseorang mengalami penumpukan karang gigi.

Karang gigi adalah masalah yang dapat dihindari dengan perawatan rutin dan kesadaran akan pentingnya kebersihan mulut. Peran dokter gigi sangat diperlukan, terutama untuk membersihkan karang yang sudah terbentuk, karena lapisan keras ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.

Bahaya Karang Gigi bagi Kesehatan Mulut

Karang gigi tidak hanya mengganggu penampilan karena menyebabkan perubahan warna gigi, tetapi juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan mulut secara keseluruhan. Salah satu masalah utama yang ditimbulkan adalah radang gusi atau gingivitis, yaitu peradangan pada gusi akibat iritasi yang disebabkan oleh karang gigi. Jika tidak segera ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yakni kerusakan jaringan penyangga gigi yang lebih parah dan berpotensi menyebabkan gigi tanggal.

Drg. Dian Pramesti, seorang spesialis kesehatan gigi dari Surabaya, menyatakan, “Karang gigi adalah sarang bakteri. Selain merusak gusi, bakteri ini dapat menyebar melalui aliran darah, meningkatkan risiko penyakit sistemik seperti diabetes dan penyakit jantung.”

Selain itu, karang gigi juga menjadi salah satu penyebab utama bau mulut (halitosis). Bau ini berasal dari bakteri yang menghasilkan senyawa sulfur saat memecah sisa makanan di sekitar karang gigi. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga menurunkan rasa percaya diri seseorang dalam bersosialisasi.

Pencegahan karang gigi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana yang konsisten. Salah satu cara paling efektif adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari, pada pagi hari dan sebelum tidur, menggunakan teknik yang benar. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride, karena fluoride membantu memperkuat lapisan enamel gigi dan melindungi dari pembentukan plak.

Penggunaan benang gigi (dental floss) juga sangat penting, terutama untuk membersihkan sisa makanan yang terjebak di sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Untuk perlindungan tambahan, obat kumur antibakteri dapat membantu mengurangi bakteri yang berkontribusi pada pembentukan plak.

Cara Mencegah Karang Gigi

Menurut drg. Taufik Rahman, seorang praktisi kesehatan gigi di Bandung, “Pola makan juga berpengaruh besar terhadap pencegahan karang gigi. Batasi konsumsi makanan manis dan bertepung yang mudah menempel di gigi. Sebaliknya, tingkatkan konsumsi buah-buahan segar, sayuran, dan makanan berserat untuk membantu membersihkan permukaan gigi secara alami.”

Selain itu, kebiasaan merokok harus dihindari. Kandungan tar dan nikotin dalam rokok dapat mempercepat penumpukan plak dan karang gigi, serta menyebabkan noda pada gigi.

Konsultasi rutin ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali adalah langkah yang tidak kalah penting. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi masalah sejak dini dan memungkinkan dokter melakukan tindakan pencegahan yang lebih efektif.

Cara Menghilangkan Karang Gigi

Karang gigi tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi biasa. Oleh karena itu, diperlukan bantuan dokter gigi untuk membersihkan karang gigi melalui prosedur yang disebut scaling. Scaling dilakukan menggunakan alat khusus yang dapat menghancurkan dan mengangkat karang dari permukaan gigi, termasuk di area yang sulit dijangkau seperti garis gusi dan sela-sela gigi.

Menurut drg. Dian, “Scaling sebaiknya dilakukan secara rutin setiap enam bulan sekali untuk mencegah komplikasi lebih lanjut akibat karang gigi. Selain membersihkan, dokter juga akan memeriksa kondisi gusi dan memberikan saran perawatan sesuai kebutuhan pasien.”

Proses scaling umumnya cepat dan aman. Meski sebagian orang merasa tidak nyaman selama prosedur, manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Setelah scaling, gigi biasanya terasa lebih bersih, dan risiko penyakit gusi pun dapat diminimalkan.

Cara Mencegah Karang Gigi

Pencegahan karang gigi dimulai dari kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik. Menyikat gigi secara rutin dua kali sehari dengan teknik yang benar adalah langkah dasar yang tidak boleh diabaikan. Menggunakan pasta gigi berfluoride dan alat tambahan seperti benang gigi (floss) dapat membantu menghilangkan sisa makanan yang terselip di antara gigi.

Selain itu, pola makan juga berperan penting. Mengurangi konsumsi makanan manis, lengket, dan bertepung dapat menurunkan risiko pembentukan plak. Mengonsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayuran segar, juga membantu membersihkan gigi secara alami saat dikunyah.

“Pencegahan karang gigi tidak hanya bergantung pada kebiasaan harian, tetapi juga pemeriksaan rutin ke dokter gigi,” tegas drg. Dian. Dengan kontrol rutin minimal setiap enam bulan sekali, dokter gigi dapat mendeteksi potensi masalah sejak dini dan memberikan perawatan yang sesuai.

Langkah sederhana ini tidak hanya menjaga kesehatan gigi, tetapi juga membantu mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. Dengan mulut yang sehat, kita bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih percaya diri.

sumber: https://idibaritotimur.org

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini