Deindex, siapa yang tidak takut, buat kebanyakan blogger, deindex adalah kata yang paling ditakuti selain hangusnya data akibat kerusakan server. Jadi apa itu deindex? Deindex adalah menghilangnya sebuah situs akibat pencekalan dari Google index karena melanggar aturan yang diterapkan Google antara lain, melakukan tindakan spamming, melakukan cloaking, mencuri data user, memaksa user membuka halaman website tanpa persetujuan user, melakukan pencurian konten, mempromosikan kekejaman, narkotika, seks bebas, pelanggaran hukum dan lain sebagainya.
Cara Mengatasi Deindex Blog dari Serp
Pada umumnya, seorang blogger tidak perlu merasa waswas akan terjadinya deindex, karena memang proses ini sangat tidak mungkin dilakukan oleh blogger yang melakukan aktifitas blogging seperti biasa, namun bukan berarti ancaman tersebut tidaklah nyata. Setidaknya itulah yang aku rasakan sejak melakukan aktifitas blogging sejak 2005 sampai saat ini, dua tahun terakhir diwarnai adegan menghilangnya situsku dari halaman Search Engine Result Page nya Google. Untuk drama kali pertama bisa dibaca kronologi penyebab deindex dan cara mengatasi deindex
Tahun ini tepatnya pada tanggal 26 Desember malam, aku merasakan ada ketidakberesan terhadap tampilan Google Adsenseku, dimana earning maupun view iklan tidak mengalami peningkatan signifikan, kecurigaanku semakin menjadi setelah pagi harinya, jumlah view iklan tetap tidak bergerak. Aku kemudian mengecek statistic blog di Google Analytics dan WordPress Statistic.
Setelah melihat memang tidak ada peningkatan jumlah visitor aku secepatnya lari ke Google Search Console (baca juga manfaat Google Search Console) untuk menemukan penyebab deindex, karena sudah pasti, dengan indikator di atas, maka penyebabnya hanyalah deindex google. Google Search Console atau Google Webmaster berguna sekali untuk melihat performa situs kita, meningkatkan kemampuan blog kita agar lebih google friendly dan melihat pelanggaran terhadap TOS Google yang mungkin terjadi.
Dari halaman manual action di search console, diketahui bahwa blogku dianggap melakukan spammy content, cloaking atau mencuri content. Dari situ aku bisa langsung mengetahui penyebab blogku mengalami deindex. So aku perlu segera menerapkan cara mengatasi deindex, tapi sebelum itu, akan lebih baik jika aku menjelaskan kronologinya, sehingga rekan-rekan bisa ikut membaca pengalamanku. Siapa tahu penyebabnya sama. So, jadi begini ceritanya.
Pengalaman Mengalami Deindex SERP Google
Aku sedang mencari beberapa plugin yang cocok untuk meningkatkan jumlah viewersku, tapi yang aku sasar adalah viewers yang loyal, karena dengan viewers yang loyal maka engagement blog ini tentunya akan meningkat. Setelah ngobrol dengan salah seorang rekan, aku mendapat info mengenai adanya tampilan progressive. So apa itu tampilan progressive? Sebelum kita mengenal progressive, kita akan mengenal AMP dan IA terlebih dahulu
Jika kita mengenal Google menyarankan blog harus mobile friendly, dan menggunakan template responsive, maka itu sudah cukup jadul, kemudian Google juga menyarankan penggunaan Accelerated Mobile Pages, untuk menampilkan versi yang lebih cepat untuk pengguna mobile. Selain Google, Facebook sendiri juga mulai membuat versi mereka sendiri yakni Instant Articles, meskipun Google AMP dan Facebook IA menggunakan simbol petir dalam lingkaran yang sama, penggunaannya berbeda. AMP memungkinkan situs kita menggenerate halaman versi cepat dengan menambahkan tambahan url /amp di belakang url asli. Plugin AMP di WordPress ada banyak, tapi sebelum memilih plugin AMP, sebaiknya think first, karena tidak semua plugin AMP bisa dimonetize, tidak bisa menampilkan iklan adsense atau iklan berbasis javascript lain, sementara FB IA, mempercepat loading blog untuk user yang mengakses link dari applikasi internal facebook, IA memungkinkan pengguna facebook mendapat konten dengan sangat cepat karena halaman yang dibuka sudah berada dalam format FB IA, user seolah tidak meninggalkan apps facebook sehingga tidak perlu melakukan loading tambahan untuk menghubungi url situs asli, bagusnya Facebook menyediakan opsi monetize dengan FB Audience Network.
Lalu tampilan progressive itu yang seperti apa?
Tampilan progressive adalah tampilan yang dioptimasi untuk tampilan mobile, yang membedakan dengan AMP dan IA, tampilan ini menyajikan tampilan di mana website dipermak seolah nampak seperti sebuah native apps. Pernah membaca berita dari apps mobile semacam detik? Berbeda tidak dengan versi saat diakses menggunakan browser HP? Tujuanku menggunakan plugin yang memuat tampilan progressive ini sebenarnya bukan ditujukan untuk tampilan, tapi untuk tujuan lain yang berkaitan dengan engagement user (kapan-kapan aku bahas)
Setelah menginstall plugin tersebut, aku melihat tampilannya memang super keren, meski ada miss saat meload tombol social sharing dari themes yang aku pake. Kesulitannya adalah, tampilan itu membatasi navigasi sama sekali, tidak ada related content, tidak ada kolom komentar, tidak bisa menampilkan iklan. Such an bad idea? Absolutely, dan the worst thing adalah, merubah permalink seenak jidat dengan menampilkan numeric random permalink.
Disinilah aku menyadari bahwa perubahan permalink itu tentunya akan berdampak pada inkonsistensi data index yang dimiliki google dengan tampilan yang disajikan kepada user, Google kemungkinan besar akan menganggapnya sebagai unwanted redirection atau yang paling jelek adalah melakukan cloaking. Melihat hal semacam itu aku memutuskan untuk segera menonaktifkan dan menghapus plugin progressive.
And the deindex storm was coming
Sehari setelah melepas plugin, aku melihat tampilan dashboard adsenseku tidak mengalami peningkatan bahkan sampai pagi dan masalahnya sudah aku sampaikan di awal, bahwa Google melakukan deindex / banned terhadap blogku. Saat mengalami deindex tahun kemarin, aku harus menunggu selama 10 hari sampai Google memberikan approval via Google Webmaster, sebelas hari jika menghitung mulai kembalinya blogku ke search engine, akan tetapi untuk kali ini aku hanya menghabiskan 3 hari untuk kembali ke halaman pencarian, Selasa malam mulai terjadi suspect, rabu pagi secara resmi menghilang dari pencarian, kamis malam mendapat approval dan jumat siang, tepat sebelum jumatan sudah kembali di SERP. Bahkan dengan beberapa kata kunci yang jadi andalanku masih tetap bertahan di page one.
Cara mengatasi deindex Google
Setelah mengetahui bahwa blog kita mengalami deindex, kita harus segera mengambil tindakan. Sayangnya Google tidak akan sebaik itu menyebutkan masalah utama yang menyebabkan blog kita ditendang dari hasil pencarian. Akan tetapi Google akan secara general menyebutkan beberapa poin yang mungkin salah satunya kita langgar baik sengaja ataupun tidak sengaja. Oleh karena itu kita perlu mengambil langkah yang cukup banyak, harap dicatat, poin dibawah ini tidaklah baku, tetapi poin ini sudah teruji 2 x untuk lolos dari banned Google
- Siapkan catatan untuk mencatat poin-poin yang dijelaskan di bawah ini
- Melakukan flashback terhadap perubahan template situs, tampilan, penggunaan plugin, script iklan pihak ketiga. Adakah yang mencurigakan? Jika ya, kembalikan posisi situs pada kondisi semula
- Gunakan template standar bawaan wordpress/blogspot selama masa deindex, untuk menghindari adanya script jahat dari template pihak ketiga
- Nonaktifkan semua plugin, sangat disarankan jika kita mencurigai deindex berasal dari plugin-plugin yang terinstall. Pada kasusku aku hanya menghapus plugin progressive selama masa deindex
- Gunakan GTMetrix untuk melihat script apa saja yang diload oleh blog kita, termasuk untuk melihat poin apa saja yang menyebabkan lambatnya loading situs
- Gunakan fitur fetch as Google pada Google Webmaster/Search Console untuk mengecek adakah perbedaan tampilan desktop dan mobile antara user dan google bot, deindex bisa terjadi karena perbedaan tampilan ini.
- Setelah itu semua, gunakan catatan pada poin 1 untuk membuat proposal banding di halaman manual action Google Webmaster, sertakan dengan detail semua poin mulai hal yang kita curigai sebagai penyebab penalti Google dan langkah yang kita lakukan untuk mengamankan situs, usahakan menggunakan bahasa inggris untuk mengajukan banding, jika tidak bisa tulis saja dulu di word kemudian gunakan Google Translate.
Conclusion
Deindex, adalah hal yang menakutkan, tetapi selama kita mengetahui penyebab deindex, dan bisa menjelaskan dengan baik penyebab deindex, apa langkah yang sudah kita lakukan untuk menghilangkan faktor penyebab deindex, maka cara mengatasi deindex di atas sangat mungkin untuk diterima dan blog kita bisa tampil lagi di hasil pencarian Google.
Aku belom paham tentang deindex ini, cuman beberapa artikel pas cek di console memang lagi bermasalah, jadi kurang paham, apa itu deindex atau bukan.
kalau deindex, ditandai dengan tidak munculnya situs kita di hasil pencarian google mbak. Bahkan meski menggunakan keyword “site:namasitus.com” tetap tidak muncul artikel dari situs tersebut. Untuk mengatasi hal semacam itu, perlu segera melihat pesan di halaman Manual Action pada Google Search Console
Selain viewer berkurang apakah ada tanda tanda lain? Seperti dpt pesan di webmaster atau tanda tanda lainnya?
Ada pengalaman lapor ke DMCA ndak? Biasanya berapa hari proses sampai sukses.
Ada pesan di manual action google search console paling tidak 1x 24 jam dari mulai terjadi penurunan hasil pencarian dari Google mas. Klo DMCA belum pernah mas
Iya bener mas, deindex itu hantu yang nyata bagi sebagian besar Blogger. Ini bisa dampak dari google sandbox ya mas ? Semoga bermanfaat, salam #DuniaFaisol
Bisa jadi mas, tapi saya sendiri belum pernah berhadapan dengan sandbox
Makasih sharingnya mas. Klo artikel udah nggak di page one berarti itu deindex ya mas?
Bukan mbak,tapi kalah dari artikel lain