Lelaki, kanker serviks dan kanker payudara

Jika kalian merasa rancu dengan judul di atas, mungkin karena memang tidak pada fitrahnya seorang lelaki bisa terkena kanker payudara, apalagi kanker serviks. Tapi tidak usah heran, karena sosok lelaki itu gak lain ya emang aku yang lagi ikutan seminar tentang kanker serviks dan payudara. Eh sumpeh lu yo?

Iyap.

Ya ampun apa pentingnya juga seorang lakik ikutan seminar tentang kanker serviks dan payudara?

Jadi gini, sebagai seorang lelaki tentunya aku punya partner hidup seorang wanita, n rasanya gak akan berlebihan klo akupun punya pengetahuan mengenai ancaman yang mungkin bisa saja muncul dikemudian hari. Memang, seandainya pun terjadi toh aku gak mengalami, yes, tapi impactnya tetap akan kami tanggung berdua. So, dengan dasar itulah, maka aku yang kebetulan punya informasi mengenai seminar ini n bisa menyempatkan waktu untuk hadir ya ikut aja.

Beberapa bulan kemarin, di Jogja diselenggarakan paps smear gratis yang didukung oleh BPJS. Sebenernya heran, itu apaan kok sampai getol disebarkan informasinya dimana-mana. Ternyata aku baru tahu klo itu adalah metode untuk mencegah kanker serviks. Satu dari dua jenis kanker yang cukup menghantui para wanita, salah duanya sendiri adalah kanker payudara.

Bicara soal kanker, mungkin kita akan membayangkan hal-hal yang menakutkan, meja operasi, kemoterapi dan penyakit yang terus menggerogoti sisa umur kita. Menakutkan sekali bukan? Yup, tetapi apakah lantas kita akan abai dengan kemungkinan ancaman semacam itu? Kanker bisa terjadi pada siapa saja, jenis kelamin apa saja dan umur berapa saja. Jadi ngerti sedikit tentang ancaman kanker dan bagaimana cara kita menghadapinya tentu bisa jadi bekal berguna, jika bukan buat kita, mungkin buat saudara atau tetangga kita.

Lelaki, kanker serviks dan kanker payudara 23594466 314595685685813 4352762476173983744 n

Kanker itu bisa disembuhkan enggak sih?

Di acara kali ini, ada 3 narasumber yang dihadirkan, yang pertama adalah Fatma Dwi Amartani, S.Si, Apt, Hj Solekhatun dan artis yang juga survivor kanker, Rima Melati. Sesi pertama diisi oleh Fatma Dwi Amartani menjelaskan secara medis apa itu kanker serviks dan payudara.

Gejala kanker serviks antara lain adalah;

  1. Mengalami keputihan yang berbau tidak sedap dan tidak sembuh-sembuh
  2. keputihan disertai pendarahan
  3. pendarahan setelah aktifitas seksual
  4. keluar keputihan, kekuningan atau cairan encer dari vagina
  5. pendarahan setelah menopause
  6. nyeri panggul dan tidak dapat buang air kecil

Disinilah ternyata peran dari pap smear, yakni mendeteksi sedini mungkin sel kanker yang muncul sebelum berubah jadi kanker ganas. Pada fase pra kanker, dengan deteksi dini, kanker serviks dapat disembuhkan seratus persen, nah ladies, sudah tahu kan betapa pentingnya melakukan paps smear?

Penyebab kanker serviks antara lain bisa disebabkan karena

  1. buang air di kloset duduk yang kotor
  2. buruknya gaya hidup
  3. aktif berhubungan seks di usia dini
  4. sering berganti pasangan seks
  5. sering menderita infeksi di daerah kelamin
  6. tukar menukar celana dalam
  7. menggunakan pembalut yang tidak berkualitas

Lalu untuk kanker payudara sendiri, cara untuk mendeteksi kanker payudara biasanya dimulai saat menjelang menstruasi, pada saat tersebut terjadi perubahan pola hormonal pada tubuh wanita yang dapat memicu aktifnya sel kanker. Sebentar, kok memicu sel kanker aktif? yup pada dasarnya sel kanker ada di tubuh manusia, hanya saja tidak semuanya aktif, kebiasaan hidup, pola makan, faktor hormonal dan genetikal berpengaruh terhadap sel kanker ini.

