Saya bukan orang yang percaya dengan keberuntungan, apalagi hal2 bersifat seperti undian. Bahwa saya pun menggunakan random itu iya, tapi saya tidak menggunakan undian untuk menentukan apakah saya berhak bahagia atau tidak, karena jawabannya adalah saya berhak bahagia.
Klo ada kuis rame2 di televisi atau di toko buku atau dimanapun katakanlah, saya orang yang paling masa bodo dengan semua itu. Tapi kan hadiahnya mobil???? klo emang mobil itu rejeki saya gak akan kemana kok, semua sudah ada yang mengatur.
Almarhumah ibu saya termasuk orang yang sangat keras dalam hal2 semacam ini, sewaktu beliau masih hidup dan melihat saya membeli lotere biar dapat mainan, beliau akan jadi orang pertama yang memaksa saya buat ngembaliin lotere itu. Sekarang saya sadar kenapa beliau berbuat semacam itu.
Saya menggarisbawahi bahwa melakukan undian itu dilarang dalam agama saya, entah itu dalam bentuk undian bank atau lain sebagainya, tapi bukan serta merta saya pun mengharamkannya untuk setiap hal. Karena buat saya sendiri yang kadang berkutat dengan pemrogramman maupun mikrokontroller, nilai random adalah sesuatu yang memang perlu ada, mekanisme cara kerjanya seolah terlihat acak tetapi saya tahu ada beberapa poin yang tidak saya ketahui menjadi sebuah patokan sebuah nilai random itu keluar. Cukup kita tahu bahwa yang akan keluar nanti nilainya acak sesuai parameter yang sudah saya tentukan.
Semua hal terjadi karena sesuatu alasan, meskipun tidak semua alasan itu harus saya ketahui. Dan disinilah saya menolak faktor random. Saya lebih percaya pada planning, segala sesuatu yang saya lakukan akan berjalan sesuatu tahapan yang memang saya rencanakan.
Ketika mengikuti sebuah undian, berarti saya tidak bisa mengintervensi proses, saya hanya bisa pasrah tanpa mengusahakan apapun, saya baru akan tahu apakah saya termasuk orang bejo atau tidak hanya dari kemenangan undian itu. Apa bedanya seperti mengikuti program investasi dengan duit kecil yang dijanjikan keuntungan puluhan hingga ratusan juta rupiah?? thats bullshit, tapi anehnya banyak orang kita percaya, bahwa kesuksesan bisa didapat dari ongkang2 dan menunggu hasil jadi.
Buat saya keberuntungan sebenernya bukan seperti itu. Keberuntungan bukan sebuah sifat random tetapi memang mendominasi dalam kehidupan kita. Anda sehat, berpakaian layak, tidak kebasahan, duduk dengan santai dan sedang membaca tulisan ini tanpa gangguan? itu berarti anda dalam pelukan keberuntungan. Sayang sekali jika seseorang merasa beruntung hanya karena sebuah hal yang mungkin hanya akan terjadi sesekali dalam hidupnya. Betapa tidak beruntungnya ia.
Saya melarang diri saya sendiri berharap pada keberuntungan undian, karena saya tidak mempercayai hal2 kebetulan semacam itu, dan saya tidak berharap akan memenangkan apapun dari hasil undian.
Iya, menggantungkan nasib pada hal-hal yang bersifat undian itu emng ga baik. Saya juga jarang dapat ketika ada undian, sekadar doorprize acara2 di kantor. Sedangkan ada teman, yg selalu dapet.. Dari yang kecil sampe hadiah besar.
Tidak terlalu saya pikirkan, saya ambil hikmahnya, bahwa mungkin Allah lebih suka melihat saya berusaha lebih untuk mendapatkan sesuatu.
iya mbak, apa yang kita dapatkan dengan usaha tentunya lebih memiliki nilai daripada sesuatu yang kita dapatkan karena tidak sengaja 🙂
Betul, sebab undian kuwi jelas haram hukume.
Mending berprestasi sing jantan ngadepine.
iyo mas lebih menantang nek menang ko perjuangan
seumur-umur ikut undian berhadiah baru menang 1 kali.
aku sih just for fun kl ikut undian macam di bank, mall, atau pas ada acara apa.
menang syukur ga menang ya tdk apa-apa.
juga tidak mengejar S&K supaya bisa ikut undian, misal bisa dpt kupon undian hrs belanja sekian-sekian, nah aku ga ngejar begituan. kl nilai belanjaan cukup ya ditukar, ga cukup ya biar saja.
menang untung ora menang nothing to lose ya mas? nek aku ya kuwi malah ora tertarik e karo undian2, kecuali emang ada lomba / tantangane