Kesibukan adalah urusan kita sebagai umat manusia yang masih hidup. Tidak memiliki kesibukan sama saja seperti tidak hidup. Filosofinya hidup adalah mengatur ritme, memastikan semua hak, tanggung jawab dan kebutuhan kita terpenuhi. Siapapun orangnya, apapun pekerjaan dan jabatannya, semua memiliki modal waktu yang sama 24 jam dalam sehari.
Adalah pilihan kita sendiri untuk mengatur alokasi waktu yang kita butuhkan untuk berbagai macam keperluan, pekerjaan, keluarga, istirahat, sholat, pengembangan diri, sosial dan hiburan. Semua sifatnya relatif, setiap orang berbeda, tergantung bagaimana mereka mampu memanajemen waktunya dan mengatur persepsi mereka terhadap kegiatan mereka sendiri.
Ada yang lebih menekuni pekerjaan, sosial, ada juga yang lebih suka bermalas2an dan menunggu, semua kembali kepada habit kita masing2. Kebiasaan kitalah yang menuntun deskripsi diri kita.
Sibuk sudah pasti, deadline selalu ada, masalah bermunculan setiap harinya, beberapa tenggelam bersama senja, sisanya bertahan untuk beberapa hari ke depan atau sesempatnya kita mau menyelesaikannya. Bermimpilah, dan jangan lupa untuk selalu terbangun dan membangun dunia dari mimpi2 itu.
Setidaknya memang begitulah seharusnya kita, manusia2 yang masih bernyawa, hidup harus terus melukiskan coretan2 tinta di atas kanvas, sedikit demi sedikit, membentuk mozaik yang hanya akan selesai ketika kita meninggalkan dunia.
Mari terus berkarya.
manusia memang (sok) sibuk
PR kita adalah bagaimana membagi waktu di tengah kesibukan melanda
semangat bro
iya bener, trimakasih dukungannya
nek aku sibuk ora sibuk mung alesan tok
asline sih males 😀
halah tunggal dene