Ini bukan postingan superherowati bernama ultraviolet, apalagi jejenis ultraman yang berwarna ungu unyu. Ini tentang pancaran sinar matahari yang bernama ultra violet. Sebagaimana kita sudah menghapalkan lagu jaman TK dulu, klo warna itu ada merah kuning hijau di langit yang biru, menginjak umur SD baru berkenalan dengan warna mejikuhibiniu atau merah jingga kuning hijau biru nila dan ungu.
Warna tersebut adalah kumpulan warna yang mampu di indera oleh indera penglihatan kita, mulai dari warna merah sampai terakhir warna ungu. Eh terus warna pink, hitam dan putih gimana? Oke warna itu memang kita kenal kok.
Jadi begini, spektrum cahaya matahari itu berwarna warni aslinya, mirip seperti warna pelangi sehabis hujan, tetapi karena siang warna terkuatnya adalah biru maka kita bisa melihat warna langit itu menjadi biru, sedangkan pada saat fajar atau tenggelam barulah warnanya berubah menjadi jingga kemerah-merahan.
Hitam pada hakikatnya bukan sebuah warna, warna hitam muncul akibat ketiadaan cahaya, sedangkan warna putih adalah sebaliknya, jika anda berada di Jogja mainlah ke taman pintar, disana ada sepeda beroda warna yang jika dikayuh dan warna-warna itu berputar maka tampaklah semua warna tersebut membentuk warna baru yaitu putih.
Jadi jika kita bisa melihat warna putih, karena benda tersebut mampu menyerap semua spektrum warna. Lalu dimana posisi ultra violet?
Selain memancarkan warna yang kasat mata, matahari juga memancarkan sinar tak kasat mata yang disebut infra merah dan ultraviolet. Kedua sinar ini tidak terlihat oleh mata tetapi bisa kita rasakan dampaknya. Remote televisi menggunakan inframerah untuk mengatur volume dan mengganti channel pada layar televisi kita.
Kalau ultraviolet lain lagi peruntukkannya, ultraviolet digunakan untuk membunuh bakteri di alat-alat kesehatan, sinar ini cukup berbahaya bagi bakteri, bahkan bagi manusia jika diterima dalam jumlah besar. Beruntung Bumi punya lapisan Ozon yang menangkal radiasi ultraviolet secara berlebihan.
Meskipun demikian ultraviolet juga dapat digunakan untuk mengecek keaslian uang. Uang yang dicetak pada dasarnya memiliki gambar air yang hanya bisa tampak jika disinari ultra violet. Alat ini disebut money detector, kalau temen2 sering nabung di bank, petugas bank biasanya akan menyinari uang itu dalam money detektor berultraviolet untuk melihat tanda air pada uang untuk mengecek keasliannya.
Sekarang ini alat money detector berbasis ultraviolet ini tidak lagi hanya dimiliki bank, tapi sudah terjual bebas di berbagai tempat, dengan harga yang cukup murah. Jika anda sering berhubungan dengan lembaran-lembaran uang, tidak ada salahnya membeli money detektor ini agar terhindar dari penipuan uang palsu yang diberikan oleh orang lain.
Ternyata sudah banyak dijual ya, Mas… Terima kasih informasinya. ira
money detectornya ya mbak? iya. Kirain saya juga cuma di bank doang 😀