Hidup itu relatif, seneng, susah, boring, bahagia, semua serba relatif, kaya miskin juga relatif. Tergantung bagaimana seseorang memandang persoalan.
Hidup itu menyenangkan untuk mereka yang tahu bagaimana cara mensyukurinya, dan hidup itu melelahkan bagi mereka yang merasa terjebak oleh pola pikirnya sendiri.
Dari semua kerelativitasan itu, manusia perlu belajar bagaimana membuat dirinya tetap merasa di jalur yang benar, caranya adalah dengan tetap berpikiran positif, husnudzon.
Dapet tugas susah dari dosennya itu relatif, relatif karena kita mungkin hanya belum tau cara menyelesaikannya, relatif karena ketika kita telah selesai melakukannya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, karena pada dasarnya ilmu yang ada di kampus/sekolah pasti sesuatu yang bisa dipelajari oleh semua orang, bukan ilmu yang ajaib dan mustahil dipelajari.
Jadi intinya, semua hal itu sifatnya relatif ya mas, tergantung sikap dan timbal balik apa yang mau kita lakuin atas apa apa yang terjadi *bijak* 😛
ia mbak anggi tergantung cara pandang n mensikapi
Iya, kadang belum apa-apa udah mikir yang kompleks. Padahal kalo diseriusin, akhirnya cuma bilang… ealaahhh… cuman gini aja caranya.
haduh njuk kekeplak #kelingantesis
seperti halnya fleksibilitas. setiap manusia yang punya prinsip dalam hidup mau tidak mau harus bisa fleksibel dan gak boleh saklek. 🙂
nah leres mbak ayu kulo sarujuk 🙂