Pertama menginjakkan kaki di FaveHotel di bilangan Kusumanegara, Jogja hal yang paling terasa mencolok dari hotel ini adalah pemilihan warna dan arsitektur bangunan yang mencerminkan semangat muda, modern dan dinamis. Memang sepertinya segmen yang dipilih oleh Aston Grup selaku pemilik FaveHotel adalah wisatawan muda yang cenderung suka dengan tampilan warna cerah, romantis dan dinamis.
Aku berkunjung kesana bersama dengan rekan-rekan blogger dari Komunitas Blogger Jogja untuk bersilaturahmi dengan manajemen dari FaveHotel. Kami diterima dengan ramah oleh Mbak Dixie dan juga chef Budi, beserta para staff FaveHotel yang lain. Meski secara status sebagai hotel murah di Jogja yang masih menyandang bintang 2, akan tetapi pelayanan di FaveHotel Kusumanegara sudah setara hotel bintang 3 lho, hal ini juga diakui oleh berbagai website layanan wisata sebagai hotel bintang 3 murah di Jogja. Hal itu didukung pula oleh fasilitas lain yang ada di Fave Hotel Kusumanegara seperti adanya swimming pool di sayap timur hotel, pemanas api di tempat main course pada Lime Cafe, dll.
Pagi itu, kami diajak menikmati sajian sarapan pagi di Lime Cafe ditemani mbak Dixie dan chef Budi, disini kami mendapat penjelasan bahwa meskipun dalam manajemen Fave Hotel grup ada standar pelayanan minimal, tapi di Kusumanegara mereka meningkatkan standar pelayanannya untuk memberikan akomodasi terbaik bagi para pengunjung. Misalnya, untuk main course, terdapat 6 jenis menu hidangan, lebih banyak dari standar minimal yang diterapkan FaveHotel lain sebanyak empat main course.
Selain itu, untuk mengenalkan makanan tradisional kepada para tamu, mereka juga menyediakan traditional course sebagai pendamping. Ada beberapa pilihan jus dan jamu tradisional yang juga bisa dinikmati para tamu. Uniknya, jamu-jamu disini diolah menggunakan cara tradisional untuk menjamin kealamian jamu tersebut.
Nah gimana soal kamar di FaveHotel Kusumanegara?
Hmmm menurut aku sih, hotel ini cocok banget buat mereka yang sedang menjalani bulan madu di Jogja tapi tetap menjaga budget mereka tidak membengkak. Suasana kamar hotel yang didominasi perpaduan warna pink, peach dan putih memberikan atmosfir romantis bagi pasangan yang baru saja menikah. Dan seperti kubilang barusan klo hotel ini cocok untuk honeymoon karena tirai kamar mandi bisa dibuka dan ditutup terhubung dengan kaca transparan langsung ke tempat tidur, rekomended banget buat mereka yang lagi nyari hotel di Jogja bareng pasangan. Eh sakjane ya boleh juga kali ya buat pasangan berumur kayak aku dan istri, mungkin kapan kapan klo mau mengagendakan nambah momongan hahaha.
Ukuran kamar hotelnya sendiri menurut aku cukup lega, meski tidak ada lemari tertutup untuk menyimpan baju, ada hanger tergantung di samping kamar, sebuah safety box yang bisa digunakan untuk menyimpan perhiasan dan benda berharga tamu yang menginap.
