Berikut adalah artikel yang kami siapkan untuk anda, jika anda mendapatkan manfaat dari artikel tersebut mohon sekiranya mau membagikannya ke rekan-rekan anda di sosial media.
Jika anda membutuhkan artikel lain yang menarik anda, kami sangat menghargainya jika anda menyampaikannya pada kami di alamat [email protected]
Digital Counter adalah sebuah pencacah berbasis digital yang dapat melakukan perhitungan counting down maupun counting up. Prinsip kerja digital counter hanyalah melakukan penambahan atau pengurangan nilai sehingga diperoleh nilai berikutnya. Program counting down akan bekerja mengurangi nilai, sedangkan counting up berfungsi menambah nilai satu persatu. Oke untuk prinsip dasar perhitungan semacam itu mungkin tidak akan terlalu susah. Tapi bagaimana jika menerjemahkannya dalam bentuk program digital counter menggunakan mikrokontroler, misalnya AVR Atmega? Menggunakan sistem komputer tentu saja berbeda dengan hanya melakukan counting secara manual, apalagi jika kita menggunakan pemrograman perangkat keras seperti mikroprosessor dan mikrokontroler, tentu harus bisa menerjemahkan setiap step dengan detail. Misal bagaimana melakukan counting, mentransfer ke display dan harus diperhatikan pada saat terjadi limpahan carry agar nilai yang......
Bagi para penggiat yang sedang belajar Mikrokontroler dan robotika, tentunya akan selalu bersentuhan dengan sebuah aplikasi downloader mikrokontroler. Fungsinya downloader adalah untuk memasukan program aplikasi yang kita buat di komputer ke dalam mikrokontroler. Software downloader ini berfungsi untuk menulis keping mikrokontroler dengan program yang sudah kita buat sebelumnya menggunakan teknik electrical maupun flash programming. Ada berbagai macam aplikasi downloader yang dapat kita gunakan sesuai dengan jenis mikrokontrolernya. Ada yang khusus AVR atmega, keluarga MCS 51 atau PIC. Selain itu untuk beberapa aplikasi compiler juga telah dibekali kemampuan untuk menulis chip mikrokontroler secara langsung lewat aplikasi compiler tersebut....
Eh ini judul ceritanya lagi ngomong apa sih yah? Oh ya ini lagi dalam rangka kurang kerjaan aja nambah isi materi pembelajaran mikrokontroler atmega16 sih, daripada gak ngapa-ngapain kan ya? So tema kali ini adalah belajar mikrokontroler ATMega16; Membuat nyala led sesuai jumlah penekanan tombol Judulnya emang gak jelas, intinya sebenernya hanyalah led akan menyala sebanyak jumlah penekanan tombol. Klo tombol ditekan 5 kali ya bakalan nyala 5 kali, klo tombol gak ditekan? ya diem dong ya? masak suruh kedip-kedip gitu?...
Rekan-rekan peminat mikrokontroler maupun robotika, untuk mempelajari mikrokontrol/ robotika biasanya kita perlu untuk mengikuti pelatihan di lembaga bimbingan yang membuka kelas mikrokontroler dan robotika, mengambil kuliah di bidang komputer / elektro, atau untuk pelajar bisa masuk ke SMK jurusan elektro/elektronika. Akan tetapi, tidak selalu terdapat lembaga pembelajaran maupun institusi pendidikan mikrokontrol/robotika di kota kita. Solusi untuk belajar mikrokontroler ini kemudian adalah dengan mempelajarinya secara otodidak. Untuk belajar secara otodidak, kita dapat menggunakan bantuan buku-buku mikrokontroler yang banyak dijual di pasaran. Pada umumnya, buku-buku tersebut sudah memberikan informasi know-how dan how-to untuk membangun sebuah aplikasi sederhana dari mikrokontroler, hal itu tentu saja termasuk perangkat apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana membuat/merangkai sistem minimum mikrokontroler tersebut berikut downloadernya....
