Hari Rabu kemarin, aku bersama beberapa teman memenuhi undangan dari Swiss-Bel Hotel Yogyakarta untuk menghadiri Sahara; Middle East Cultural Food Festival. Setiap bulannya, Swiss Bel Hotel memang rutin menyelenggarakan konsep tematic dinner. Dan untuk bulan ini, menyambut datangnya bulan Ramadhan dipilihlah tema ala timur tengah. Kunjungan ini merupakan kunjungan keduaku setelah tahun lalu mengikuti event Asus yang berlokasi di Rooftop Swiss-Bel Hotel.
Apa aja sih makanan ala timur tengah itu?
Setelah menyantap Chicken Shis Kebab di salah satu resto di bilangan Prawirotaman, aku emang tidak lagi bersentuhan dengan makanan mediteranian dan Arabian, untungnya undangan Swiss Bel Hotel ini benar-benar bisa memuaskan dahagaku sama oase makanan timur tengah.
Appetizzer
Untuk Salad di Sahara Middle East Cultural Food Festival ini ada Malfoof, salad ubi ungu dan Fattoush, kombinasi tomat, selada, timun. Kita juga bisa memilih beberapa dressing untuk menemani saladnya. Ada Honey Mustard, Thousand Island, Peterseli Lemon dan Balsamit dressing.
Main Course
Nah ini yang aku suka, ternyata makanan ala timur tengah itu banyak dan enak-enak. Nasi tetep ada dalam menu ini, namanya Shirrin Pollow, dari warna kuningnya mirip dengan nasi kuning ala nusantara. Ada dua menu yang aku lewatkan kali ini Shis Taouk, sejenis sate ayam dan Fish Harrah. Karena keasyikan fota foto akhirnya menu ini habis duluan, dan pilih mlipir cari menu lain.
Untuk menemani Shirrin Pollow di piring aku menambahkan Kufteh, bola daging berisi nasi, Tharid (daging domba), Kibbeh (nugget arabian) dan sedikit batata Harrah (kentang). Dan makanan ala timur tengah ini ternyata juga kuat banget bumbu rempahnya.
Dessert
Dessertnya sendiri bermacam, macam, mulai manisan, cake hingga kue kecil. Ada pistachio baklava, morrocan almond snake, middle east cheese cake, tahini bukeye, dan pisang turki. Setelah mengambil dessert, aku masih aja nyocol Chicken Shavarma alias kebab, kebabnya sih enak, tapi rasa bawang bombaynya benar-benar kuat. Perlu dipilah dikit dikit biar mak jreng.
Selain sajian makanan di atas, para tamu yang datang juga disuguhi tarian khas arabian. Belly dance. Errr aku cukup heran juga sih sama penari belly dance ini, karena gerakannya bisa rancak, mulai dari ujung kaki sampai ujung kuku. Mantap.
Oh ya, sajian Cultural Food Fest yang bertempat di Swiss-Cafe ini hanya ada setiap Rabu dan Sabtu malam saja lho, dengan biaya Rp. 175.000 per orang, buy 1 get 1, hemat banget kan bisa menikmati suasana arabian nite bareng pasangan dengan harga yang terjangkau.