Menyemarakkan bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah berbagi pada sesama. Hal ini pula lah yang dilakukan oleh Sinar Mas. Melalui kegiatan Bazaar Rakyat 2018, Sinar Mas kembali menyelenggarakan agenda tahunan yang sudah dilakukan sejak tahun 2005 lalu.
Kegiatan bazaar ini tidak terbatas pada penyaluran minyak goreng bersubsidi. Lebih dari itu, poin lain yang turut menjadi perhatian Sinar Mas adalah bagaimana mengupayakan agar masyarakat lebih mencintai produk minyak goreng dalam negeri sekaligus menunjukkan pada masyarakat bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan perihal pasokan maupun harga minyak goreng itu sendiri.
Apalagi di bulan Ramadhan seperti ini sering timbul keresahan pada masyarakat mengenai langkanya pasokan minyak goreng hingga kenaikan bahan pokok. Untuk itulah Sinar Mas mencoba meredam dan menghilangkan keresahan masyarakat dengan cara menyalurkan minyak goreng bersubsidi.
Tentang Sinar Mas
Sinar Mas mulai beroperasi sejak 3 Oktober 1938 lalu. Terus mengalami perkembangan dalam berbagai sektor, kini Sinar Mas melebarkan sayapnya hingga menjadi sebuah brand yang kemudian digunakan oleh perusahan dengan memiliki nilai sejarah dan korporasi yang sama. Hanya saja, masing-masing bergerak secara independen dan mempunyai manajemen sendiri.
Sinar Mas menjadi industri nasional yang telah memperkerjakan 380.000 orang karyawan. Dengan pilar usaha yang bergerak dalam berbagai sektor, mulai dari pulp dan kertas, makanan dan agribisnis, jasa keuangan, pengembang dan real estate, energi dan infrastruktur, tidak heran jika perusahaan ini pun menjadi lapangan pekerjaan bagi sekian banyak orang.
Bazaar Rakyat, Dukungan dari Sinar Mas untuk CSR
Pada dasarnya, kegiatan bazaar ini merupakan salah satu bentuk dukungan Sinar Mas terhadap program corporate social responsibility (CSR) yang digalakkan oleh pemerintah. Dalam kegiatan bazaar tersebut Sinar Mas menyalurkan minyak goreng bersubsidi ke berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto mengungkapkan bahwa, “Penjualan minyak goreng kemasan adalah bagian komitmen sektor industri untuk menjamin ketersediaan pasokan bagi masyarakat, khususnya di bulan Ramadhan. Bazaar Rakyat sekaligus menjadi kesempatan bagi kami guna berbagi dengan masyarakat, mengedepankan produk dan merek milik sendiri”.
Jadi dalam hal ini Sinar Mas tidak hanya berfokus pada kepedulian untuk berbagi, namun juga mengupayakan bagaimana caranya agar masyarakat bangga akan produk minyak goreng lokal. Apalagi minyak goreng tersebut dihasilkan dari kelapa sawit yang juga tumbuh subur di tanah Indonesia.
Terlebih merek minyak goreng yang disediakan oleh Sinar Mas juga variatif dan memiliki manfaat masing-masing sehingga sudah sepatutnya masyarakat mengapresiasi produk lokal. Misalnya saja, untuk minyak goreng Filma digunakan untuk menumis, membuat salad atau menggoreng.
Sulistiyanto menambahkan, jika kegiatan positif seperti ini sangat bermanfaat dalam melahirkan efek psikis yang membuat masyarakat menjadi lebih tenang. Dalam hal ini pasokan minyak goreng terkendali serta tidak ada kekhawatiran adanya lonjakan harga yang tentu saja seringkali menjadi momok bagi masyarakat.
“Sebagai produsen utama minyak sawit, bahan dasar pembuatan minyak goreng, sudah barang tentu pasokan bagi masyarakat selalu tersedia”, terang Sulistiyanto.
Singkatnya, dalam kegiatan bazaar ini masyarakat tidak hanya akan mendapatkan minyak goreng bersubsidi namun juga memperoleh ketenangan psikis. Dalam kegiatan bazar tahunan kali ini, minyak goreng yang disalurkan kepada masyarakat adalah seharga Rp. 8.000,- (untuk harga pasar sekitar Rp. 13.000.-).
