Politik Devide Et Impera ala Multiply Indonesia jilid II

Gonjang ganjing yang terjadi di Multinesia, negeri para MPers di website Multiply tentang akan adanya penghapusan fitur blog, notes dan lain sebagainya sedikit demi sedikit mulai terkuak.

Dan ini menjawab apa yang sudah menjadi prediksi blogger Multiply Indonesia (MPID) terhadap tindak tanduk para punggawa Multiply Indonesia (Mulpid) sejak setahun terakhir.

Invasi Naspers atas Multiply menjadi awal kehancuran bagi Multinesia, dengan menyusupkan antek antek kompeni untuk membentuk kantor perwakilan yang bernama Mulpid, sudah terasa pasti gesekan yang akan terjadi.

Gesekan pertama karena Mulpid berada di Indonesia hanya untuk mendukung online seller dan platform e-commerce, sementara sejak awal berdirinya Multiply, blogger Multiply dari Indonesia adalah penyumbang user terbesar mereka, dan sekarang mereka memutuskan untuk hanya mendukung sebagian blogger yang telah berubah haluan menjadi online seller.

Perseteruan mulai terjadi ketika Mulpid menerapkan politik devide et impera jilid I dengan membiarkan para online seller dan blogger saling serang dan menjatuhkan di lapak 23, menyusupkan akun palsu bernama PakdeSumitro untuk mengompori perang diantara keduanya.

Bersyukur, karena blogger dan online seller berasal dari akar yang sama, sebagai sesama MPers sama2 memulai aktifitas di MP sebagai blogger yang gemar sharing pendapat dan cerita maka akhirnya kedua belah pihak pun bisa berdamai. Mereka sepakat bahwa mereka hidup dalam perahu yang sama, tidak ada alasan untuk saling menyerang, dan lebih menguntungkan jika keduanya hidup berdampingan di Multinesia.

Munculnya peringatan bahwa Multiply tidak akan memperpanjang fasilitas blog di MP mulai desember 2012 ternyata juga merupakan sebuah pengkhianatan dan politik devide et impera tahap kedua.

Politik Devide Et Impera ala Multiply Indonesia jilid II multiply logoDalam notes yang disampaikan CEO Multiply baru Stefan Magdalinski, or I called him Stuppid Magdalinski, dengan jelas menyatakan bahwa Multiply akan membunuh fasilitas social networking mereka, yaitu blog, photos, notes dkk dengan harapan para blogger tidak akan lagi betah berada di Multinesia, dan tulisan itulah yang memicu keberatan dari para blogger dan online seller di Multiply.

Kenapa? karena blogger telah memperjuangkan Multiply dan menjadikan mereka diperhitungkan di blantika dunia maya, sementara online seller, mereka adalah blogger yang kemudian menjadi penjual online, proses transisi mereka menjadi online seller bersifat alami, natural karena melihat dan menyadari kesempatan yang bisa didapatkan dari feature social network multiply menjadi fitur social commerce, disinilah yang membuat online seller di multiply berbeda dengan para penjual yang menjajakan dagangannya di amazon/ebay.

Nah, seiring berkembangnya komentar keberatan dari blogger dan seller, tiba2 pihak mulpid merilis posting di grup para online seller (ya sejak mereka datang tanpa persetujuan blogger dan OS, mereka memisahkan para blogger dengan online seller agar apapun yang mereka sampaikan pada online seller tidak dikritisi para blogger) yaitu bahwa yang akan dihapus dari multiply adalah fitur blog, notes dan photos milik para blogger!!!! sementara fitur blog, notes dan photos para online seller tetap dipertahankan!

Terus gw harus bilang WOW gitu????

Sedikit membuat lega para online seller dan blogger sehingga ada kemungkinan mereka lolos dari jebakan pembantaian semena2 oleh Mulpid. Cuma pada akhirnya hal itu menunjukkan bahwa tujuan multiply indonesia menghapuskan fitur blog adalah, menyingkirkan blogger dari multiply, kekritisan blogger akan mengancam kelangsungan operasional (baca: kelicikan) multiply dalam menjalankan bisnisnya.

Dengan hanya menghapus fitur milik para blogger, maka yang tersisa di Multiply hanyalah online seller, baik itu blogger yang terpaksa pindah status jadi OS maupun online seller yang sudah ada, sisanya akan dibantai tanpa ampun. Dengan demikian, Daniel Tumiwa bisa kembali sesumbar bahwa semua warga MPers telah mendukung platform e-commerce.

Ya beberapa bulan lalu, Daniel sempat mengklaim pertumbuhan jumlah OS di multiply meningkat pesat hingga puluhan ribu akun perbulan, tahukah teman? bahwa secara ilegal mereka telah mengubah banyak akun blogger yang jarang digunakan, ditinggalkan pemiliknya ke blogspot, wordpress dkk tanpa ijin, sehingga banyak diantara MPers lama yang merasa heran akunnya telah berubah menjadi OS.

Saat ini dengan menggunakan isu penutupan blog di Multiply, Mulpid akan menggunakannya untuk memaksa para user mengikuti apa kemauan mereka, oke sekarang blogger disingkirkan, kemudian langkah selanjutnya adalah, mereka akan memaksa para online seller yang berjualan menggunakan fasilitas photos, blogs dan notes untuk berpindah menggunakan Product listing!

Apa sih product listing?

Product listing adalah fasilitas MP yang tidak gratis, yang mensyaratkan para penjual harus membayar 3,9% dari harga barangnya pada pihak Multiply, sekarang pihak multiply masih malu2 mengharuskan OSnya menggunakan PL, tetapi tidak lama lagi, mereka akan menggunakan cara represif yang sama seperti saat ini, yaitu memaksa OS hanya menggunakan fasilitas product listing untuk berjualan di Multiply, terang saja kebanyakan OS akan menolaknya, mengingat masih banyak tempat untuk berjualan dengan nyaman selain di Multiply, ada FJB, tokobagus, berniaga dan puluhan online market baik lokal atau internasional yang bisa menampung mereka.

Arah kebijakan Multiply untuk memeras para penggunanya terbongkar sudah, mereka menggunakan segala kelicikan untuk membuat para penggunanya terpecah belah dan kemudian mengambil keuntungan sebanyak2nya dari perpecahan tersebut. Maka dengan ini, kami para MPers, warga negara Multinesia, para Blogger dan Online seller akan bahu membahu menentang kebijakan ini.

Bagi teman2 blogger dan online seller yang berada di luar Multiply, kami mengharapkan dukungan kalian untuk melawan kesewenang2an penjajahan yang dilakukan antek kompeni di Multiply dengan menandatangani petisi online penolakan penghapusan blog di Multiply di

http://www.change.org/id/petisi/stefan-magdalinski-ceo-of-multiply-jangan-hapus-jejaring-sosial-dari-multiply

we call for Army, we call yours army

dan bagi teman2 yang ingin melihat “kekacauan” yang ditimbulkan pihak Multiply terhadap para penggunanya, bagaimana para staff mereka tidak memiliki kapabilitas untuk menangani keluhan para usernya dan berakibat kemarahan dan keOOTan para MPers agar server Multiply bisa jebol silahkan mampir di halaman

 http://multiply.multiply.com/notes/item/5

long live blogger dan komunitas online seller di seluruh penjuru nusantara

4 pemikiran pada “Politik Devide Et Impera ala Multiply Indonesia jilid II”

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini