Dua minggu

Kalau kamu ingin membuat mall, panggil tukang bangunan, 2 minggu selesai.

Wew, coba tanya sama tukang bangunan apa pendapat mereka, tentu saja ada yang misuh2, ada yang nggoblok2e, ada yang bilang ora waras, ada yang bilang rasah digagas, ada yang bilang wani piro?

Tugas utama tukang bangunan adalah membuat bangunan, dari mengaduk semen sampai mengecor pondasi. Untuk membuat bangunan kecil semacem WC, kamar mandi, gudang di belakang rumah, kandang ayam, cukuplah memanggil satu dua orang tukang, bener kurang dari dua minggu bangunan yang dipesan sudah bisa jadi dan siap digunakan.

jokowi panggil programmer 2 minggu selesai
harusnya perlu dibuatkan tutorial bikin mall dalam 2 minggu buat para tukang bangunan juga

Kalau proyeknya sekelas pembangunan mall, dan diserahkan ke tukang bangunan doang, ya diketawain lah. Untuk membangun proyek skala besar, melibatkan banyak orang lain selain tukang, butuh arsitek, koordinator lapangan, mandor, finance manager, dll, perencanaan sudah pasti juga harus mateng, struktur bangunan, luas, maket, itu baru perencanaan teknis, ada banyak faktor non teknis juga yang harus dipikirkan, soal perizinan, amdal, safety, lokasi, prospek bisnis dll.

Ya udah tukang bangunannya 1000 sekaligus, kerja barengan, masak mall itu gak rampung juga dalam 2 minggu? SDM pertukangan kita segitu gobloknya kah sampe gak juga bisa selesai? 1000 orang tukang sih bisa kerja bareng sekaligus, tapi yang mandorin mereka ada enggak? mandornya udah tahu belum jatah timnya bagian ngerjain bikin tiang apa membuat konstruksi lantai? penanggung jawab lapangan udah dapet blue print bangunan belum? arsiteknya udah ngerti belum sama keinginan yang pengen bikin mall? Masak yang mandorin, yang tanggung jawab lapangan, yang jadi arsitek tukang2 bangunan itu juga?

Memang pada akhirnya, secara fisik, mall itu berdiri karena jasa tukang bangunan, yang menata bata satu demi satu, yang membuat pondasi, yang memasang atap, yang menyiapkan pipa pembuangan dan listrik, jelas bukan arsitek, mandor atau pemilik yang membuatnya secara langsung, tapi yang mall itu akhirnya berdiri karena kerjasama seluruh stakeholder sesuai tanggung jawab masing2. Coba klo bikin mallnya nyewa jasa tukang palak, sampe lebaran monyet juga gak bakalan jadi.

Ini bukan masalah tukang bangunannya egois, tapi lihat dulu yang mau dibuat apa, kalau cuma mau bikin kamar mandi doang ngapain mikirin nyewa arsitek, mikirin amdal, perizinan dll. Beda lingkup, beda kebutuhan, beda juga pelaksananya.

2 pemikiran pada “Dua minggu”

  1. Analoginya keren.
    Meskipun ruang lingkup / scope nya jelas, drawingnya detail… tukang bangunan tetap saja gak bakalan sanggup merampungkan sendiri membangun mall. Sebab dia butuh orang lain yang memastikan pekerjaannya benar, yang memastikan logistiknya lancar, yang memastikan supplai material cukup untuk pengerjaan 2 minggu sampai selesai, yang memastikan proses instalasi listrik dan jaringan komunikasi, memastikan keamanan pekerjaan, dll. Jadi tukang bangunan bukanlah superman saat menerima spek atau drawing yang lengkap dan detail.

    Balas
    • biarpun tukang bangunane banyak mas, tp klo gak nyewa arsitek, korlap, sampe mandor, tetep ra bakalan jalan. Bisa dibayangkan ada ratusan tukang ngerjain bangunan sesuai interprestasi mereka sendiri2 karena gak ada kejelasan spek teknis, gak ada yang mengkoordinir, mengarahkan dan memberikan solusi klo ada masalah selama proses pembangunan.

      Balas

Tinggalkan Balasan ke anotherorion Batalkan balasan