Skala Guttman atau disebut juga dengan analisis scalogram atau pengukuran kumulatif adalah sebuah metode yang digunakan dalam psikometri untuk mengukur kekuatan sikap atau sifat seseorang berdasarkan respons mereka terhadap serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang terkait.
Skala Guttman pertama kali diperkenalkan oleh Louis Guttman pada tahun 1944, seorang ahli sosiologi dan statistik dari Amerika Serikat. Menurutnya, skala Guttman adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel yang bersifat hierarkis.
Pengertian Skala Guttman menurut Para Ahli
Skala Gutman Menurut Sugiyono
Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd., M.A., salah satu pakar metodologi penelitian di Indonesia, memberikan pengertian tentang skala Guttman sebagai berikut:
Skala Guttman adalah salah satu teknik pengukuran dalam penelitian sosial yang bertujuan untuk mengukur tingkat kecenderungan atau sikap responden terhadap sebuah fenomena yang diukur secara bertingkat atau hierarkis. Skala ini didasarkan pada asumsi bahwa seseorang yang memberikan respons positif pada pernyataan yang lebih sulit atau kompleks cenderung memberikan respons positif pada pernyataan yang lebih mudah.
Metode Skala Guttman ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa kuat seseorang memiliki sikap atau sifat tertentu. Misalnya, jika kita ingin mengukur tingkat kemandirian seseorang, maka kita bisa menyajikan serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan kemandirian, dan meminta responden untuk menandai pernyataan mana yang paling sesuai dengan diri mereka.
Pendapat Clifford C. Clogg
Menurut Clifford C. Clogg, seorang ahli metodologi penelitian dari Amerika Serikat, skala Guttman adalah salah satu teknik pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur konsep yang bersifat kualitatif dan berjenjang.
Soelaeman Soemardi
Menurut Soelaeman Soemardi, seorang ahli sosiologi dari Indonesia, skala Guttman adalah teknik pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat kecenderungan atau sikap responden terhadap sebuah fenomena yang diukur secara bertingkat atau hierarkis.
Kadir Arifin
Menurut Kadir Arifin, seorang ahli metodologi penelitian dari Indonesia, skala Guttman adalah teknik pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat kecenderungan atau sikap responden terhadap sebuah fenomena yang diukur secara bertingkat atau hierarkis dengan menggunakan serangkaian pernyataan yang diatur secara berjenjang.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa skala Guttman adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel yang bersifat hierarkis atau berjenjang dengan menggunakan serangkaian pernyataan yang diatur secara berjenjang, dan memberikan skor berdasarkan jumlah pernyataan yang telah direspons positif oleh responden.
Keunikan Skala Guttman
Pada metode Skala Guttman, pernyataan yang disajikan memiliki tingkatan yang berbeda-beda, dimulai dari yang paling mudah hingga yang paling sulit atau kompleks. Respons positif dari responden pada pernyataan tertentu menunjukkan bahwa mereka juga akan merespons positif pada pernyataan yang lebih mudah, sementara respons negatif menunjukkan bahwa mereka tidak akan merespons positif pada pernyataan yang lebih sulit.
Hasil dari metode Skala Guttman biasanya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik-teknik statistik tertentu untuk mengukur kekuatan sikap atau sifat yang diukur. Metode ini dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, psikologi, dan sosiologi.
Kelebihan Skala Guttman
Skala Guttman sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian yang ingin mengukur dan memperoleh informasi tentang sikap atau sifat yang bersifat hierarkis atau berjenjang. Skala Guttman berguna untuk mengukur seberapa kuat responden memiliki sikap atau sifat tertentu dengan menggunakan serangkaian pernyataan atau pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Contoh penelitian yang dapat menggunakan skala Guttman adalah penelitian tentang tingkat kemandirian seseorang, penelitian tentang preferensi produk atau jasa, penelitian tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan, dan lain sebagainya. Metode ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi seseorang dalam suatu bidang, seperti kemampuan bahasa Inggris atau kemampuan pemrograman.
Kekurangan Skala Guttman
Skala Guttman memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci tentang respons dari responden, serta memudahkan analisis data yang diperoleh. Namun, perlu diingat bahwa metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kurang fleksibel dalam penentuan pernyataan atau pertanyaan, serta rentan terhadap bias responden. Oleh karena itu, sebaiknya peneliti mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari metode Skala Guttman dan menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian yang dilakukan.
