Beberapa minggu terakhir aku cukup kewalahan dengan berbagai project yang harus kukerjakan, gentayangan dari satu project ke project lain, baik pekerjaan utama di sekolah maupun pekerjaan sampinganku sebagai seorang blogger. Bulan Desember ini bisa dibilang aku kekurangan tidur karena harus berhadapan dengan layar laptop dalam jangka waktu lama selama berhari-hari.
Malam-Malam Desember Yang Panjang
Ada apa saja di artikel ini?
Kelas Blogging BRT
Selain mengerjakan project-project tersebut, bulan Desember ini, aku diajak Mas Pewe dan Mbak Monica untuk mengampu kelas blogging yang berjalan sejak awal bulan sampai akhir bulan. Di kelas blogging ini, kami belajar banyak hal, kelasnya gratis ya FYI, tapi meski kelasnya gratis, kami pengen kelas ini bener-bener memberikan manfaat maksimal pada rekan-rekan blogger. Kelas ini officially berjalan pada tanggal 3 Desember sampai 24 Desember
Oleh karena itulah kami menerapkan sistem eliminasi, dimana peserta yang tidak berhasil memenuhi kualifikasi di setiap tahap kami eliminasi dan hanya yang berhasil mengerjakan tugas yang kami biarkan tetap ada di kelas, hmm berasa kek audisi ala ala reality show televisi? hihihi engga juga sih, tapi lebih untuk mengukur seberapa jauh perjuangan temen-temen blogger untuk menimba ilmu lagi.
Nah, kelas dilakukan menggunakan media whatsapp, sesekali dengan Google Meet. Jadi selain harus berhadapan dengan tumpukan project, aku harus memastikan laptop menyala untuk membantu para peserta kelas blogging yang kesulitan mengerjakan tugas.
Bootcamp Data Science
Selain kelas blogging yang berlangsung intens selama hampir satu bulan, aku juga mengikuti kelas Bootcamp Full Time Data Science selama 3 hari. Kelas ini cukup menantang, karena selain menggunakan metode bootcamp online, pembelajaran dilaksanakan mulai dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore.
Related Posts:
Lelah? Banget, tapi seru kok ilmunya, bertahun-tahun gak menimba ilmu soal programming banyak banget ilmu baru yang berkembang di luar sana, terlebih di era big data seperti ini, siapa yang megang data, dialah juaranya. Jadi gak heran klo aku bela-belain ikutan kelas FTDS ini.
Project Antology
Bulan Desember ini aku dan beberapa rekan mendapat kesempatan untuk mengerjakan project antology. Tema yang kami angkat adalah seputar kehidupan dunia blogger, mulai dari awal perjalanan menjadi seorang blogger, harapan, visi, cita-cita yang ingin kami capai dengan menjadi seorang blogger, suka duka yang harus dijalani. Judulnya adalah Blog at First Sight.
Dan tentunya masih ada berbagai cerita seru dari rekan-rekan blogger lain yang tertuang dalam antology ini. Oh ya, untuk bukunya sudah bisa Pre Order ya. Boleh banget kontak aku via komen or japri di Whatsapp untuk pemesanan.
Project Blogging?
Buanyak, bulan ini total ada 71 artikel or project yang aku kerjakan untuk penulisan blogging, baik tulisan organik maupun kerjasama. Itu total tulisan yang ada di blogku aja ya selama bulan Desember ini. Masih ada beberapa tulisan yang aku titipkan di beberapa platform online.
Belum cukup, aku memberanikan diri membuild satu dua blog baru, meski masih beta, tapi sudah lumayan menguras energi juga untuk menyiapkan platform dan juga memastikan SEO readabilitynya.
Kesibukan Sekolah Gimana
Di sekolah tempatku mengajar, aku mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala program keahlian, serta kepala lab komputer. Sebagai wali kelas, tugas di tiap penghujung semester adalah melakukan administrasi penilaian baik persiapan, pelaksanaan Penilaian Akhir Semester, menjembatani guru mapel dengan siswa yang masih memiliki nilai kurang, serta melaporkan hasil pembelajaran siswa untuk semester ini.
Di tengah bulan ini, kami juga melaksanakan Kunjungan Industri. Nah Kunjungan Industri ini harus terlaksana bulan ini, mengingat, sekolah kami sudah 2 tahun off melaksanakan Kunjungan Industri karena pandemi. Sementara semester depan kami harus disibukkan dengan persiapan Uji Kompetensi Kejuruan. Meski pada akhirnya aku terpaksa tidak bisa mendampingi siswa untuk melaksanakan KI karena ada kepentingan lain.
