Kejahatan siber di era sekarang sudah bukan main-main lagi, berdasarkan data BSSN tahun 2021, serangan siber di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 495.3 juta dan mengalami peningkatan 41 persen dibanding tahun 2019.
Indonesia sendiri bahkan menjadi nomor 2 peringkat terjadinya tingkat kejahatan cyber setelah Ukraina. Hal tersebut tentunya perlu menjadi perhatian kita bersama sebagai pengguna internet yang rentan terhadap serangan siber.
Apakah Indonesia adalah korban? Tidak, di tahun 2013 saja, Indonesia menjadi sumber serangan hacking berdasarkan data PCMag mengalahkan China. Meskipun data tersebut bisa saja berasal dari penggunaan proxy tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ancaman hacking di Indonesia memang sangat tinggi.
Kita tentu sering mendengar data pribadi masyarakat Indonesia bocor, baik di platform e-commerce, BUMN bahkan instansi pemerintah, terbaru kasus 1.3 miliar data pengguna kartu seluler di Indonesia bocor dan diperdagangkan di internet.
Mengapa Penting Menjadi Nasabah Bijak?
Penggunaan internet kita tidak hanya sekedar surfing dan browsing, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan yang tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari di dunia nyata. Melakukan transaksi perbankan, pembelian barang melalui e-commerce serta memanfaatkan aplikasi e-wallet.
Penggunaan transaksi finansial di internet yang memudahkan kita, tentunya dibarengi dengan meningkatnya resiko ancaman siber. Sudah seringkali kita mendengar kasus rekening bank yang bobol karena ketidakwaspadaan kita saat melakukan transaksi di dunia digital.
Berdasarkan data penetrasi serangan siber di Indonesia dari SOCRadar, industri Perbankan berada di posisi ketiga dengan jumlah serangan 14.3% setelah Pemerintahan dan Pendidikan yang menjadi sasaran hacker, di posisi ke empat ada media digital dan E-commerce menempati urutan kelima dengan 6% serangan phising.
Oleh karena itu, penting untuk menjadi nasabah bijak yang dapat melindungi diri dan data pribadi kita dari serangan siber yang bisa merugikan kita, baik secara materiil maupun moril.
Cara Mencegah Kejahatan Siber
Penggunaan internet banking ataupun apps mobile seperti BRImo dari BRI untuk mendukung aktifitas finansial kita selama menggunakan internet perlu diamankan dengan bijak agar data kita tidak menjadi sasaran kejahatan dunia maya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghindari cyber crime atau kejahatan internet.
Jangan Menggunakan Software Bajakan
Mengingat saat ini gadget kita terhubung dengan berbagai aplikasi finansial yang sangat perlu dilindungi, maka selalu gunakan software resmi dan bukan bajakan untuk bekerja baik saat menggunakan smartphone maupun laptop.
Sebagai contoh untuk pengguna android, sebaiknya hanya menginstall software yang berasal dari Google Play store, atau Apple Store untuk pengguna iOS. Software yang ada disini memiliki tingkat keamanan yang baik dan sudah diverifikasi. Apps yang terdeteksi mengandung malware akan segera ditendang dari layanan apps store.
Begitu pula untuk pengguna laptop, selalu gunakan software genuine yang asli, hindari menggunakan crack atau mendownload software secara ilegal. Karena beberapa software nulled tersebut bisa jadi memiliki patch yang bisa menjadi backdoor untuk mengambil data dari laptop kita. Terlebih jika software tersebut mengandung ransomware, akan sangat membahayakan data-data penting kita.
Hanya Mengakses Website HTTPS untuk Transaksi Finansial
Platform e-commerce dan perbankan umumnya menggunakan protokol HTTPS yang lebih secure dibanding HTTP. Dengan menggunakan https, data yang dikirimkan dienkripsi sehingga saat terjadi spoofing dan sniffing, data kita tidak bisa dibaca oleh hacker.
Untuk membedakan mana https dan http biasanya dibedakan dari info bar di url, yaitu menggunakan awalan https, memiliki simbol gembok atau bar url akan berwarna hijau.
Hindari bertransaksi apapun menggunakan kanal http karena data yang melalui protokol tersebut dapat dibaca dengan mudah.
Lindungi Smartphone dan Laptop dengan Password
Data adalah segalanya dalam dunia digital. Data tersebut dapat berupa data pekerjaan, data pribadi ataupun data finansial. Oleh karenanya, perangkat yang kita gunakan pun sebaiknya dilengkapi dengan keamanan seperti password.
Untuk akses aplikasi finansial, seperti perbankan, selain memiliki fitur password kita juga bisa menambah keamanannya dengan menggunakan fitur two way authentification factor, menggunakan biometrik password dan lain sebagainya.
Gunanya untuk menghindari akses pada aplikasi kritikal oleh orang yang tidak berhak.
Selalu Perbarui Aplikasi
Baik aplikasi laptop maupun smartphone biasanya memiliki fitur untuk memperbaharui aplikasi saat tersedia versi terbaru. Setiap versi terbaru biasanya memiliki patch untuk menambal bug yang ditemukan oleh developer mereka. Operating system, dan software perlu kita perbaharui secara berkala agar mendapatkan perlindungan yang lebih optimal dari berbagai jenis serangan yang mengancam data pribadi kita.
Pasang Antivirus
Antivirus digunakan untuk mendeteksi adanya malware, atau software mencurigakan lain yang melakukan penetrasi terhadap sistem, melakukan backdoor secara diam-diam.
Oleh karena itu, gadget kita perlu dilengkapi dengan antivirus yang dapat membantu kita mencegah adanya software yang tidak kita inginkan mencuri data-data kita.
Mengubah Sandi Secara Berkala
Saat kita menggunakan ATM BRI biasanya mesin ATM akan meminta kita untuk mengubah sandi PIN ATM kita. Mengubah sandi secara berkala penting untuk menjaga keamanan data kita. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh penyuluh digital untuk mengubah PIN dan password secara berkala
Hal yang sama pun berlaku untuk sandi yang kita gunakan sebagai password di berbagai platform internet. Semakin sering sandi diubah akan semakin menyulitkan hacker untuk mencuri data kita.
Selalu Waspada
Umumnya, aplikasi perbankan, e-commerce, social media bahkan Google pun memiliki standar keamanan data yang sangat baik. Yang sering terjadi adalah penggunanya yang tidak aware dengan keamanan data mereka.
Menggunakan software bajakan, wifi gratis yang tidak aman, atau tergiur dengan iming-iming dari para spammer sehingga secara tidak sadar memberikan informasi username dan password kita pada mereka.
Sistem yang secure tidak akan ada artinya jika penggunanya tidak bijak saat memanfaatkannya. Oleh karena itu sebagai seorang pengguna fasilitas internet banking, jadilah nasabah bijak dalam berinteraksi di dunia maya.