Contoh Pernyataan Instrumen Penelitian Menggunakan Skala Guttman
Berikut ini adalah contoh instrument skala Guttman yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemandirian seseorang:
- Saya bisa melakukan tugas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
- Saya bisa menyelesaikan masalah sehari-hari dengan mudah.
- Saya bisa mengambil keputusan sendiri tanpa bantuan orang lain.
- Saya bisa menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri tanpa bantuan orang lain.
- Saya bisa mengelola keuangan pribadi dengan baik dan bertanggung jawab.
- Saya bisa merencanakan dan melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik.
- Saya bisa memecahkan masalah yang timbul dengan tepat dan efektif.
- Saya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
- Saya bisa bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain.
- Saya bisa berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Contoh Penelitian Menggunakan Skala Guttman
Skala Guttman merupakan metode pengukuran yang telah dikenal oleh para ahli di Indonesia. Beberapa ahli di Indonesia yang telah mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode skala Guttman antara lain:
- Prof. Dr. Sudjianto, M.Sc., Guru Besar Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Beliau telah meneliti penggunaan skala Guttman dalam mengukur kemandirian remaja di Yogyakarta.
- Dr. Ahmad Zainal Abidin, M.Si., Dosen Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Beliau telah melakukan penelitian dengan menggunakan skala Guttman dalam mengukur preferensi konsumen terhadap produk makanan.
- Dr. Istiqomah, S.Psi., M.Si., Dosen Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM). Beliau telah melakukan penelitian dengan menggunakan skala Guttman dalam mengukur tingkat kemandirian siswa SMA di Jawa Timur.
Ketiga ahli di atas menunjukkan bahwa skala Guttman merupakan metode pengukuran yang bisa digunakan di berbagai bidang, seperti psikologi, bisnis, dan pendidikan. Skala Guttman dapat digunakan untuk mengukur sikap atau sifat yang bersifat hierarkis atau berjenjang. Dalam penelitian, skala Guttman dapat digunakan untuk mengukur secara rinci respons dari responden, serta memudahkan analisis data yang diperoleh.
Cara Menghitung Hasil Instrumen Penelitian Skala Guttman
Untuk menghitung hasil penelitian menggunakan skala Guttman, terdapat beberapa tahapan analisis yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut:
- Menentukan kategori jawaban Sebelum menghitung skor, terlebih dahulu perlu ditentukan kategori jawaban pada setiap pernyataan. Biasanya, pada skala Guttman terdapat empat kategori jawaban, yaitu:
- Setuju dengan pernyataan yang paling rendah (SKOR 1)
- Setuju dengan pernyataan yang lebih tinggi (SKOR 2)
- Setuju dengan pernyataan yang lebih tinggi lagi (SKOR 3)
- Setuju dengan pernyataan yang paling tinggi (SKOR 4)
- Menghitung jumlah pernyataan yang telah direspons positif Setelah kategori jawaban telah ditentukan, selanjutnya perlu dilakukan penghitungan jumlah pernyataan yang telah direspons positif oleh setiap responden. Jumlah pernyataan positif yang telah direspons akan digunakan untuk menentukan skor total dari setiap responden.
- Menentukan skor total Untuk menentukan skor total dari setiap responden, dapat digunakan rumus berikut:
- Skor Total = (jumlah pernyataan positif yang direspons / total jumlah pernyataan) x 100
- Menentukan skala kategori Setelah skor total diperoleh, selanjutnya dapat ditentukan skala kategori untuk menginterpretasikan hasil penelitian. Skala kategori dapat berbeda-beda tergantung pada variabel yang diukur, namun umumnya dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti:
- Skor 0-25: Sangat rendah
- Skor 26-50: Rendah
- Skor 51-75: Sedang
- Skor 76-100: Tinggi
Dalam melakukan analisis data menggunakan skala Guttman, sangat penting untuk memastikan bahwa pernyataan-pernyataan yang digunakan sudah valid dan reliabel. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrumen yang digunakan. Selain itu, perlu juga dilakukan uji asumsi dasar dalam penggunaan skala Guttman, seperti uji unidimensionalitas dan uji tingkat kesulitan. Dengan melakukan analisis yang tepat dan valid, hasil penelitian menggunakan skala Guttman dapat memberikan informasi yang akurat dan berguna dalam mengukur variabel-variabel kualitatif yang bersifat hierarkis.