Bersama PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (PT. SMART), terhitung sejak tahun 2005 lalu, sudah lebih dari 30 juta liter minyak goreng kemasan dengan berbagai merek (Kunci Mas, Filma, dan Mitra) yang disalurkan ke berbagai daerah. Dari sekian jumlah yang tidak sedikit ini secara tidak langsung telah menjadi sumbangsih Sinar Mas dalam memberikan ketenangan psikologis bagi masyarakat.
Sulistiyanto menyatakan, “Selain menjalankan program CSR atau Corporate Social Responsibility maupun mengedepankan produk dan merek andalan sendiri, kami sekaligus dapat mengaplikasikan nilai-nilai kepedualian, beserta semangat berbagi dan silaturahim dengan sesama di bulan Ramadhan”.
Tidak sendiri, Sinar Mas pun menggandeng beberapa elemen masyarakat untuk turut mensukseskan agenda tahunan ini. Mulai dari Polri, TNI, Ormas, Pesantren hingga Perguruan Tinggi ikut terjun di dalamnya. Keterlibatan semua elemen masyarakat ini tentu saja menjadi bukti bahwa kegiatan bazaar ini tidak sekedar menyalurkan minyak goreng bersubsidi, tetapi juga menjadi momen untuk bersilaturahim.
Lebih dari itu, pasti ada rasa bahagia dan puas dalam hati setiap orang yang turut terlibat dalam kegiatan ini. Inilah yang kemudian bisa disimpulkan jika bazaar rakyat ini bukan hanya akan membahagiakan penerima subsidi minyak, namun orang-orang di balik layar pun ikut larut dalam kepuasan batin.
Bazar Rakyat 2018
Bukan sekedar rencana atau teori semata, seperti halnya tahun sebelumnya, Sinar Mas tahun ini juga berkomitmen untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.
Berikut adalah beberapa potret dari kegiatan #BazaarRakyat2018 yang telah dilakukan;
Aksi nyata dari bazar minyak goreng ini bisa terlihat dari kegiatan bazar yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Manba’ul A’laa Purwodadi, Jawa Tengah pada 27 Mei 2018 lalu. Sesuai tujuan awalnya, kegiatan ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng. Terlihat dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Pemimpin Ponpes, yakni Gus Sirajuddin, David S Harmoko selaku Branch Manager kantor cabang, serta Arif Setiyawan selaku Branch Manager kantor cabang Syariah.
Kegiatan serupa juga digelar di Pondok Pesantren Asshidiqiyah Karawang pada 27 Mei 2018. Sinar Mas bersama Nu Care – Lazisnu kali ini tidak hanya mengadakan bazaar minyak goreng saja, namun pada kesempatan tersebut juga diadakan wakaf al-Quran. Diharapkan adanya wakaf al-Quran ini bisa menambah semangat masyarakat untuk mengkhatamkan al-Quran di bulan Ramadhan ini.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh KH Hasan Nuri Hidayatullah (Ketua Ponpes dan ketua PWNU JABAR), Ir. Gatot (Ketua LazisNU), dan Slamet Supriyadi (perwakilan dari Sinar Mas).
Rangkaian estafet bazaar terus berlanjut hingga di Bandung Jawa Barat pada 28 Mei 2018 lalu. Tepatnya di Pondok Pesantren Sirna Miskin. Dalam rangkaian kegiatan Bazaar Rakyat di Bandung tersebut turut hadir Bapak Hermawan selaku Manager Bank Sinar Mas (Kanwil 6 – Jawa Barat). Terlihat pula KH. Drs. Ahmad Saefurijal selaku pemilik Pondok Pesantren Sirna Miskin.
3 estafet kegiatan Bazaar Rakyat di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak rangkaian kegiatan Bazaar Rakyat 2018 ini. Komitmen Sinar Mas untuk berbagi kebaikan pada masyarakat sangat patut untuk diapresiasi.
Apalagi dalam rangkaian bazaar yang diselenggarakan juga disematkan banyak sekali tujuan dan harapan. Mulai dari bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang resah terhadap harga dan pasokan minyak goreng, ingin membuat masyarakat tenang secara psikis, ingin membersamai masyarakat dalam mengenal produk atau merek minyak goreng lokal, bazaar sebagai ajang silaturahim hingga rasa bahagia bagi semua orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Selalu suka dgn konsep CSR yang tepat sasaran seperti ini.
Good job, Sinar Mas!
Iya benar2 membantu disaat yang dibutuhkan mbak