Setiap pagi, tugas utamaku adalah ngebeliin sarapan Fahri berupa nasi bubur di kampung sebelah, habis itu baru nyiapin sarapan mandiin dan dandanin si anak lanang sampai gantengnya kinclong lagi. Habis itu, ngajakin main sebentar sebelum kabur ke kamar mandi dan berangkat ngajar. Istri jatahnya nyuci baju dan ngeberesin kamar + ruang depan, sementara urusan masak dan beberes urusan halaman bagian bapak dan ibu mertua.
Penjual bubur langgananku bernama Mbok Tuman, Fahri biasa manggilnya Mbok Man, Mbok Tuman juga berjualan aneka gorengan dan sarapan pagi, sesekali menjual sayur mayur, kelapa atau bahan pangan lain yang dibutuhkan ibu-ibu disekitarnya, tidak banyak memang. Barang dagangannya hanya dipajang di sebuah meja ukuran 1 x 1 meter, suaminya bertindak sebagai koki gorengan, dan anaknya yang baru kelas 6 SD selain mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah juga sewaktu-waktu membantu membelikan plastik kresek jika stoknya menipis di warung tetangga.