Untuk mendeteksi kanker payudara sendiri, bisa dilakukan pada saat mandi, yakni jika terasa adanya benjolan di seputar area payudara sampai ketiak, jika benjolan itu tetap terasa ada selama seminggu meski tidak sakit segera lakukan pemeriksaan untuk mendapat keterangan medis yang lebih lanjut. Sebaiknya pemeriksaan dini segera dilakukan pada saat benjolan belum terasa sakit.

seminar kanker serviks dan kanker payudara

Bagaimana mencegah terjadinya kanker?

Rima Melati membagikan pengalamannya dalam menghadapi kanker payudara yang dialaminya, dan membagikan tips agar para audiense yang hadir lebih menjaga pola hidup dan keluarganya jika tidak ingin terkena kanker, bersikap terbuka dan tidak malu dengan pasangan jika ada keanehan yang dirasakan, karena biasanya di Indonesia, penanganan kanker serviks dan payudara sudah terlambat karena pasien menganggap keanehan yang merupakan fase awal kanker sebagai hal yang tidak perlu dikuatirkan. Pasien merasa malu untuk berkonsultasi, menganggap bukan masalah besar sampai akhirnya sudah terlambat. Meskipun demikian, tante Rima bilang sih, seandainya sudah terkena kanker, hal yang paling penting adalah tetap menjaga pikiran positif, percaya bisa sembuh, karena sebaik-baiknya dokter adalah diri kita sendiri. Sehebat apapun dokternya klo pasiennya tidak yakin sembuh ya pengobatannya tidak akan berhasil.

Nah jadi disini urgensi kenapa aku dateng di acara ini terjawab, lha ya mana aku tahu klo hal sepele semacam itu ternyata adalah gejala kanker. Klo ada yang gak beres dengan tubuh kita, segera periksakan ke ahlinya. Mengedukasi diri sendiri dan lingkungan terdekat adalah benteng awal untuk mencegah penyakit kanker datang pada kita.

Sementara Hj Solekhatun menyebutkan salah satu penyebab kanker serviks adalah penggunaan pembalut yang murah. Mengingat fase menstruasi adalah fase pengeluaran darah kotor, maka pada fase itu rentan sekali menjadi pintu masuknya penyakit, salah satu yang paling ditakuti adalah kanker serviks ini. Jadi penting banget buat wanita buat jeli dalam memilih pembalut. Oh Thanks God, untungnya aku gak mengalami fase menstruasi, karena jujur aja aku ngertinya cuma jenis pembalut original dan yang ada sayapnya. Mana ngerti yang beginian, duh.

pembalut wanita herbal

Untungnya hal itu dijelaskan dengan baik oleh narasumber, jadi di Indonesia, pembalut yang digunakan umumnya masih menggunakan bahan zat klorin. Di Indonesia sendiri zat ini tidak dikategorikan sebagai bahan berbahaya untuk pembalut, namun di Amerika penggunaan klorin dalam pembalut sudah dilarang. Nah klorin ini merupakan salah satu zat pemicu terjadinya kanker serviks, nah lho. Jadi cewek emang gak mudah boys. Untungnya saat ini sudah tersedia K-Sophie pembalut yang bebas klorin dari KLink, dan terbuat dari bahan herbal sehingga aman digunakan, n daya serapnya cepet juga. Kok tahu yo? iya kemaren kan didemokan. Apah??? #LiatinReaderCowokKejang2

Oh ya meski KLink lebih fokus pada wanita untuk segmen produknya, tapi ada juga yang bisa dipakai cowok, misalnya Propolis Platinum yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh kita ben kuat ngadepin kenyataan. Buat yang pengen lebih tau tentang produk-produk apa saja sih yang ditawarkan oleh KLink, bisa banget buat meluncur di portal KLink atau bisa juga sekalian melakukan order online disana

Lelaki, kanker serviks dan kanker payudara 23824494 1977589009162871 4184044147763576832 n

Jadi kesimpulannya gimana?

Yang aku dapet dari seminar ini adalah

  1. Tau kalo kanker bisa disembuhkan seratus persen, selama ditangani sedini mungkin
  2. Cara mendeteksi kanker serviks dan payudara, khusus kanker payudara bisa dicoba deteksi sendiri di rumah
  3. Jaga pola hidup, makan, tidur, olahraga, sampai aktifitas seksual juga harus dijaga, prinsipnya satu rumah satu istri, eh satu suami satu istri
  4. Jaga pikiran positif, karena dokter utama adalah diri kita sendiri
  5. Terbuka pada pasangan/ahli medis jika terjadi hal-hal yang tidak wajar pada tubuh kita

 

 

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini