Lean Startup adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengembangkan bisnis dan produk dengan mempersingkat pengembangan produk dalam waktu yang singkat lean startup bertujuan menemukan sebuah perusahaan startup baru atau memperkenalkan sebuah produk terbaru dari sebuah perusahaan yang telah ada.
Jika selama ini kita mengenal metode pengembangan produk yang cukup kompleks sebelum dilepas ke pasar, maka lean startup justru menempatkan pengguna sebagai sumber utama dalam metode pengembangan produk, serta bagaimana produsen mampu memanfaatkan momentum tingginya permintaan. Lalu, apa itu lean start up?
Tujuan Utama dari Lean Startup
Tujuan utama dari Lean Startup adalah menciptakan minimum viable product (MVP), yakni produk baru yang diperkenalkan di pasar dengan fitur standar namun dapat menarik perhatian yang luas dari para konsumer, produk final baru akan dirilis setelah melakukan pengembangan produk MVP setelah mendapatkan feedback dari para pengguna pertamanya.
Dengan demikian sebuah produk dari Lean Startup adalah produk yang diciptakan secara cepat dan sesuai momentum serta disukai oleh para konsumennya.
Sejarah Lean Startup
Lean Startup sebenarnya terinspirasi dari Lean Manufacturing yang populer di Jepang, dengan menggabungkan prinsip yang diperkenalkan Henry Ford dalam menciptakan mobilnya dan program TWI yang dikenal di Jepang sejak 1951.
Proses efisiensi produksi manufaktur ini dipelopori oleh Taiichi Ohno, proses lean manufacturing memberdayakan limbah yang dihasilkan agar dapat terus dimanfaatkan hingga limbah tersebut dapat dihilangkan.
Konsep Taiichi Ohno ini pertama kali diperkenalkan sebagai lean manufacturing lewat buku The Machine That Changed the World yang terbit medio 1990.
Metode Lean Startup sendiri dipopulerkan oleh Eric Ries dalam bukunya The Lean Start Up dan mulai dikenal oleh perusahaan di seluruh dunia.
Prinsip Learn Startup
Siapapun adalah Seorang Entrepreneur
Konsep ini sangat sesuai dengan apa yang terjadi dalam realita bisnis di sekitar kita, saat orang-orang dengan ide hebat mampu memanfaatkan momentum, maka bisnisnya bisa cepat naik dengan sempurna, bahkan tidak jarang mampu meminggirkan para kompetitor yang masih berjalan dengan metode tradisional. Kita bisa lihat bagaimana kebanyakan perusahaan yang saat ini beroperasi merupakan startup yang perlahan-lahan mulai menambahkan fitur pada produk-produk mereka
Entrepreneurship adalah sebuah management
Pada dasarnya sebuah startup adalah sebuah perusahaan yang membutuhkan kemampuan manajerial, bukan hanya sebuah produk yang dilepas ke pasar, sebuah produk bisa terus berubah dan berevolusi, oleh karenanya dibutuhkan manajemen yang tepat bagaimana menyesuaikan produk secara cepat dengan kebutuhan para pengguna
Melalui Proses Validated Learning
Dalam metode lean startup, dibutuhkan detail alur pengembangan yang disebut validated learning. Dalam validated learning tersebut terbagi menjadi tiga tahapan utama yaitu
- Market Validation
- Product Validation
- Business Validation
Market validation adalah mekanisme yang digunakan untuk meyakinkan bahwa sebuah produk dapat diterima oleh pasar, untuk melakukan validasi pasar ini dapat dilakukan dengan memvalidasi apakah produk kita merupakan solusi tepat untuk digunakan dalam sebuah segmen pelanggan tertentu?
Setelah melihat potensi pasar, kemudian cari tahu apakah produk anda adalah produk yang tepat untuk menjawab permasalahan mereka. Memastikan bahwa produk kita merupakan solusi kebutuhan mereka merupakan bagian dari langkah kedua, yakni Product Validation
Setelah memvalidasi kedua langkah di atas, langkah berikutnya adalah melakukan Bussiness Validation, apakah para konsumen rela membeli produk kita yang dapat menjawab kebutuhan mereka? Pastikan bahwa konsumen mau membeli produk kita
Jika salah satunya belum menjawab, maka tugas kita sebagai pengembang adalah mengembangkan fitur dari masukan-masukan mereka, sehingga produk yang kita release nantinya memang sudah teruji untuk memenuhi kebutuhan segmen pengguna tersebut.
Dari paparan di atas, kita mengetahui bahwa tujuan utama dari lean startup adalah melakukan efisiensi proses pengembangan produk dengan berfokus pada pengguna, apa yang mereka butuhkan, fitur apa yang perlu ada dalam produk kita serta memastikan mereka dapat menerima produk kita setelah dirilis ke pasar. Lean Startup mampu mereduksi iterasi pengembangan produk yang cukup kompleks dengan memanfaatkan Minimum Viable Products selama proses penyempurnaan produk. Dengan demikian para pengguna sudah terlebih dahulu terbiasa menggunakan produk kita, alih-alih menggunakan produk kompetitor yang masih menggunakan metode pengembangan tradisional.