Hidupku berat, Yaelah, sebenernya ini sih karena berat badanku nambah aja akhir-akhir ini, karena di sepuluh kilo yang lalu tuh beratku masih dibawah 50 kilo. Sekarang entahlah, masih terhitung biasa sih tapi udah gak layak-layak amat menyandang status langsing forever mengingat perut yang udah menggembung. Iya yang nambah perutnya doang, kan kampret haha

So, kebayang kan betapa menderitanya hidupku? duh apaan sih, itu mah belum jejenis penderitaan lagi. Okeh fain, sekarang kita ngomongin soal penderitaanku yang sudah kujalani hampir setengah tahun terakhir.

Jadi ceritanya, setengah tahun ini aku terdampar di sebuah program kuliah yang tidak pernah aku rencanakan tapi harus aku jalani demi sebuah profesi, gratis? ya. Tapi ya gak bisa dibilang program yang udah settled, kenapa? Kami angkatan pertama, dan sebagaimana angkatan pertama di bidang apapun, belum ada alur yang terstandar, masih banyak kekurangan disana sini yang memerlukan kebijakan yang sifatnya instan dan insidental.

Kuliah yang penuh cobaan

Ada tiga bagian dari program ini, tiga bulan kuliah online, satu bulan kuliah di kampus, dan satu bulan untuk kuliah lapangan dan diakhiri uji kinerja, sebelum itu ada juga ujian pengetahuan, ujian-ujian setiap bab modul online dan seterusnya.

Sejak bulan puasa kami sudah mulai berkutat dengan tugas, jadwal yang padat, tugas yang cukup banyak membuat waktu kami tersita cukup banyak, bahkan malam takbiran juga diisi dengan mengerjakan dan mengupload banyak tugas. Tiga bulan lamanya kami berkutat dengan tugas yang setiap malam selalu ada, ujian tiap sub modul hampir 3,4 hari, ujian modul seminggu sekali, uji kompetensi 1,5 bulan sekali. Laptopku hampir selalu on lebih dari 6 jam, dengan spek yang sudah ketinggalan jaman dan berusia hampir 5 tahun, seringkali ngerasain laptopku hang.

Selanjutnya adalah tahapan kuliah di kampus. Sejujurnya effort kuliah ini jauh lebih besar daripada begadang tiap malam selama 3 bulan penuh. Kebanyakan rekan kuliahku berasal dari ujung Indonesia bagian barat, Aceh dan Sumatera Utara, ada sekitar setengah dari rekan sekelas yang berasal dari sana. Mereka sebagian adalah guru honorer yang harus meninggalkan keluarga, siswa selama mengikuti pendidikan 2 bulan di Jogja. Biaya transportasi dan akomodasi selama di Jogja harus disiapkan mereka sendiri, itu belum dengan tidak mendapat gaji karena tidak mengajar selama pendidikan di Jogja. Kebayang kan perihnya, apalagi salah seorang teman malah membawa bayi nya dan neneknya ke Jogja, setiap hari bayi kecil itu menemani kami di kampus, kadang di mushola, di kantin atau tempat manapun yang gak jauh dari ibunya. Tahukah jam belajar kami di kampus? Mulai jam 7.30 sampai 17.30 setiap 6-7 hari seminggu. Yes, 7 hari seminggu, artinya kami hampir gak memiliki libur. Malam hari masih berkutat dengan tugas dan presentasi yang hampir 3x tiap minggu.

BACA JUGA:   Spesifikasi dan Harga Smartphone Murah Merek Wiko dan Asus
ini bahagia bahagia menderita lho ya gaes, klo difoto mah senyum tapi otaknya mumet mikirin tugas ppg dalam jabatan
ini bahagia bahagia menderita lho ya gaes, klo difoto mah senyum tapi otaknya mumet mikirin tugas

Fase berikutnya adalah kuliah lapangan, aku beruntung karena berasal dari Jogja, jadi bisa kembali ke instansi asal sementara rekan-rekan yang berasal dari Sumatera harus disebar ke beberapa instansi di Jogja. Tetapi aku masih punya tugas lain, mengupload RPP, media, handout, labsheet, serta video ke youtube setiap minggu, yang itu butuh banget kemampuan komputer yang powerfull, gak bisa banget deh klo harus pake laptopku yang udah uzur. Akhirnya aku lebih sering lembur di kantor untuk mengedit dan merender film di komputer server kantor. Hari kemarin adalah hari terakhir aku menyelesaikan rangkaian kuliah itu dengan Uji Kinerja di salah satu instansi mitra. Dan dengan demikian berakhir sudah penderitaanku selama ini.

