Shiva plateau adalah sebuah perbukitan yang terletak di sebelah selatan Candi Prambanan, di perbukitan ini jugalah tersimpan beberapa lokasi bangunan bersejarah seperti Candi Ratu Boko, Candi Barong, Candi Banyunibo dan Candi Ijo. Selain memiliki potensi wisata sejarah, Shiva Plateau juga menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa. Antara lain ditandai dengan kemunculan Tebing Breksi yang mendapatkan animo positif dari para wisatawan lokal. Tebing Breksi bahkan terpilih sebagai nominasi Tujuan Wisata Baru Terpopuler yang dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017 yang diselenggarakan Kementrian Pariwisata.
Jika para pelancong lokal sudah mengenal atau setidaknya pernah mendengar nama lokasi wisata tersebut, maka akan lebih afdol lagi jika mengenal spot wisata lain yang juga berada di Shiva Plateau. Hari Kamis kemarin, kami rekan-rekan blogger Jogja diajak Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman beserta Deperindag Kabupaten Sleman, bersama Bupati Sleman, Bapak Sri Purnomo bertandang ke tiga hidden paradise yang terletak di Shiva Plateau.
Pukul 12.00 siang, kami berkumpul di meeting point 1 di lobby Rich Hotel, Jalan Magelang untuk selanjutnya berangkat bersama menggunakan bus ke Tebing Breksi. Sesampai di Tebing Breksi, kami disambut oleh Bapak Bupati, Bapak Camat Prambanan serta Muspida setempat dan diajak berkeliling menggunakan Jeep Wisata mengunjungi tempat wisata baru yang ada di Shiva Plateau.
Watu Payung
Pemberhentian pertama kami adalah situs Watu Payung atau biasa disebut Selo Langit. Situs yang terletak di sebelah timur dari Candi Ijo adalah titik point tertinggi yang menghadap ke arah Klaten. Titik ini paling cocok digunakan untuk menikmati sunrise di pagi hari atau menikmati gemerlap lampu di malam hari. Watu Payung memiliki sebuah batu besar yang menjadi landmark dari spot ini. Terletak di atas tebing curam dengan jurang sedalam hampir 200 meter. Spot ini menawarkan keindahan alam yang indah di pagi dan malam hari.
Bukit Teletubbies adalah lokasi wisata baru yang terletak di bukit sebelah timur rumah dome. Rumah Dome sendiri adalah sebutan rumah yang diperuntukkan untuk korban letusan Merapi tahun 2010 berbentuk bulat. Rumah Dome ini sendiri disebut rumah Teletubbies karena bentuknya yang bulat. Di Bukit Teletubbies kita bisa menyaksikan kawasan perumahan Dome di bagian bawah dan melihat kota Jogja dari kejauhan. Di spot yang menggunakan tanah milik warga ini, dibangun taman asri dengan beberapa gazebo dan sebuah gardu pandang untuk menikmati sunset.
rumah teletubbies dari kejauhan
Bukit Klumprit
Perjalanan terakhir kami adalah mengunjungi Bukit Klumprit untuk berburu sunset. Bukit Klumprit terletak di sebelah utara Bukit Teletubbies, menawarkan pandangan ke arah selatan yakni puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Bukit Patuk dan dan Kota Yogyakarta sekaligus. Bukit ini memiliki batuan besar layaknya di Gunung Api Nglanggeran. Menurut Bapak Camat, hal ini karena perbukitan di daerah ini memang merupakan salah satu kaldera dari Gunung Api Purba Nglanggeran.
Untuk mengakses ketiga lokasi tersebut, sangat disarankan menggunakan jasa Jeep Wisata yang tersedia di Bukit Breksi, mengingat lokasi wisata yang berada di perbukitan curam membutuhkan skill berkendara dan kondisi kendaraan dalam kondisi prima. Penggunaan Jeep wisata juga memungkinkan wisatawan untuk dapat mengefektifkan perjalanan serta memperoleh informasi wisata seputar Shiva Plateau dari para pengendara Jeep.
Perjalanan kami diakhiri dengan makan malam dan ramah tamah bersama para pejabat setempat di Taman Bukit Breksi, untuk kemudian diakhiri dengan kembali ke meeting point 1 di Rich Hotel Yogyakarta
