Berita jogja, rencana pembangunan lahan parkir di Balai Kota Yogyakarta akan menggunakan konsep parkir vertikal seperti yang sudah di bangun di selatan Komplek Balai Kota. Hal itu adalah sebagai solusi untuk lahan di balai kota yang terbatas.
“Ini kita melangkah dengan model, tapi semua tergantung persetujuan Pak Walikota, Kota Yogyakarta dan Sekda. Kalau saya konsepnya ya harus bertingkat karena keterbatasan lahan”, ujar Kris Sardjono, Plt Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkot Yogyakarta.
Vertikal Hidrolik, Solusi Lahan Parkir Balai Kota Yogyakarta
Tentang masalah ini, tidak hanya parkir motor saja, mobil juga perlu ada parkir yang tersentral di lokasi tersebut. Karena penataan yang kurang rapi.
“masalah parkir sungguh krusial dan harus kita tangani dengan segera”, ujar Kris.
Kris mengatakan bahwa konsep lahan parkir dengan vertikal hidrolik itu akan dibagi antara tamu dan pegawai di balai kota. Titik lokasinya juga akan ditentukan lebih lanjut.
“Misal tamu ada di depan (pintu masuk) Balai Kota, itu bisa saja. Tapi kami masih menentukan titik mana saja yang baik untuk dibangun parkir ini. Jadi kami akan mendata terlebih dahulu jumlah pegawai yang ada, mana saja yang baik untuk dibangun lahan parkit seperti ini. serta untuk pendataan jumlah kendaraan yang ada juga akan mempengaruhi lahan yang ada. Setelah itu prediksi tamu yang akan datang, misalnya sekitar seribu kendaraan, setelah itu baru kami kaji berapa kira kira parkir yang dibutuhkan”, lanjutnya.
Dalam peninjauan di lapangan itu, setidaknya ada dua lokasi yang memungkinkan untuk di bangun lahan parkir vertikal dengan sistem hidrolik.
Tempat parkir vertikal dengan sistem hidrolik bisa dimanfaatkan per 1 februari 2022 mendatang. Asisten administrasi umum sekretaris daerah, pemerintah Yogyakarta, Kris Sarjono Sutejo. Mengungkapkan saat ini dari pihak pemkot masih menempuh beberapa persiapan sebelum proyek senilai Rp 2,3 miliar tersebut mulai dioperasikan.
Menurutnya dari segi kesiapan sejatinya lahan parkir yang berlokasi di daerah lahan pemkot balaikota Yogyakarta tersebut, sudah layak beroperasi. Terlebih fasilitas yang menjadi bagian dari proyek strategis pemkot Yogyakarta sepanjang 2021 dan diresmikan desember lalu, sebenarnya untuk pengoperasiannya juga dari pihak pemkot sedang mempersiapkan untuk operator dengan mengontrak orang yang akan dilatih dan disiapkan.
Kris melanjutkan, maka dengan demikian masih ada beberapa pilihan juga, pelayanan ini untuk semua masyarakat, yang pasti pelayanan yang dirancang oleh pihak pemkot Yogyakarta ini adalah free. Dan proyek lahan parkir vertical ini sudah menjadi berita baik bagi masyarakat Jogja yang mana akan dibangun dan direalisasikan. Hal ini menjadi pionir dari penataan parkir Balai Kota Yogyakarta secara keseluruhan.
Untuk langkah ke depan bakal dikerjakan beberapa tempat parkir vertikal, berikutnya untuk menampung mobil dan motor, yang mana akan ada rencana untuk membuat konsep penataan area balai kota ya jadi, urusannya sampai space lebar yang belum digunakan, itu semua nanti akan dimanfaatkan untuk semua pelayanan masyarakat. Dan dijelaskan juga untuk saat ini di tengah keterbatasan lahan, skema parkir vertikal memang menjadi pilihan utama dan akan direalisasikan.
Bagaimana tidak, setiap harinya lebih dari 1000 kendaraan yang lalu lalang baik roda dua dan roda empat, yang masuk di kawasan balai kota berstatus non pegawai. Konsepnya memang bertingkat termasuk untuk kendaraan roda empat agar semuanya tertata rapi. Dengan begitu pihak Balai Kota Yogyakarta sendiri mempersiapkan titik titik yang mana yang akan dikembangkan untuk lahan parkir tersebut, sehingga panitia akan mengajukan kepada wali kota Yogyakarta agar rencana ini akan terealisasikan.