Sebelum memprogram seven segment pada mikrokontroller, pertama kali harus dipastikan dulu menguji cobanya dengan seven segment berjenis common anoda atau tipe common cathoda. Setelah mengetahui tipe seven segment yang kita pakai baru kita menghitung nilai kombinasi tampilan seven segmentnya. Setelah mendapatkan nilai kombinasi seven segment pada common anoda / common cathoda, memprogram seven segment pada mikrokontroller dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah menuliskan setiap nilai bilangan untuk dieksekusi baris per baris, atau yang kedua dengan menggunakan mekanisme array....
Decade counter adalah sebuah counter yang menghitung sebanyak 10 bilangan, untuk bilangan digital dimana basisnya menggunakan bilangan biner/ hexadesimal, membuat decade counter berarti mengambil 10 bilangan pertama dari 4 digit binary counter yang ada sehingga terlihat seperti sebuah bilangan desimal. Pengertian Decade Counter Prinsip decade counter adalah melakukan counting up setiap ada perubahan input falling edge/rissing edge pada clocknya. Sehingga decade counter hanya dapat digunakan untuk pencacahan naik. Salah satu IC decade counting adalah 7490. 7490 akan memberikan output berupa 4 digit bilangan biner 0-15, dan dapat di short untuk menghitung 0-9 dengan fasilitas overflow setelah counting 9....
Perhatian, ini bukan posting tutorial, ning postingan curhat, tenan! Beberapa hari kemaren beli sismin atmega dari internet, aku agak tertarik dengan board yang dipake, eh sebenernya sih faktor males buat bikin sismin sendiri sih :)) Tapi emang bener kok board ini lumayan manis dari segi tampilan. Ukuran sisminnya cukup kecil sekitar 5 x 8 cm, cukup untuk menaruh sebuah port dudukan atmega 40 PIN, sebuah clock crystal, tombol reset, konektor USB port tipe B dan sebuah PORT DC input 6-24V. Untuk keperluan expansion, terdapat 32 PIN i/O + 5 port power expansion ( 5V, 3.3V, Ground, AREFF dan Reset)...
Pengertian Sensor Suhu 1 Wire DS1820 Sensor suhu 1 wire DS1820 adalah sensor suhu jenis digital, rentang suhu yang dapat diukur antara -55 C sampai 125 C, terdiri dari 3 pin yaitu vcc, ground dan DQ (Data input/data output). Komunikasi mikrokontrol dengan sensor terjadi lewat pin DQ. Berbeda dengan sensor LM35 yang menggunakan interface ADC, sensor suhu 1 wire DS1820 tidak menggunakan interface ADC melainkan 1 wire, data yang dikirimkan ke mikro beresolusi 9 bit....
Seringkali setelah membuat project pada codevision, ternyata kode yang kita masukan dalam Codevision AVR tidak menghasilkan output yang sesuai ketika di download ke mikrokontroller atau pada saat disimulasikan di Proteus Simulator. Permasalahan yang sering terjadi karena setting clock pada mikrokontroller berbeda dengan setting clock pada coding Codevision. Hal itu menyebabkan mikrokontrol tidak dapat berfungsi secara optimal dan salah dalam memberikan jawaban atas eksekusi perintah....
Membuat Papan Skor dengan CVAVR untuk atmega. Sudah beberapa x bikin postingan tentang papan skor menggunakan AVR atmega dan codevision, atmega yang aku pake seringnya atmega16 karena selain port ekspansinya banyak, harganya gak beda jauh dari atmega8 yang lebih murah. Tapi klo memang pengen bikin papan skor manual dengan push button pake atmega8 sebenernya tinggal edit saja postinganku yang Cara membuat papan skor counter up down atmega (counting sampai 99, cocok untuk papan skor basket/badminton), atau yang Cara membuat papan skor menggunakan mikrokontrol atmega dan codevision avr (counting sampai 9, cocok untuk papan skor sepakbola/tenis lapangan yang skornya gak butuh banyak2) ...