Memiliki unit usaha sendiri adalah salah satu impian yang bisa kita wujudkan, dengan menjadi seorang wirausahawan kita akan lebih merasa mandiri dibanding jika kita menjadi seorang karyawan. Menjadi seorang wirausaha tentu memiliki keuntungan yang tidak dimiliki oleh orang lain yang bekerja sebagai karyawan di kantor atau pada orang lain.
Dengan menjadi seorang wirausahawan kita memiliki kebebasan dalam mengatur waktu kerja, menentukan target dan juga menentukan arah bisnis kita. Semua ada di dalam komando kita sendiri sebagai owner dan sebagai pekerja yang bertanggung jawab pada diri sendiri.
Meskipun demikian menjadi seorang wirausahawan tentu juga memiliki tanggung jawab untuk mengelola usahanya agar dapat maju dan berkembang. Banyak orang yang mencoba menjadi wirausahawan namun selanjutnya ia tidak merasa memiliki beban untuk lebih maju dan berkembang. Ini sangat disayangkan sebenarnya karena menjadi wirausahawan punya limitasi yang tanpa batas selain kreatifitasnya sendiri.
Kebanyakan pengusaha UMKM sering bermasalah dengan ketiadaan biaya, pinjaman modal usaha yang ada di dunia perbankan seringkali tidak bisa mereka akses.
Berdasarkan data kementrian UMKM, unit usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia ada 58 juta lebih, namun 50 juta diantaranya tidak bankable. Sementara itu, dari 4505 triliun kredit yang dikucurkan oleh bank umum di Indonesia, hanya menjangkau kurang dari 20% pelaku usaha kecil. Pertanyaannya adalah, mengapa pinjaman modal usaha di bank menjadi begitu sulit bagi para pengusaha yang baru memulai usahanya?
Pertama adalah pinjaman modal usaha di bank seringkali mensyaratkan agunan, sementara pengusaha yang baru merintis usahanya seringkali tidak memiliki barang yang dapat dijadikan agunan untuk menambah modal usahanya. Di sisi lain proses pemberian kredit oleh perbankan yang dinilai susah dan memakan waktu lama membuat para wirausahawan ini enggan untuk mengajukan pinjaman di bank.
Sementara itu, kemunculan fintech sebagai salah satu media pemberi pinjaman online merupakan oase di tengah sulitnya pengusaha memperoleh modal dari bank. Pinjaman online ini umumnya lebih mudah diakses, dapat diakses menggunakan smartphone saja, prosedur pengajuan kredit lebih simpel, serta bunga yang lebih kompetitif. Oleh karenanya tidak heran jika saat ini banyak sekali perusahaan fintech yang bermunculan di Indonesia dan menawarkan berbagai kredit kepada masyarakat maupun pelaku usaha.
Bukan berarti kemunculan fintech ini tanpa masalah. Banyak juga kasus yang melibatkan pinjaman online dengan fintech yang akhirnya justru menjerat para kreditur dengan bunga yang tidak terkejar serta teror yang dilakukan oleh para debt collector sewaannya. Otoritas Jasa Keuangan sendiri pada akhirnya melakukan tindakan tegas dengan menghentikan operasional lebih dari 1700 jenis fintech ilegal yang meresahkan masyarakat.
Mencari pinjaman modal usaha lewat pinjaman online sebenarnya dapat menjadi sebuah solusi untuk mengembangkan usaha kita namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Tips Mencari Pinjaman Modal Usaha
Kapan waktu yang tepat?
Waktu yang tepat untuk mengajukan pinjaman adalah saat kita ingin mengembangkan bisnis kita agar lebih berkembang. Jika kita hanya ingin bertahan dengan kondisi pasar yang ada, sebaiknya tidak mengajukan pinjaman terlebih dahulu. Pastikan bahwa modal yang kita pinjam juga akan memberikan return yang lebih karena kita akan membutuhkan return itu untuk membayar angsuran
Berapa jumlah modal usaha yang harus dipinjam
Untuk menentukan berapa modal yang akan kita pinjam harus terlebih dahulu memperhitungkan scope kondisi bisnis saat ini dan kondisi bisnis yang ingin kita capai. Perbedaan kondisi bisnis saat ini dan sekarang tentunya memiliki indikator yang bisa kita jadikan pedoman untuk mengukur hal apa saja yang kita perlukan untuk mengembangkan usaha? Daya dukung apa saja yang kita miliki sekarang dan daya dukung apa saja yang diperlukan untuk mencapai level yang kita inginkan.
Untuk menghitung berapa pinjaman modal usaha yang kita perlukan, mari kita ceklist beberapa poin berikut
- Ketersediaan ruang usaha
- Penambahan alat produksi
- Pengadaan tools tambahan
- Kendaraan pengangkut
- Media penyimpanan
- Maintentance dan peremajaan alat
- Pelatihan karyawan
Dari list di atas kita bisa menentukan poin apa saja yang perlu kita tingkatkan, dan perlu kita tambah dengan dana yang berasal dari pinjaman tersebut. Oleh karenanya, pinjaman yang akan kita lakukan harus dapat mengcover kebutuhan pengembangan unit usaha kita.
Kenali Jenis Pinjaman Modal Usaha yang tersedia
Beberapa lembaga finansial mensyaratkan adanya agunan untuk masyarakat yang ingin mengajukan kredit pembiayaan bagi usahanya. Namun sebenarnya, ada juga lembaga finansial yang memiliki produk pinjaman tanpa jaminan. Jika kita memang belum memiliki harta yang bisa dijadikan agunan, maka kita bisa mencari pinjaman online yang tidak mensyaratkan jaminan.
Kebutuhan Dokumen
Setiap lembaga pinjaman memerlukan dokumen dari peminjam untuk dapat diproses secara administrasi, mulai dari data pribadi, kelayakan, faktor resiko, riwayat pinjaman dan lain sebagainya. Pastikan kita sudah mempersiapkan dokumen-dokumen yang diminta oleh lembaga pemberi pinjaman. Untuk setiap lembaga, kebutuhannya mungkin akan berbeda-beda, pastikan kalian sudah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan saat mendatangi kantor lembaga tersebut.
Perhatikan Suku Bunga, Tenor dan Metode pembayaran
Yang harus diperhatikan saat mengambil pinjaman usaha, perhatikan berapa suku bunga yang ditawarkan, tenor, serta kemudahan kita mengangsur pembayaran. Ada fintech yang meminta pembayaran harian, ada juga yang mingguan atau bulanan. Pastikan kita bisa memperoleh manfaat maksimal dengan kemudahan pembayaran yang kita dapatkan
Aspire, Pilihan Solusi Pinjaman Online untuk UMKM
Salah satu solusi pinjaman modal usaha yang bisa didapatkan secara online untuk pelaku usaha atau UMKM adalah Aspire. Startup fintech asal Singapura ini bergerak di bidang pendanaan dengan menyasar lini pelaku usaha dan UMKM yang membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya.
Berbeda dengan sistem pinjaman lain, Aspire tidak menerapkan pinjaman satu waktu yang kemudian harus diangsur oleh pelaku usaha. Aspire hanya akan membebankan kreditnya pada dana yang diambil/digunakan oleh pelaku usaha untuk melakukan pembayaran. Sistem kerjanya kurang lebih mirip seperti penggunaan kartu kredit dewasa ini. Yang berbeda adalah, untuk dapat menggunakan Aspire, kita hanya perlu melakukan registrasi secara online.
Cara mendaftar Aspire
Untuk mendaftar ke Aspire, kita harus memiliki bisnis yang berusia minimal 6 bulan. Kemudian menyertakan rekening koran tabungan selama 3 bulan terakhir. Untuk bisnis offline, perlu beberapa dokumen yang harus dilengkapi misalnya
- SIUP – Surat Ijin Usaha Perdagangan
- TDP – Tanda Daftar Perusahaan
- IUMK – Ijin Usaha Mikro Kecil
- IUI – Ijin Usaha Industri
- API – Angka Pengenal Importir
Sementara untuk bisnis online, menyertakan alamat website tempat kita melakukan usaha lewat jalur digital. Proses pengajuan ini bisa selesai dalam waktu satu hari, jika seluruh persyaratan lengkap. Bunga yang diberikan juga kompetitif mulai dari 0%, tidak ada survey ke lokasi, jangkauan ke seluruh Indonesia dan tidak ada biaya tersembunyi yang sering muncul di peminjaman lain.
Fitur Pinjaman Online Aspire
Untuk memudahkan para pelaku usaha dan UMKM dalam mengembangkan usaha, Aspire memiliki tiga jenis layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku usaha.
- Fitur tarik tunai
- untuk penggunaan tanpa agunan
- Biaya cicilan mulai 1,25%
- biaya pemrosesan dipotong saat pencairan dana 1%
- durasi pinjaman 6 bulan
- Fitur bayar nanti
- untuk melakukan pembayaran dp
- biaya bunga 0%
- durasi pinjaman 2 bulan
- Fitur minta pembayaran – untuk menyelesaikan tagihan pembayaran
- biaya transaksi 2.9%
- pencairan 1×24 jam
Flexibilitas penggunaan modal Aspire ini bisa digunakan sebagai sarana bagi pelaku usaha kecil untuk mengembangkan usahanya agar dapat berkembang lebih baik lagi ke depannya.
SIUP (surat ijin usaha ….)
TDP
IUMK
IUI
APU
gak tau kepanjangannya sama sekali
hahahha
hehe makasih mbak rhosha, udah aku tambahin ya kepanjangannya biar lebih enak bacanya
tetap harus berhati-hati ya kak sama pinjaman online, biar gak malah dikejar debt collector
iya mas tetap harus cek dan ricek lagi sebelum melakukan pinjaman online