Nah sekolah kami juga mendapat hibah bantuan peralatan komputer dari salah satu lembaga di Jogja. Ada cukup banyak barang yang harus aku cek, mulai dari PC, monitor, peralatan jaringan, aksesoris dan masih banyak lagi. Kegiatan ini cukup menyita waktu dan mengharuskanku berhadapan dengan layar monitor selama seharian.
Jadilah suasana yang sangat sibuk juga terasa gak hanya sebagai seorang blogger tetapi juga tugas utamaku sebagai seorang pendidik.
Selain jam tidur yang kurang dan kurang kasih sayang (FYI aku tidur biasa selepas adzan subuh) aku juga merasa capek setiap kali harus menatap layar monitor yang kurang nyaman. Biasanya di pagi buta, selesai menyelesaikan pekerjaanku aku menyempatkan diri membuka Youtube sekedar mencari hiburan me time akibat kepenatan sehari-hari. Dan di Youtube ini aku ketemu sama salah satu lagu yang viral banget. Judulnya adalah Bukan Laptop Biasa.
ASUS OLED, Bukan Laptop Biasa
Sebenarnya, dari semua kesibukan yang aku sebutkan di atas itu, aku tidak memiliki laptop sebijipun yang masih menyala. Terus gimana dong bisa kerja selama ini? Aku beruntung karena sebagai kepala program n laboratorium aku bisa megang satu laptop sekolah. Dan laptop inilah yang ngebantu aku buat mengerjakan semua task kerjaan aku mulai dari urusan sekolah sampai urusan perbloggingan dan project-project di luaran.
Pengen beli laptop engga?
Ya pengen, namanya pake laptop pinjeman kan, gak enak lah, meski klo rusak yang benerin toh juga aku tapi kan beda antara perasaan saling memiliki dan hanya sekedar pacar laptop pinjaman. Nah video lagu yang berjudul Bukan Laptop Biasa ini dinyanyikan sama Fiersa Besari.
Di dalam video itu ceritanya ada seorang cewe yang datang ke toko laptop untuk mencari laptop dengan spesifikasi layar detail, akurasi warna bagus, kontras n brightnessnya cakep, enak dipandang lama-lama, fast respon n gak lemot. Fiersa yang sebenernya seorang pecinta laptop ASUS kemudian menjelaskan deskripsi laptop yang sedang dicari cewe tersebut dengan sebuah lagu.
Layar ASUS OLED Karya Warna nan Akurat
Salah satu alasan yang dijelaskan Fiersa dalam lagu itu, ini layar bukan sembarang layar ampuh mengobati hati yang ambyar cahayanya bisa membuat mata berbinar (mari kujelaskan) tengoklah kontras, detail mengagumkan
ASUS OLED memiliki kemampuan mampu memproduksi warna pada color space DCI-P3, atau setara dengan 133% color space sRGB. Dengan penggunaan color space ini, warna yang dihasilkan oleh layar laptop ASUS OLED menghasilkan warna detail yang lebih baik dan lebih kaya.
Enggak sekedar detailnya aja yang cakep, layar laptop ASUS OLED ini juga udah dibekali dengan sertifikasi PANTONE Validated Display. Artinya, tingkat akurasi warna yang dihasilkan pun semakin tinggi dan sesuai dengan warna aslinya.
Gak ada cerita misal kamu motret obyek warna merah marun, eh di laptop tampilnya merah bata. Nah spek laptop dengan kemampuan kek gini aku butuhin juga, karena di sekolah aku kadang kejatah buat bikin desain poster or media promosi baik offline maupun online. Jadi klo pake layar ASUS OLED yang udah pake DCI-P3 dan PANTONE Validated Display pasti lebih enak lagi buat ngedit desainnya.
Ini Lho Kriteria Laptop Idaman Seorang Blogger Kek Aku
Spek 1: Respon Cepat
Sebenernya aku udah pengen banget move on ke SSD, tapi apa daya, masak beli SSD nya doang tapi laptopnya masih pinjaman? Gak enak banget ah, nah aku emang lagi cari-cari laptop nih di internet apa yang kira-kira bisa memenuhi ekspektasiku. Yang pertama adalah respon timenya gak lemot kek mantan. Pilihan aku sih diantara laptop ASUS OLED ini jatuh ke VivoBook Ultra 15 OLED K513, temen-temen yang penasaran sama tipe lain dari varian ASUS OLED seperti lini Zenbook juga bisa banget cek di link Daftar Laptop ASUS OLED
Respon Cepat ini bisa berasal dari beberapa komponen antara lain
Processor -ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) menggunakan Intel Core i5-1135G7 Tigerlake yang merupakan generasi ke 11 dengan teknologi 10 nm. Memastikan CPU dapat bekerja dengan cepat hingga kecepatan 4.20 GHz. CPU keren ini mampu memadukan performa dan juga responsifitas mumpuni sekaligus hemat daya
RAM – Kapasitas up to 8 GB DDR4 yang enak banget buat buat melakukan komputasi secara cepat
SSD – Di sisi penyimpanan utama, klo mau cepet paling masuk akal adalah make PCIE SSD, SSD jenis ini lebih cepat dibanding SSD biasa, apalagi jenis kepingan HDD seperti laptop yang aku pake ini, lambreta banget
Grafis – Biasanya urusan grafis ini opsional, tapi tentunya aku gak akan nolak klo dapat penawaran Intel Iris or bisa pake GPU nVIDIA GeForce MX 350 2GB DDR 5 ya ak mungkin nolak lah, mau pake intel iris buat urusan tulis menulis or pake nVIDIA buat yang lebih banyak kerja urusan grafis.
