Pernah berpikir ketika masih setres dengan gelar sarjana yang enggak kecapai2 juga, sampai beneran bikin badan dan pikiran capai tenanan. Ogah deh buat ngelanjutin study. Yah menjadi alumni mahasiswa abadi emang gak enak, berasa banget temen2nya adalah adik2 kelas 3-4 tahun yang akan datang.
Sementara yang lain dah menata diri dan ekonomi kita masih sibuk dengan urusan skripsi, nah sekarang setelah masa studi berakhir dan akhirnya pulang bawa ijazah e malah nerusin ke S2 klo temen2 bilang opo yo ijih kurang lhe kepunthal2 neng S1?
Iya sih iya, kepunthal2 itu pasti, ibarat orang jawa bilang ulo marani gebuk, klo dalam bahasa Indonesianya kek cari mati aja, tapi namanya klo pengen nyari ilmu lagi emang harus mau jatuh bangun laku prihatin.
Tugas akhirnya jadi makanan sehari2 seperti jaman S1, emang sih enggak sebanyak itu tapi tetep harus memutar otak lebih keras, belum klo jaman S1 masih santai sekarang dah punya tanggungan keluarga dan tetek bengek pekerjaan.
Tapi intinya tergantung pada kita sendiri melihat sebuah hal, apakah memandangnya sebagai masalah atau peluang, jika kita memandangnya sebagai masalah maka yang ada kita hanya fokus pada kemalasan dan mempersalahkan diri, sebaliknya jika kita memandangnya peluang maka kita akan berusaha sebaik2nya memanfaatkan peluang itu.
Toh sebagai seorang manusia, aku setuju sama lagunya Lenka klo trouble is a friend, klo dah gak punya masalah berarti dah mati dong
gambar dari sini

Priyo Harjiyono, bekerja sebagai guru komputer sejak 2011, blogger tekno sejak 2005, Pernah bekerja sebagai Asisten Dosen Teknik Informatika dan Teknik Elektronika UNY, SEO Specialist di Indobot dan saat ini sebagai SEO Specialist di Kommunitas.net , memiliki latar belakang pendidikan Teknik Elektronika, Teknik Informatika dan Program Profesi Guru Teknologi Komputer dan Informatika. Memiliki pengalaman sebagai narasumber, pembicara di bidang digital marketing, SEO dan informatika untuk bisnis dan UMKM.
Pengalaman lengkap saya bisa dicek disini