Ada hal yang aku lakukan saat aku menyelesaikan sebuah tahapan proses kehidupan, baik itu berupa hal kecil maupun hal besar. Hal tersebut adalah memberikan apresiasi pada diriku sendiri atas pencapaian yang aku dapatkan.

Kenapa mengapresiasi diri sendiri itu penting?

Karena tidak ada orang lain yang lebih memahami diri kita selain diri kita sendiri. Kitalah yang paling tahu kapan kita merasa lelah, merasa butuh dukungan dan merasa butuh disayang, yang terkadang, bahkan orang terdekat kita kurang cukup peka untuk menyadarinya. Apakah itu salah orang terdekat yang tidak peka? No, karena memang pada dasarnya aku menyadari, setiap kebutuhan kita, setiap kebahagiaan kita, adalah tanggung jawab kita, kebutuhan kita, dan kewajiban kita sendiri untuk menghadirkannya, bukan tanggung jawab pasangan atau orang terdekat kita.

BACA JUGA:   Jualan Online Di Instagram Mudah Dan Menguntungkan, Bagaimana Caranya?
40864164 533938627066993 482411917056460533 n
Setelah menyelesaikan sebuah tahapan yang menurutku penting dalam keseharianku, aku tidak lupa berusaha mengapresiasi diri sendiri

Makanya aku selalu mengapresiasi diriku sendiri dengan berbagai hal kecil, makan di restoran yang agak mahal, membeli action figure yang rare, nonton bioskop sendirian, ya menyenangkan diri sendiri lah. Beruntungnya, karena akhir kuliahku di awal bulan November, aku punya rencana menyenangkan diri sendiri dengan mengikuti Festival Belanja Lazada 11.11

Whislist di Lazada 11.11

Oke sekarang bicara soal whishlist di Lazada 11.11ku tuh apa sih? Nah aku pengen banget nih beli Asus ROG GL503GE-EN023T. Laptop gaming produksi Asus ini dipersenjatai oleh Intel Core i7 8th Gen, dengan kapasitas RAM sebesar 8Gb, HDD sebesar 1 Tera dan VGA moncer GTX1050Ti 4Gb. Harganya emang mantep sob, 16 jutaan. Tapi klo melihat spek dan ketahanan keluarga ROG, terutama kemampuannya di bidang gaming tentu sangat mumpuni untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari.

Asus ROG GL503GE-EN023T
whislistku di Lazada 11.11 Asus ROG GL503GE-EN023T

Oh ya, jangan salah lho ya, laptop gaming umumnya punya spek yang juga bisa dipakai untuk mendukung kemampuan editing video, karena keduanya sama-sama membutuhkan ketahanan hardware untuk melakukan proses rendering video maupun rendering game.

Emangnya udah nabung sampe 16 juta buat beli ROG?

festival belanja lazada 11.11

Eh jangan salah, justru itulah kenapa aku rencananya mau beli itu pas event Festival Belanja Lazada 11.11, karena di tanggal 11 November ini, Lazada Indonesia bakal membagi2kan 1,1 juta vouchers, 11.111 promo brands, dan yang paling epic, mendiskon gila-gilaan berbagai produk dengan harga 11 rupiah saja. Bayangin tuh klo bisa bawa pulang ASUS ROG dengan harga Rp. 11 saja. Duh uang parkir di warnet terdekat aja kelewat mahal itu mah. So, yakin gak mau gabung di event Lazada 11.11? Siap2 deh ikutan n pantengin webnya mulai dari sekarang.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini

Tentang Penulis

Priyo Harjiyono, blogger kelahiran Cilacap yang kini menjadi warga Ngayogyakarta Hadiningrat, baginya blog adalah dunia untuk menciptakan mimpi2nya. Saat ini masih disibukkan sebagai pembelajar dalam dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai: