Bali, siapa sih yang enggak kenal dengan surga wisata Indonesia yang sudah diakui oleh dunia ini. Banyak hal unik dan menarik dari Pulau Dewata ini, mulai dari budaya, masyarakat, kuliner dan pantai-pantai indahnya. Nah hari ini kita bakalan ngomongin tentang salah satu kekayaan budaya yang ada di Bali, tepatnya adalah Desa Wisata.
Di Bali, banyak desa wisata yang terkenal akan keunikannya. Hal ini karena budaya dalam desa tersebut benar-benar masih terasa, sehingga banyak orang yang berdatangan ingin melihat sendiri keunikannya. Nah, apa apa saja sih desa wisata itu?
1. Desa Penglipuran
Desa Penglipuran berada di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, desa ini pasti sering kalian liat dalam foto-foto maupun juga sering dijadikan tempat untuk syuting film bernuansa Bali. Desa Penglipuran berasal dari kata Pengeling Pura yang berarti ingat pada leluhur. Jalan di desa ini bersih dari kendaraan, setiap rumah memiliki sebuah gapura kecil yang hanya cukup dilewati oleh satu orang. Desa ini juga termasuk sebagai satu dari tiga desa paling bersih di dunia lho, wah keren ya
2. Desa Tenganan
Desa Tenganan terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem di sebelah timur pulau Bali. Desa Tenganan merupakan salah satu dari tiga desa tradisional Bali Aga. Bali Aga sendiri adalah sebutan untuk desa yang memegang teguh pola hidup tradisional sejak ribuan tahun yang lalu. Penduduk di Desa Tenganan menerapkan sistem barter dalam melakukan perdagangan. Para penduduk di desa ini umumnya bekerja sebagai petani maupun membuat kerajinan bambu, lukis dan tenun gringsing. Nah untuk menenun kain ini, penduduk desa menggunakan teknik yang disebut teknik dobel ikat, yang hanya bisa kamu temukan di Desa Tenganan. Kamu juga bisa nemu permainan ayunan yang gak bakal kamu jumpai di tempat lain
3. Desa Trunyan
Selain Tenganan, Trunyan juga merupakan salah satu dari Bali Aga. Saat kamu memasuki desa Trunyan kamu bisa mendapati keunikan tersendiri lain dari yang lain. Jika rata-rata orang meninggal dimakamkan, atau dalam tradisi di Bali umumnya akan dibakar dalam upacara Ngaben, tidak demikian adanya di Desa Trunyan. Jasad orang yang meninggal di Trunyan tidak dikubur maupun dibakar. Ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan untuk tiga jenis kematian berbeda, pertama adalah orang yang meninggal wajar, mayatnya ditutup kain putih kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan di lokasi bernama Sema Wayah, sementara untuk bayi sampai orang yang belum menikah diletakkan di Sema Muda. Satu Pekuburan lagi bernama Sema Wayah, untuk meletakkan jasad mereka yang mati secara tidak wajar (kecelakaan, dibunuh, bunuh diri)
4. Desa Ubud
Terletak di tengah pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Gianyar, kamu bisa menemukan salah satu surga dunia yang terletak di antara sawah. Ubud terkenal dengan bentuk sawah terasering yang Indah, Ubud mulai dikenal sejak tahun 1930 lewat lukisan pelukis Jerman Walter Spies dan pelukis Belanda Rudolf Bonnet yang menetap di desa ini.
Klo kamu nyari tempat makan enak di Bali waktu berada di Ubud, pas banget deh, karena disini kamu bisa dapetin menu Ayam Betutu yang udah khas banget sebagai produk kuliner andalan di Bali. Ayam Betutu yang kaya bumbu dan rempah ini dimasak dengan dibungkus daun pisang kemudian dipanggang menggunakan api kecil selama 12 -24 jam untuk mendapatkan daging yang lembut dan tulang yang mudah terlepas.
Jadi, mau berkunjung ke desa wisata mana saja kamu selama di Bali?