Windows Hello – Dukungan Windows Hello + keamanan fingerprints bisa jadi kombinasi baik buat memastikan laptop kamu aman dan memiliki respon cepat saat dihidupkan. Laptop yang sekarang ini nyalainnya sama mulai bisa dipake aja bisa ngabisin berapa menit, gimana g langsung pupus semangat ngontennya
Respon Layar Cepat – Spek hardware bagus kek gitu gak akan ada gunanya klo monitornya gak punya response time yang mumpuni. Bayangin lagi asik-asik main game balap gitu, eh gambar mobilnya ngeblur kan gak banget. Perlu layar kek ASUS OLED ini yang punya response time 0.2 ms
Spek 2: Nyaman di Mata
Mengingat aku kerjaannya emang udah kek ditanem di depan laptop, aku butuh laptop yang ngasih kenyamanan di mata gak bikin gampang capek n pusing.
Bicara soal kecapekan mata, biasanya ini karena pancaran radiasi sinar biru ya. Nah yang bikin ASUS OLED ini sesuai sama lirik lagu Fiersa itu mantan membuatmu sulit tidur begitupun sinar biru menggempur tenang, asus takkan timbulkan gangguan tidur
Blue Light Reduction for Eye Care
ASUS OLED menggunakan sertifikasi Blue Light Reduction for Eye Care dari TUV Rheinland dan SGS yang mampu mengurangi 70% bahaya sinar biru penyebab mata gak nyaman saat melihat laptop dalam durasi lama seperti kelakuanku satu bulan terakhir ini. Cara kerja layar ASUS OLED ini adalah dengan menggeser exposure bluelight tanpa mengorbankan akurasi warna dan detailnya.
Coba deh satu bulan lagi aku gak make ASUS OLED mungkin gak cuma mataku aja yang terpapar sinar biru, bisa jadi kulitnya juga ikutan membiru kek Jin-nya Aladin.
Warna Stabil di Kondisi Terang Maupun Gelap
Kebiasaanku klo udah didepan laptop, mau pagi buta sampai tengah malam lagi, aku gak terlalu mempedulikan cahaya sekitar. Paling yang aku lakuin cuma menyesuaikan tingkat kecerahan layar laptop aja.
Jeleknya pake laptop berlayar LCD tuh misal brightness dinaikin warna cakep, brightness turun warna ikutan ambyar. Hal kek gini ga bakalan terjadi di layar ASUS OLED, hal ini karena warna DCI-P3 ASUS OLED bisa stabil meski kamu mainkan brightness dari mode low sampai high. Gak tahu sih klo produsen lain, klo ASUS mah, color space DCI-P3 nya emang terbukti stabil
Nah biasanya di ruangan yang gelap karena mendung or malam hari. Untuk mempertahankan warna itu LCD butuh sampai 400 nits untuk menghasilkan warna akurat. Layar Laptop ASUS OLED mah beda, di dark room cuma butuh 152 nits untuk menghasilkan warna yang sama dengan LCD 400 nits. Artinya, saat digunakan di kondisi gelap, layar ASUS OLED hanya menghasilkan paparan sinar biru yang lebih sedikit dibanding LCD, itu belum dihitung dengan kemampuan Blue Light Reduction Eye Care tadi.
Kelengkapan Lain
Mau audio harman kardon? bluetooth 5.2, port HDMI, baterai 500 WHrs mendukung power delivery pake USB type C, Wifi 6 dan tentunya udah include sama Windows Home, dengan harga 8 jutaan sih, udah gak perlu mikir cari laptop lain.
Kesimpulan
Dengan harga mulai 8 jutaan, menurut aku sih laptop VivoBook Ultra 15ASUS OLED K513 ini mumpuni gak cuma punya spek terbaik buat seorang blogger seperti aku, tapi juga bisa ngebantu aku tetap fight hard di depan layar laptop dalam durasi yang lama.
Kamu setuju kan?