Menyambut bulan Ramadan ini, Horaios Hotel yang dulu bernama @HOM Platinum Yogyakarta menggelar mencoba menghadirkan suasana yang kental dengan tradisi dengan menggelar Festival Kampung Nusantara. Festival Kuliner Nusantara sendiri mengambil tempat di Malabar Resto dan menghadirkan berbagai menu masakan dari empat pulau besar di Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Berbeda dengan restoran lain yang menghadirkan menu ini berselang-seling dan saling bergantian, di Horaios Hotel, semua menu dari berbagai pulau itu dapat dinikmati selama bulan suci ramadan. Hal ini disampaikan oleh Mbak Rin selaku PR dari Horaios Hotel, dengan menu yang selalu tersaji setiap hari diharapkan dapat melayani para pengunjung yang ingin datang kapan saja.
Mengingat Jogja adalah rumah kedua bagi mahasiswa dan masyarakat dari berbagai penjuru tanah air, tentunya kehadiran Festival Kampung Nusantara ini bisa menjadi pengobat rindu untuk mereka yang merindukan kampung halamannya. Apa saja menu kuliner yang disajikan di Horaios Jogja selama bulan Ramadan?
Menu Festival Kampung Nusantara Horaios Hotel Yogyakarta
Menu Kalimantan
- Cencang Timun
- Soto Banjar
- Gangan Keladi
- Manok Tunu
- Udang Pare Pedas
- Empal Jagong
- Pisang Gapit
- Sambal Gami
- Barongkok
Menu Sumatera
- Baberuk Kacang Panjang
- Tekwan
- Terong Sambal Ijo
- Gulai Daun Singkong
- Asam Pedas Patin
- Telor Balado
- Martabak Kari
- Sambal Lado Mudo
- Pulut Inti
Menu Jawa
- Karedok
- Sayur Asam
- Urap
- Tumis Kacang Panjang Pete
- Ikan Peda Sambel Ijo
- Tahu Sumedang
- Serabi Kuah
- Sambal Terasi
- Dawet
Menu Sulawesi
- Gohu
- Breneban Soup
- Ricarodo
- Ayam Woku
- Tongkol Rica
- Tumis Bunga Pepaya
- Es Pisang Ijo
- Sambal Dabu dabu
- Pisang Epe
Menariknya menurut mbak Rin selaku PR Horaios Hotel, jika di hotel lain, umumnya menu-menu tersebut di swift atau berganti-ganti setiap harinya, di Horaios, semua menu dari keempat pulau tersebut disajikan bersama-sama, jadi siapapun yang kangen masakan Kalimantan misalnya, bisa datang hari apa saja selama bulan suci Ramadan. Konsep semacam ini menjadi ciri khas yang nantinya diharapkan dapat memberikan alternatif kepada masyarakat di Jogja untuk bisa menikmati kuliner nusantara tanpa kecuali.
Bicara soal biaya gimana nih?
Jika kita ngomongin tentang bukber, selama ini kebanyakan orang memilih buka bersama di restoran, pemilihan restoran biasanya didasari karena masyarakat menganggap memang di restoran lah yang dapat mengcover kebutuhan bukber mereka. Padahal jika dipikir-pikir, harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda, bahkan ada keuntungan tersendiri jika mengadakan bukber di hotel.
Apa keuntungan bukber di hotel dibanding di rumah makan?
Di hotel umumnya paket yang ditawarkan adalah All You Can Eat, berbeda dengan di restoran yang menunya dibatasi sesuai yang kita pesan saja, jika mau menambah menu tentu kita perlu spend more money, sedangkan di hotel sebaliknya, dengan satu harga per pax, kita sudah bisa dapetin appetizer, main course dan dessert sekaligus dan pilihannya lebih beragam, mau makan seberapapun dipersilahkan. Di Horaios sendiri, harga per pax untuk menu bukbernya cenderung terjangkau hanya Rp. 57.000/pax, coba deh dihitung-hitung sendiri dengan biaya segitu dengan makan di restoran, jatuhnya pasti lebih mahal di restoran.
Hal kedua yang sering dilupakan orang adalah unsur privacy, seringkali bukber di restoran bercampur dengan komunitas lain yang juga mengadakan bukber di tempat yang sama, selain harus berbagi tempat, umumnya di restoran kita juga harus menikmati kebisingan dari kelompok tamu lain yang pesertanya lebih muda atau lebih banyak. Unsur gangguan semacam ini jarang ada di hotel, kalaupun ramai tidak seramai pasar tumpah. Hotel juga menerapkan limit tamu sesuai kapasitas resto yang ada, kecuali tamu yang memesan meeting room untuk berbuka puasa. Di hotel Horaios misalnya, aturannya lebih ketat, ada pemisahan smoking dan non smoking area, para tamu yang tidak suka dengan bau asap rokok lebih pasti terhindar dari paparan asap rokok, alih-alih tamu yang memilih bukber di rumah makan.
Keuntungan terakhir adalah waiting time, terkadang waiting time di rumah makan pada waktu bukber malah jadi semacam nightmare, dengan jumlah pengunjung yang membludak dan sering kali overload, pelayanan pada pengunjung menjadi kurang maksimal, meski pengunjung sudah repot-repot melakukan reservasi, ada yang minuman sudah tersaji sebelum magrib, tetapi makanan menjelang adzan isya pun belum sampai. Ada yang sebaliknya, makanan sudah abis, tapi tenggorokan belum bisa melepas dahaga karena situasi yang crowded banget.
Jadi buat temen-temen yang emang merencanakan bukber selama bulan puasa ini, bisa banget mempertimbangkan mengadakan bukber bersama rekan atau keluarga di Horaios Hotel Jogja, insyaallah dari segi pelayanan dan kepuasan lebih terjamin