Pernah merasa tiba-tiba melihat feed orang yang enggak kita follow sebelumnya? Atau curiga sama akun palsu atau fake account Instagram yang punya jumlah follower dan engagement rate yang bikin iri hati? Atau sebaliknya merasa gak aman waktu mo beli barang yang ditampilkan di feed salah satu online seller di Instagram? Tenang saja, ada cara kepoinnya
Kemudahan Instagram berbasis feed visual mau tidak mau harus diakui telah memberikan cukup banyak peluang besar bagi para netizen di seluruh dunia. Orang bisa melakukan update foto-foto dirinya ataupun foto-foto yang menjadi interestnya untuk dibagikan dengan para follower mereka di Instagram.
Kepopuleran instagram ini nyatanya menarik minat tidak hanya para netizen yang ingin mengaktualisasi diri di dunia maya, tetapi juga mereka yang hendak mencari keuntungan dari popularitas Instagram.
Mereka Yang Mencari Keuntungan di Instagram
Di mana orang berkumpul, maka disitu ada kemungkinan sebagai sumber cuan, tidak terkecuali dalam platform digital seperti instagram ini. Banyak netizen biasa yang kemudian menjelma menjadi selebgram, influencer, dengan memanfaatkan postingan instagram mereka yang mampu menarik minat para user lainnya.
Mereka kemudian mulai dilirik para pemilik brand untuk berkolaborasi dalam bentuk endorse di postingan instagram mereka. Mudah dan murah, jika dibanding harus beriklan menyewa billboard atau baliho, menggunakan jasa para influencer di Instagram lebih murah serta mampu menjangkau target market mereka dengan lebih efektif.
Tentu saja, aktifitas transaksi ekonomi di dunia maya ini tidak ada salahnya, orang justru berlomba menjadi content creator dengan menggunakan kreatifitas mereka masing-masing guna mendapatkan cuan. Masalahnya, bagaimana dengan mereka yang berlaku sedikit curang dalam bermain instagram?
Faktor Ekonomi Dibalik Akun-akun Palsu Instagram
Kebutuhan gaya hidup dan keinginan mendapat easy money membuat banyak orang mulai mempelajari kelebihan instagram dan potensi apa yang bisa dieksploitasi dari masifnya penggunaan instagram di masyarakat. Salah satu motif terkuatnya adalah keinginan ekonomi.
Semakin tinggi follower instagram, semakin tinggi pula kemungkinan ID instagram tersebut mendapat tawaran kerjasama endorse oleh brand. Maka tidak jarang mereka menggunakan jalan pintas guna memperoleh keuntungan ekonomi ini dengan cara-cara curang
Menarik Magnet Follower dengan Foto Orang Lain
Misalnya, aku sering menemukan akun-akun instagram yang berisi foto-foto gadis cantik, mulai gadis berhijab sampai yang duta shampo lain. Yang mengherankan adalah, muka gadis yang dipost dalam tiap feed berbeda satu sama lain. Mereka mengeksploitasi kecantikan si gadis, bahkan tak jarang mengekspos bentuk tubuh gadis-gadis tersebut untuk kepentingan mereka.
Ya, sapa sih garangan yang enggak seneng liat foto gadis cantik atau dengan body yang seksi? Target market ini kemudian dieksploitasi para pemilik akun palsu dengan terus mengupdate konten sejenis guna memenuhi keinginan para follower mereka.
Mereka kemudian menawarkan jasa endorse di akun palsu tersebut guna mendapatkan uang, tentu saja, tidak ada gadis cantik yang tampil di feed iklan mereka. Karena memang adminnya kemungkinan hanyalah manusia berjakun.
Jual Beli Akun Instagram
Semakin banyak follower dan interaksi, semakin membuat mereka sadar ada potensi lain yang bisa dimaksimalkan dibanding menerima tawaran endorse. Jual beli akun palsu, kebutuhan demand jumlah follower membuat tidak sedikit pemilik merk atau usaha berusaha membeli akun-akun palsu untuk menjadi akun official mereka. Tidak perlu berburu follower lagi, jumlah follower mereka toh sudah gila-gilaan, dan ini menjadi modal untuk menaikkan prestise brand mereka di mata calon pengguna produk mereka.
Harga yang ditawarkan jangan tanya deh, bisa jutaan hingga puluhan juta. Tergantung dari jumlah follower, engagement, dan target market yang ditawarkan.
Penipuan Berkedok Online Shop
Berbeda dengan platform e-commerce resmi yang memiliki fasilitas perlindungan transaksi guna memastikan para pembeli dan penjual mendapatkan transaksi jual beli yang adil, Instagram tidak memiliki kemewahan semacam ini, bermula sebagai platform sosial media, proses transaksi jual beli terjadi di luar kendali instagram. Oleh karenanya celah semacam ini dieksploitasi para penipu untuk membuat layanan online shop palsu guna menjaring calon korban yang tertarik dengan produk yang mereka tawarkan di feed
Mulai dari menawarkan produk, sistem lelang, maupun teknik-teknik marketing lain guna menarik calon pembeli. Hanya saja tentu saja, mereka tidak benar-benar memiliki produk, hanya ingin menipu korban yang tertarik dengan isi feed mereka.
Berangkat dari sinilah Instagram kemudian melakukan update guna memberitahukan para penggunanya perubahan ID username pada akun-akun tersebut. Tidak semua akun instagram memiliki tanda yang bisa dilacak, namun bagi akun yang terbiasa berganti nama, sudah pasti akan terdeteksi oleh sistem baru instagram ini.
Mengecek Sejarah ID Akun Palsu Instagram
Untuk mengecek perubahan ID akun palsu di instagram kita tidak perlu menggunakan aplikasi pihak ketiga alias bisa cek ID instagram tanpa aplikasi. Akun palsu di Instagram biasanya memiliki ID berubah-ubah, tentu saja, tidak semua akun yang berganti ID tersebut bisa disebut akun palsu di instagram, selama memang dimiliki orang yang sama dan tetap digunakan untuk keperluan personal.
Untuk mengecek ID akun palsu di instagram kita bisa melakukan langkah berikut
- Buka aplikasi instagram kalian
- Kunjungi profil akun ID instagram yang kalian curigai
- Klik tanda titik tiga di bagian atas halaman profil akun instagram tersebut
- Pilih Tentang Akun Ini
- Disana akan terlihat sejarah perubahan nama ID instagram dari akun palsu tersebut, jika namanya berbeda jauh dari sebelumnya, bisa jadi akun tersebut adalah akun palsu, atau akun yang diperjualbelikan sebelumnya
Jika memang akun yang kalian curigai tersebut terbukti mencurigakan, hindari untuk melakukan transaksi apapun dengan akun tersebut.