Asian Games akan dibuka pada 18 Agustus 2018, dan persiapan menuju pembukaan Asian Games terus dilakukan. Event yang merupakan pesta olahraga terbesar di Asia ini akan diselenggarakan di dua kota di Indonesia yakni Jakarta dan Palembang.
Sebagai pre event Asian Games dimulailah Torch Relay atau pawai obor yang akan melewati 53 kabupaten/kota di 18 Provinsi di Indonesia. Acara dimulai dari India, api abadi dibawa dari India menggunakan pesawat milik TNI AU ke Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Pengambilan api dari India untuk menghormati penyelenggaraan pertama dari event Asian Games yang dimulai di India. Sementara itu di Grobogan juga diambil api abadi dari Mrapen yang kemudian dibawa ke Jogja melewati Kota Semarang. Kedua api abadi tersebut kemudian disatukan di pelataran Candi Prambanan oleh Bapak Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.
Yogyakarta mendapat kehormatan sebagai kota pertama yang menyelenggarakan torch relay Asian Games XVIII. Api Asian Games dari Prambanan disimpan di Kraton Yogyakarta untuk selanjutnya dikirab mengelilingi Kota Jogja dan berakhir di Tugu Golong Gilig. Masyarakat Jogja tumpah ruah memadati rute yang akan dilewati oleh torch. Selain itu dibeberapa titik, para seniman juga menampilkan kesenian daerah untuk menyemarakkan suasana.
Torch dibawa bergiliran oleh para pejabat, atlit maupun perwakilan masyarakat yang memiliki prestasi khusus. Di antara masyarakat Indonesia tersebut terdapat empat nama yang memiliki prestasi internasional dan ikut membawa torch berkeliling kota Jogja.
Yang pertama adalah penyabet masing-masing 3 medali emas Asian Para Games 2015 dan 2017 atas nama Nanda Mei Sholihah. Kemudian ada siswa SMAK Penabur Kelapa Gading yang baru berusia 17 tahun, Agnes Natasya. Agnes ini berhasil memperoleh medali emas Olimpiade Biologi 2017 yang diselenggarakan di Coventry, Inggris. Nama ketiga adalah desainer muda pakaian muslim, Jenahara Nasution. Jenahara memiliki segudang prestasi yang membawanya untuk ikut berbagai pameran fashion internasional. Jenahara sendiri mengaku excited dan terhormat saat diminta Pocari Sweat untuk ikut ambil bagian sebagai pembawa torch pada torch relay Asian Games XVIII ini. Dan nama terakhir adalah Andre Surya. Andre adalah aktor dibalik kesuksesan berbagai film Hollywood yang sukses di pasaran, seperti Transformer Revenge of Fallen, Start Trek dan Iron Man. Andre bertanggung jawab terhadap visual effect dalam film-film box office Hollywood tersebut.
Ricky Suhendar selaku Corporate Communication Director PT Amerta Indah Otsuka menyatakan pemilihan keempat anak bangsa berprestasi internasinal tersebut dengan harapan dapat memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dan atlet yang akan berlaga di Asian Games untuk berjuang dan meraih prestasi di bidangnya masing-masing.
Untuk menyemarakkan gaung Torch Relay ini, Pocari Sweat memperkenalkan campaign berjudul Light Up the Torch. Program yang dapat diakses melalui microsite Pocarisweat.id/lightupthetorch ini digunakan untuk mendukung para atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games XVIII.
Saat ini Pocari Sweat terdaftar sebagai official partner Asian Games XVIII. Pocari Sweat adalah minuman isotonic pengganti cairan tubuh yang pertama kali muncul di Indonesia sejak tahun 1989. Minuman ini memiliki komposisi yang mirip dengan cairan tubuh sehingga mampu mencegah dehidrasi dan sangat membantu kebugaran masyarakat apalagi para atlet.
Torch kemudian secara estafet diteruskan ke kota berikutnya, dan dari Tugu Jogja, api abadi dibawa ke kota Solo untuk kemudian dikirab keliling Indonesia hingga berakhir di Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.