Sakit tentu tak dapat ditolak, namun bagaimana jika seorang ibu mengalaminya saat masa menyusui? perlukah mengkonsumsi obat flu untuk ibu menyusui?
Bayi yang baru lahir memiliki perbedaan waktu tidur dan beraktifitas yang berbeda dengan orang dewasa, tidak heran jika sebuah keluarga memiliki bayi baru, mereka harus sering begadang, karena si kecil masih belum mampu menyesuaikan diri dengan pola tidur keluarga besarnya.
Mau tidak mau, ibu harus sering mengalah dengan menyusui, mengganti popok atau menimangnya di larut malam, tentu saja kondisi ini jika disertai dengan badan tidak fit akan memicu gangguan kesehatan pada ibu seperti demam, pilek dan flu.
Flu, sebenarnya dapat sembuh dengan istirahat yang cukup, namun seandainya emang flu yang dialami cukup berat, maka ibu menyusui dapat mengkonsumsi obat untuk membantu meredakan flu yang dialami.
Menyusui bukan berarti tidak boleh mengkonsumsi obat, obat memang memiliki dampak pada ASI, tetapi tidak semua jenis obat memiliki dampak signifikan terhadap ASI, sehingga masih tetap aman untuk ibu menyusui. Ibu hanya perlu memastikan obat-obatan apa saja yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui
Rekomendasi Obat Flu Untuk Ibu Menyusui
Untuk memastikan hal ini, sangat disarankan ibu berkonsultasi dengan dokter guna memperoleh rekomendasi obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan ibu dan si kecil. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi obat flu untuk ibu menyusui yang dihimpun dari website layanan kesehatan terpercaya di Indonesia
Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat golongan non-steoridal anti-inflammatory drugs yang sering digunakan untuk meredakan sakit kepala, demam, maupun flu yang disebabkan oleh infeksi sinus pada saat ibu menyusui.
Ibuprofen dianggap sebagai salah satu pilihan terbaik karena zat yang masuk ke dalam ASI dari obat ini tidak terlalu banyak. Meskipun demikian, konsumsinya dilarang bagi ibu menyusui yang memiliki kondisi asma maupun maag
Paracetamol
Paracetamol termasuk jenis obat yang banyak beredar untuk meredakan sakit kepala, obat ini juga masuk dalam kategori obat generik dan menjadi resep default dokter di puskesmas. Pilihan ini karena paracetamol memiliki efek samping yang paling ringan dibanding obat jenis lain
Sehingga paracetamol juga bisa digunakan sebagai obat flu untuk ibu menyusui, karena tidak mengganggu produksi ASI
Dekongestan
Pilihan lain untuk ibu menyusui yang sering mengalami pilek akibat hidung tersumbat adalah dekongestan. Obat ini termasuk aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, namun untuk konsumsi sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka waktu lama dan dosis berlebihan karena dekongestan mengandung pseudoephedrin yang dapat mengganggu produksi ASI.
Dextromethorpan
Obat flu satu ini cocok digunakan ibu menyusui yang juga mengalami gangguan radang tenggorokan atau mengalami batuk pilek selama proses menyusui. Dextro mampu mengatassi produksi lendir berlebih di bagian hidung yang dikenal sebagai post nasal drip.
Akibat proses produksi berlebihan ini, seringkali lendir masuk ke tenggorokan dan menimbulkan batuk kering.
Antihistamin
Obat antihistamin dapat membantu mengatasi flu yang terjadi akibat alergi, namun jika obat ini membuat ibu mengantuk anda bisa memilih loratadine, fexofenadine atau ceritizine yang tidak membuat ibu mengantuk
Jaga Kesehatan Ibu Menyusui dengan Anmum Lacta
Untuk menjaga kondisi ibu menyusui dari gangguan batuk pilek sangat disarankan mengkonsumsi makanan-makanan sehat serta meminum susu untuk ibu menyusui. Salah satu pilihannya adalah Anmum Lacta, produk susu Anmum untuk menyusui bayi.
Anmum Lacta dilengkapi dengan Nuelipid serta GA dan DHA yang baik untuk otak anak. Memiliki kandungan kalsium, zat besi, vitmin B kompleks serta serat pangan. Kandungan ini turut membantu perkembangan si kecil lewat produksi ASI berkualitas, disisi lain membantu fungsi saluran pencernaan ibu, pembentukan energi Ibu serta memperlancar tingkat produksi ASI serta mengurangi stress pada ibu menyusui.
Semoga sekarang sudah gak kuatir lagi ya jika harus mencari obat flu untuk ibu menyusui, jika masih ragu bisa segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat saran yang lebih komprehensif.