Bulan Ramadhan merupakan masa dimana umat muslim berpuasa, namun selain umat muslim, puasa non muslim juga ternyata eksis lho di dunia ini. Mereka menjalankan ibadah puasa sesuai dengan keyakinan mereka dan tentunya berbeda dengan puasa umat Islam baik dari segi waktu dan lama waktu berpuasanya. Dalam Islam sendiri, puasa merupakan sebuah ibadah yang diwajibkan untuk umat-umat sebelum kedatangan Nabi Muhammad.
Omong-omong nih, kata puasa yang dikenal di Indonesia sendiri berasal dari bahasa Sansekerta dari India yakni Upavasa, yang juga dikenal oleh masyarakat Hindu dan Budha, sedangkan istilah dalam bahasa Arab sendiri adalah Shaum. So mana saja nih puasa non muslim yang sudah kalian ketahui.
Puasa Non Muslim di Dunia
Puasa Umat Kristen
Sebagai sesama agama Abrahamaik, umat Kristen juga menjalani puasa lho gengs, di dalam Alkitab sendiri (Matius:21) disebutkan Yesus melaksanakan puasa selama 40 hari 40 malam, puasa yang sama juga dijalani oleh Musa, sedangkan umat Kristen juga mengenal puasa yang dilakukan nabi dan orang suci lain, seperti Puasa Daud, Puasa Elia, Puasa, Esther, Puasa Ayub dan lain-lain. Tujuan puasa bagi umat Kristen selain merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta, juga mendisiplinkan diri dari keinginan duniawi
Puasa Umat Budha
Selain umat Kristen, puasa non muslim lain juga dilakukan umat Budha. Seorang biksu menjalankan puasa seumur hidup mereka, sementara untuk masyarakat biasa pemeluk Budha dianjurkan berpuasa 2 kali dalam sebulan. Puasa sendiri dalam tradisi umat Budha berasal dari bahasa Sansekerta yakni Upavasa, dan dilaksanakan mulai tengah hari hingga keesokan paginya.
Seperti halnya umat muslim, umat Budha juga memiliki pantangan selama menjalankan puasa, seperti tidak berbohong, tidak mencuri, tidak membunuh, tidak bermewah-mewah, tidak berbuat asusila, nilai-nilai moral ini terangkum dalam istilah Atthasila.
Puasa Umat Hindu
Puasa non muslim berikutnya datang dari saudara-saudara kita umat Hindu, sebagaimana kita tahu umat Hindu pada Hari Raya Nyepi juga melaksanakan puasa dalam bentuk amati geni, amati karya, amati lelungan. Dalam proses ini masyarakat Hindu tidak beraktivitas sejak pukul 6 pagi selama 24 jam guna berdoa dan merenung, melakukan refleksi. Selain pada saat Nyepi, puasa lain juga dilaksanakan saat Siwaratri, Purnama dan Tilem
Puasa Yahudi
Kaum Yahudi juga melaksanakan puasa seperti halnya saudara mereka umat Muslim dan Nasrani, para pemeluk Yahudi mengenal puasa besar seperti Yom Kippur dan Tisha B’Av, namun puasa Yom Kippur juga dilarang jika jatuh pada hari Sabat yang merupakan hari suci bagi orang Yahudi.
Di masa puasa ini, umat Yahudi juga dilarang berhubungan seks, menggunakan sepatu kulit, menggosok gigi dan tentu saja makan dan minum. Mereka juga mengenal puasa Esther dan Gedalia.
Puasa Umat KongHucu
Sebagai Agama keenam yang diakui pemerintah Indonesia, mungkin belum banyak masyarakat yang mengenal agama Konghucu, agama yang berasal dari China ini juga memiliki ajaran berpuasa untuk umatnya, yang dikenal dengan istilah Jin Shi, di masa ini, umat Konghucu dilarang memakan makanan kesukaan mereka, menjelang imlek umat Konghucu juga berpuasa dengan tidak memakan makanan dari daging, minuman keras maupun bawang putih
Puasa Jain
Untuk yang belum tahu, Jain atau Jainisme adalah nama Agama yang lahir di India, berbeda dengan Hindu dan Budha yang dikenal di Indonesia, kebanyakan pengikut Jain memang bertempat tinggal di India. Puasa kaum Jains dilaksanakan pada saat ulang tahun, festival maupun hari raya, beberapa puasa yang dilaksanakan kaum Jains antara lain Paryushan Svetambara dan Digambar.
Puasa ini umumnya dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari tenggelamnya matahari hingga fajar hari ketiga
Puasa Zoroastrian
Agama Zoroaster merupakan agama yang berkembang di abad ke 8 sebelum masehi, merupakan salah satu agama tertua yang dikenal hingga kini, dalam Agama Zoroaster, puasa dikenal sebagai sarana tolak bala
Puasa Mesir Kuno
Sebagai salah satu budaya tertua di dunia, siapa sangka jika Mesir kuno juga memiliki tradisi berpuasa, puasa tersebut dilakukan guna menghormati Ra dan Sungai Nil yang mereka rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, ide puasa ini kemudian juga dibawa ke Yunani dan Romawi kuno sebagai bentuk penghormatan terhadap dewa tertinggi mereka yakni Zeus dan Jupiter.
Puasa Kejawen
Kejawen merupakan pandangan hidup yang umum tumbuh di kalangan masyarakat Jawa, kepercayaan ini tumbuh sebagai ajaran yang melekat pada agama yang dianut, kejawen sendiri tidak disebut sebagai sebuah agama, melainkan filsafat yang diturunkan turun temurun, Dalam sejarahnya kejawen berasimilasi dengan agama yang datang belakangan, oleh karenanya kita mengenal istilah Islam Kejawen, Hindu Kejawen, Budha Kejawen. Dalam tradisi Kejawen juga ada laku puasa yang dijalankan para pengikutnya antara lain puasa mutih, patigeni, ngebleng, ngalong, ngrowot dan seterusnya.
Fast of Geneva
Di negara Swiss terdapat hari puasa yang dilaksanakan setiap bulan September, puasa ini dilaksanakan sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Protestan Prancis yang mengalami pembantaian di abad ke 16. Pemerintah Swiss sendiri menetapkan hari libur setiap hari Kamis setelah hari Minggu pertama di Bulan September.
Saya pernah punya Bos Katholik, dia kalau puasa memilih tidak makan makanan yang disukai. Suka daging, dia puasa makan daging, tapi tetep makan yang lainnya. Intinya dalam puasa adalah menahan diri, dan beda agama cara puasanya berbeda-beda. Terima kasih sharingnya Mas, artikelnya menarik:)
nggih mbak ada aturannya sendiri2 nggeh makasih tambahannya mbak