Relativitas

Hidup itu relatif, seneng, susah, boring, bahagia, semua serba relatif, kaya miskin juga relatif. Tergantung bagaimana seseorang memandang persoalan.

Hidup itu menyenangkan untuk merekaย yang tahu bagaimana cara mensyukurinya, dan hidup itu melelahkan bagi merekaย yang merasa terjebak oleh pola pikirnya sendiri.

Dari semua kerelativitasan itu, manusia perlu belajar bagaimana membuat dirinya tetap merasa di jalurย yang benar, caranya adalah dengan tetap berpikiran positif, husnudzon.

Dapet tugas susah dari dosennya itu relatif, relatif karena kita mungkin hanya belum tau cara menyelesaikannya, relatif karena ketika kita telah selesai melakukannya tidaklah sesulitย yang kita bayangkan, karena pada dasarnya ilmuย yang ada di kampus/sekolah pasti sesuatuย yang bisa dipelajari oleh semua orang, bukan ilmuย yang ajaib dan mustahil dipelajari.

6 komentar untuk “Relativitas”

  1. Jadi intinya, semua hal itu sifatnya relatif ya mas, tergantung sikap dan timbal balik apa yang mau kita lakuin atas apa apa yang terjadi *bijak* ๐Ÿ˜›

  2. Iya, kadang belum apa-apa udah mikir yang kompleks. Padahal kalo diseriusin, akhirnya cuma bilang… ealaahhh… cuman gini aja caranya.

  3. Ayu Citraningtias

    seperti halnya fleksibilitas. setiap manusia yang punya prinsip dalam hidup mau tidak mau harus bisa fleksibel dan gak boleh saklek. ๐Ÿ™‚

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini