Insomnia

Sejak kecil aku emang susah buat urusan tidur, penyakit utamanya adalah harus ngelonin bantal guling, nek enggak bakalan sengsara deh tiap malemnya. Faktor susah tidur waktu kecil dulu juga bisa karena faktor kenyamanan, paling enak itu tidur di rumah sendiri, jadi klo ada acara keluarga n nginep di rumah sodara bakalan jadi tukang ronda sendirian deh.

Insomnia insomnia 01Beranjak SMP ketika hidup sebatang kara #hasyah, hahaha karena keluarga secara estafet udah pindah ke jogja sementara aku harus nyelesain masa SMP di cilacap, kebiasaan begadang ini makin bertambah, namanya anak muda, seorang diri kan ngerasa bebas tuh, mulai mencoba melanggar aturan orang tua termasuk soal urusan bobo yang cepet.

Enggak terlalu parah sih urusan tidurnya soalnya masih punya tanggungan besok paginya harus masuk sekolah, setelah pindah ke Jogja, tiap liburan aku jadikan ajang begadang, dari sekedar dengerin kicauan penyiar radio atau nonton film2 hollywood di tivi. Enak sih dalam keadaan tenang dimana yang lain udah ngorok sendiri2 gak ada yang gangguin aktivitasku. Yep aku memang lebih seneng suasana yang tenang daripada gedumbrangan.

Beberapa tahun masa perkuliahan, otomatis aku tinggal menyelesaikan tugas akhir dan skripsi, tanpa ada embel2 harus masuk kelas teori, disitu mulai deh kebiasaan nggampangke keadaan, dari tadinya icip2 gak tidur jam 10malem, mulai ngaret sedikit demi sedikit semakin pagi. Hasilnya jelas, hidup berasa kek kalong. Hidup di malam hari mati di siang hari.

Enakk???? klo dinikmati tentunya enak, enak karena seperti kubilang aku seneng suasana tenang, itung2 sekalian ngejaga rumahku klo2 ada maling pa kucing gitu. Imbasnya adalah, kuliahku keteteran, menyandang status mahasiswa abadi suer gak enak, tapi bukan disitu masalah sebenarnya.

Menjadi seorang nocturnal itu tidaklah menyenangkan, perlahan sisi psikologisku mulai menyadari bahwa aku semakin tenggelam dan tertinggal dari teman2ku, sementara yang lain sibuk menghadapi skripsi dan bergembira dalam pesta wisuda, aku…….

Aku merasa tidak memiliki masa depan untuk meraihnya, kenapa? ya karena tidak ada ujian skripsi di malam hari! tidak ada wisuda yang dimulai jam 12 malem, kecuali rektornya emang agak sedikit gimana. Perlahan aku mulai menyembunyikan diri dalam dunia maya, menjadi avatar yang hanya menampilkan sosok yang ingin aku perlihatkan, ya aku bersembunyi dalam topeng dunia maya, menjadikan jejaring sosial dan kawan2nya sebagai tempatku bersembunyi, berusaha menjadi orang lain dan tidak dikenali orang2 yang mengenalku selama ini.

Mengubah hal baik ke buruk itu mudah, tetapi mengubah hal buruk ke hal baik itu sulit. Aku berusaha mengubah cara tidurku waktu itu, caranya, setiap sore/malam aku berusaha tidur lagi meski baru saja bangun, dengan ini aku berharap tetap tertidur sampai esok hari, berhasil????? gagal total! lagu insomnia-nya sabrina terus berkumandang di kepalaku, karena aku sebelumnya sudah ngebo selama 12 jam tentu saja cara ini gagal, jam 12 malam lagi2 aku terbangun dan meneruskan insomniaku.

Aku memikirkan cara lain mengalahkannya, Ya! aku punya ide, dengan memperpanjang masa bangunku, jadi saat pagi dan waktunya aku tidur, aku berusaha tidak tertidur, berhasil?? tidak, begitu keluar rumah berasa seperti vampir, mataku perih dan kepalaku sakit setiap terkena cahaya matahari. Akupun akhirnya mengantuk dan kembali kalah.

Ya, aku tidak bisa melawan sengatan matahari, meskipun itu matahari pagi yang lembut, dan aku kembali ke insomniaku. Suatu ketika aku merasa aku harus kembali melakukannya, memperpanjang masa tidurku dengan tetap terjaga selama matahari menyala. Berhasil??? Ya!!! dengan susah payah aku berhasil melewati hari sampai matahari terbenam. Mudahkah??? boro2, setiap detik dari pagi sampai menjelang malam kurasakan mataku sakit, otakku tak henti2nya berdemonstrasi, hanya keinginan untuk tetap terjaga yang membuatku bertahan. Sialnya…..

Malam masih menjadi sahabatku, dan tubuhku merespon bahwa malam adalah masa bangunku, akhirnya akupun tidak tertidur sepanjang malam, capek??? sangat….. Kuputuskan langsung memperpanjang sekali lagi masa bangunku, ya pagi berikutnya aku masih belum tertidur sama sekali, terus dan terus terjaga sampai matahari sekali lagi kembali pada pangkuan malam. Jam 6 sore, jam 7, jam 8 …… jam 9………. jam entahlah aku tertidur ketika sudah dini hari dan bisa terbangun di keesokan paginya!

Ajaib! iya aku merasakan itu anugerah meskipun aku harus terjaga kurang lebih hampir 60 jam! Ya aku merasakan hari yang melelahkan dan menyenangkan, tapi itu belum berakhir, kebiasaan buruk itu bagaimanapun sepertinya sudah mendarah daging, aku hanya mampu mempertahankan masa normalku selama 3 hari, dalam 3 bulan berikutnya aku kembali menjadi makhluk malam.

Terus begitu….. sampai akhirnya aku bisa benar2 mengembalikan waktu normalku, ya sudah setahun lebih aku bisa kembali hidup di waktu normal, menikah, mendapatkan gelar sarjanaku, dan bekerja untuk keluargaku, tapi aku tahu kebiasaan itu masih sangat dekat denganku, yah untuk kembali dalam mode nocturnal bagiku semudah membalik telapak tangan, maka terbalik lagi duniaku.

Ya mudah, terlalu mudah untuk mengikuti kebiasaan buruk, dan sulit untuk sekedar melangkah menjadi lebih baik, mungkin itulah mindset sebagian besar manusia termasuk aku. Dan aku tahu aku harus bisa bertahan dalam mode normalku selama mungkin, membuat peluang insomniaku kembali sekecil mungkin dan mulai meraih satu persatu mimpiku di alam nyata.

Teman, siapapun kalian, jika kalian hidup dalam dunia nocturnal, selama itu adalah tuntutan pekerjaan maka jalanilah dengan ikhlas, tetapi jika itu hanyalah sebagai bentuk pelarian dan mencari kesenangan, sebisa mungkin hindarilah, karena ia akan terus mendekapmu dalam kegelapan. Tidurlah, bermimpilah, dan raihlah citamu esok hari.

2 pemikiran pada “Insomnia”

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini