Buat temen2 yang ngikutin perjalanan gw ngempi #hasyah sapa pula elu pake acara diikutin, mungkin dah gak asing sama kontak yang sering aku anggep kakakku sendiri, haha siapa dia??? aku sering memanggilnya mbak yu. Ha sudahlah apa artinya sebuah nama #ya dipake manggil dunk oon!
Jadi ini intinya ikutan hashtag [Tambah Temen]?? ya meneketehe deh
Awal perkenalanku dulu sama mbak yu…… mbuh sejak kapan keknya di sekitar penghujung tahun 2008an deh, kenalnya kek gimana juga yang pasti di multiply, masih inget dulu make tagnya bermain layang-layang di padang ilalang.
Apa sih yang membuat aku deket? pernah ketemu enggak, dibilang sodaraan apalagi, tapi ada hal yang bikin aku respect sampai hari ini, yang mungkin bagi orang lain mereka hanya akan menilai dari kekurangannya saja, dan aku bersyukur ketika semua orang hanya terfokus pada kekurangan2nya, aku masih bisa melihat cahaya yang tersembunyi disebaliknya, dan aku bersyukur karenanya.

Hanya karena kamu mendengar apa yang dilakukan seseorang..

bukan berarti kamu bisa menghakiminya..

karena kamu tidak tau apa yang telah dilaluinya..  (Anggita Deliana)

 

Masa lalu, bagaimanapun juga selalu akan melekat sebagai sejarah hidup kita, tidak ada pisau operasi yang mampu memisahkannya dari raga kita. Baik buruknya masa lalu tidak serta merta menjadikan seseorang itu baik atau buruk di masa yang akan datang. 
Banyak dari kita terfokus pada kekurangan orang lain di masa lalu, dan terstigma bahwa ia hari ini adalah sama dengan ia di masa itu, kemudian kita lupa bahwa manusia bisa berubah, sementara dengan cara pandang kita tetaplah sama semacam itu, berkacalah, bukankah justru kitalah yang masih sama dengan kita di masa itu? bahwa kita masih menyimpan kebencian, kesinisan yang sebenarnya tidak pernah menyakiti kita, masih terkungkung dalam suasana negatif yang kita ciptakan sendiri sejak saat itu. 
Ingatlah itik kecil buruk rupa pun bisa berubah menjadi angsa, sementara kita masih akan terus menjadi katak dalam tempurung yang tidak dapat melihat keindahan metamorfosanya karena tertutup oleh selimut kebencian sementara kita hanya melihatnya dari kejauhan, hanya mendengar kisahnya dari kicauan burung camar di atas kepala kita, kita tidak pernah benar2 mengenalnya untuk bisa memahami apa yang sebenarnya, karena setiap manusia memiliki pilihan dan setiap pilihan memiliki tanggungjawabnya masing2.
Hai, mudahkah menjadi diriku? menjadi diri kita masing2, setelah apa yang kita lakukan dengan sepenuh hati, dengan pengorbanan tetaplah hanya menghasilkan sindiran, cacian, makian, dari orang2 di sekitar kita? Ya tidak mudah bagi kita, karena kita telah melaluinya dengan air mata, dan sangat mudah bagi orang lain mencampakkan apa yang kita bangun hanya karena ia tidak pernah mengerti, memahami dan mengalami bagaimana prosesnya
Dan begitulah aku melihatnya, ia dengan pilihannya, bukan seperti kisah orang tua anak dan keledainya, hanya mengikuti apa yang diinginkan orang disekitarnya, tidak mudah menjadi dirinya, seperti tidak mudah bagi kita menjadi diri sendiri.
Setahuku ada dua tipe perubahan pada manusia
Manusia yang menyadari dirinya buruk maka ia berusaha lebih baik
Dan manusia yang merasa dirinya baik, kemudian ia lalai menjaga kebaikannya

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini

Tentang Penulis

Priyo Harjiyono, blogger kelahiran Cilacap yang kini menjadi warga Ngayogyakarta Hadiningrat, baginya blog adalah dunia untuk menciptakan mimpi2nya. Saat ini masih disibukkan sebagai pembelajar dalam dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai: