REPOST: Kisah hati seorang wanita

Dulu …
Ketika cinta itu datang untuk pertama kali kulihat sebuah kesempurnaan dalam hidupku
cinta, harapan, dan kedamaian yang selalu kuimpikan hadir dalam ketulusan hati seorang lelaki
tapi kuakui masih ada kehampaan dalam hatiku
yang membuatku berpaling pada kerindangan pekarangan hati ke dua

sungguh aku tak melihat begitu banyak perbedaan di kedua tempatku bernaung
aku masih ngilu untuk merasakan keheningan dan ketentraman hati ini

sampai suatu ketika kuputuskan untuk pulang ke cinta pertamaku…
yang menerimaku dengan sisa cinta yang dulu kutinggalkan…

sedikit…

hanya sedikit yang kutemukan kedamaian…
matahari telah beranjak ke barat…
cinta yang dulu kuharapkan sedikit2 menguap oleh panjangnya hari-hari yang kami lewati
sedikit menyisakan harapan untuk melewati gelapnya malam…

pun demikian nasibku…
Tuhan mengirimkan 2 cahaya untuk melewatkan malam2 ku
satu cahaya untuk mengusir ketakutanku pada sang malam
dan satu cahaya untuk mengantarku terlelap malam ini…

kedamaian ku kini tak lebih dari kedamaian sebuah badai…
hatiku lebih tertusuk oleh kenyataan kehilangan rasa hormatku pada lelakiku
kehampaan yang ia berikan… torehan2 luka yang tak pernah dia saksikan…
telah membekukan hati ini untuk menerimanya apa adanya…
meskipun harnya dialah yang memberiku arti sebuah pernikahan…

tidak…
aku tidak ingin menerima kenyataan ini…
mungkin dia mencintaiku… tapi tidak dengan cara nya memelukku…
dengan cara dia menancapkan duri2 di hatiku…

aku ingin dia berhenti memelukku dengan pelukan yang kasar…
pengap…
hambar oleh keluhan2nya…
cara dia menghadapi hidup…
ketidakmampuan yang selalu ditimpakan padaku…
dalam untaian puisi2 rombeng di tiap malamku…

Bukan aku tak lagi mencintainya…
Tapi tak sedikitpun cinta yang kupersembahkan membekas dihatinya…
Selalu aku yang harus mengalah pada keangkuhannya…

Aku ingin menatap matanya…
Untuk mengatakan aku mencintanya…
Untuk mengungkapkan betapa terluka hati ini…
Untuk mengembalikan janji setia yang dia ungkapkan dulu…

Tak pernah…
Kesempatan itu tak pernah aku dapatkan…

Sedikit demi sedikit dibalik nafas tidurnya kualihkan haluan…
mencoba mengadu nasib pada rumah kedua ku…
seseorang yang pun telah kutahu baik maupun buruknya…

Tapi tak apa hanya kudapat sedikit ke – egois – an hatinya…
Tentu aku lebih mampu untuk melewati keangkuhannya ini…

pantaskah aku…??

tentu…

karenaku tak lagi menemukan pelukan yang pengap dengan cucuran keluhan dan amarah…
aku kini dipeluk oleh bayang2 hitam yang angkuh memeluk tubuhku…
melindungiku dari gelapnya malam…
tak lagi dengan cahaya karena ia membungkus ruh keraguan dalam hatiku…
dengan gelapnya…
sebuah gelapnya kehangatan yang selama ini kuimpikan dari sebuah cerahnya mentari pagi…

Tuhan…
Disini kutemukan kedamaian ku…
Tapi kenapa kau jadikan aku dengan yang pertama??
Kenapa yang kedua mampu memberiku kehangatan yang begitu aku idamkan???
Yang tidak pernah diberikan oleh lelakiku??
Melainkan darah yang terus bercucuran dari hatiku…

Sakit Tuhan…
Sungguh… aku hanya ingin mengobati luka ini…

Tuhan aku berkunjung padamu karena kepadamulah aku mengadukan nasibku…
Ijinkan aku menjalani kehidupan ini Tuhan dengan cinta yang ke dua…
Tuhan benarkah yang kulakukan hari ini untuk berlari…??
Apakah Engkau akan membiarkan ku terus terluka menjalani kehidupan ini??

Tuhan…Salahkah aku….

——————

Tuhan Tersenyum…

Tidak… kamu benar…

kamu tidak melakukan kesalahan…

Sama sekali tidak…

Kamu berhak mendapatkan cinta yang indah yang kamu impikan selama ini…

Tapi….

Bukankah itu yang ingin kamu dengar dari Ku???

Bukan sebuah kebenaran dari Ku…

Hanya Sebuah Pembenaran atas semua yang telah kamu lakukan…

Biarkan kusingkapkan sedikit masa depanmu…

2 Tahun dari sekarang…

orang kedua akan meninggalkanmu karena cukup baginya setelah mendapat manisnya cintamu…
dia tak punya keinginan untuk mengajakmu ke kedamaian hatinya…
hanya ingin memiliki apa yang dulu tak sempat dia dapatkan…

5 Tahun dari sekarang…

lelaki pertama akan mencampakkanmu…
karena baginya kamu tak lebih sebuah pengkhianatan…

10 Tahun dari sekarang…

anak2mu akan berlari dari pelukanmu ke dalam pelukan lubang jalanan…
menikmati semua hal yang selama ini kamu haramkan untuk mereka…

20 Tahun dari sekarang…

kamu akan merindukan panggilan IBU dari anak2 mu…
karena kamu tak pantas lagi untuk mendengarnya…
karena selama 20 tahun itu hati mereka terluka olehmu…
pengkhianatanmu pada kesetiaan untuk mengawal mereka ke masa depan…
telah pupus oleh rasa cinta yang kamu korbankan pada lelaki kedua…

30 Tahun dari sekarang…

Aku tak yakin apakah akan memberikanmu waktu sampai hari itu…
Karena Aku meragukan pada keteguhanmu menghadapi semua luka itu…

Seorang diri…
Dalam waktu yang begitu lama…

Mungkin akan Kuputuskan untuk menyudahi rasa sakitMu…

Tapi Kuberikan satu tahun pertama untukmu…
Untuk membuat pondasi yang lebih baik dengan hidupmu…
Untuk mulai mengakhiri ketidakpuasanmu dengan caramu menjalani hidup selama ini…
Dengan caramu menghormati suami dan anak2mu…
Dengan caramu mengajarkan mereka menyayangimu seperti yang kamu inginkan…

Akan Ku berikan Cinta yang kamu perjuangkan…
Tapi takkan Ku berikan Cinta yang hanya kamu impikan…
Kusisakan satu tahun sebelum Kuputuskan memberikanmu masa depan yang sama…
Yang Ku perlihatkan hari ini…

Selebihnya adalah milikmu…

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini