Pernah mendengar Ayam Goreng Nelongso? Jika kalian pernah makan di warung makan yang sangat ramah dengan kantong mahasiswa ini tentunya kalian tidak lupa dengan logo Ayam Goreng Nelongso, ya jika secara kasat mata, Ayam Goreng Nelongso justru menggunakan logo kepala bebek sebagai logo brandingnya.
Kok bisa sih? Ayam goreng jadi logo bebek?
Rupanya, ada sejarah yang jarang diketahui oleh orang-orang mengenai kisah Ayam Goreng Nelongso. Seperti apa kisahnya, simak yuk.
Sejarah Ayam Goreng Nelongso
Ayam Goreng Nelongso didirikan oleh Nanang Suherman, pria kelahiran Probolinggo 1987, namun awal mula beliau merintis wirausaha tidaklah seperti brand yang telah memiliki 70 cabang ini.
Nanang kecil terlahir dari keluarga sederhana yang harus serba mengirit dalam kehidupan sehari-hari. Di tahun 2005, saat Nanang melanjutkan kuliah, orang tuanya kesulitan untuk membiayai biaya kuliahnya, oleh karena itu, Nanang bekerja sebagai loper koran, dengan memanfaatkan gerobak di pinggir jalan, Nanang merintis usahanya dengan dibantu 3 karyawan, namun, karena posisinya di pinggir jalan dan mengganggu jalan maka bisnis pertamanya itu terpaksa ditutup.
Nanang kemudian bekerja sebagai sales komputer dan makelar jual beli mobil, sempat memiliki showroom mobil bekas sendiri meski akhirnya kembali gulung tikar. Setelah itu, ia mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan di bidang perbankan, namun, karena jiwa entrepreneurnya begitu besar, ia memutuskan resign beberapa bulan setelah bekerja di bank meski ditentang oleh Sang Ibu
Bangkrut dan Dikejar Debt Collector
Nanang selanjutnya membuka usaha jual beli besi tua di Probolinggo, awalnya usahanya sukses, namun siapa sangka ini menjadi titik balik bagi Nanang, usahanya kembali bangkrut dan terlilit hutang hingga 1.3 Milyar, Nanang terpaksa menjual semua aset dan barang berharga yang dimilikinya, termasuk juga tempat tinggalnya. Nanang dan keluarga terpaksa menggelandang dan tidur dari satu pom bensin ke pom bensin lain. Mbak Yeni, sang istri kemudian memutuskan untuk bekerja dan uang hasil kerja tersebut mereka gunakan untuk menyewa sebuah kamar kost sederhana.
Kisah sedih ini tak berhenti sampai disini, Nanang menjadi incaran debt collector hingga merasakan sakitnya dipukuli oleh para DC sementara anak istrinya hanya bisa pasrah menangis dengan keadaan yang ada. Dari sinilah Nanang kemudian bertekad untuk tidak lagi membiarkan keluarganya menangis.
Dengan bermodal 500ribu sisa uang yang dimiliki istrinya dan tanpa keahlian memasak, Nanang membuka usaha warung ayam dan bebek goreng dengan nama Warung Lalapan Bebek Goreng. Perjalanan membuka warung makan bukannya tanpa halangan, Nanang merasakan gerobaknya dicuri orang, dan sempat dihalang-halangi kompetitor saat membuka gerai di sebuah food court, mengingat kebanyakan pemilik warung makan di foodcourt tersebut juga menyediakan menu lalapan.
Nanang mencoba berdiplomasi dengan menyebutkan ia tidak menyediakan lalapan hanya menu Nasi sambal dengan lauk sayap dan ceker, ia pun mengubah Ayam Goreng Nelongso. Meski mengubah nama brandnya menjadi Ayam Goreng, Nanang rupanya enggan mencopot logo bebek pada brand lamanya sehingga jadilah warung ayam goreng yang berlogo bebek. Eh tapi jangan salah, meski menggunakan nama Ayam Goreng Nelongso, Nanang tetap menyediakan menu bebek untuk para pelanggan setianya. Hasil kerja kerasnya tidak sia-sia, ia berhasil membuka 3 cabang, namun lagi-lagi, musibah terjadi.
Sebuah kebakaran hebat di salah satu gerai milik Nanang, justru menjadi berkah tersendiri, karena kebakaran tersebut diliput berbagai media nasional dan menjadi ajang promosi gratis Ayam Goreng Nelongso sehingga makin dikenal luas. Dan berawal dari Malang, warung makan Ayam Goreng Nelongso saat ini telah memiliki 70 cabang di berbagai kota. Salah satu cabangnya kebetulan tidak jauh dari lokasiku bekerja di bilangan Jalan Kaliurang Km 6.
Selain menu ayam dan bebek, Ayam Goreng Nelongso juga punya menu snack yang berbahan dasar usus, jamur dan masih banyak lagi. Oh ya, warung makan satu ini masih menjadi tempat favorit mahasiswa karena harganya yang cukup murah dan kantong friendly buat mereka yang ingin menikmati makanan murah tapi engga murahan
Apa Yang Bisa Kita Pelajari dari Keteguhan Nanang?
Perjuangan Nanang mengingatkan kita bahwa untuk sukses kita harus berani berkorban dan terus menjaga semangat pantang menyerah. Jatuh dan bangun dalam memulai usaha adalah hal biasa, kita tidak pernah tahu dimana sebenarnya potensi kita dalam berbisnis berada, seperti kisah Nanang, mulai dari seorang penjual koran, bisnis mobil, besi tua hingga akhirnya menemukan kesuksesannya sebagai entrepreneur kuliner.
Kesuksesan ada hanya jika terus menerus diperjuangkan, dan tentu saja dibalik seorang lelaki hebat selalu ada wanita yang hebat pula, istri adalah partner kerja terbaik dalam memperjuangkan kesuksesan bersama.
Siap sukses sebagai entreprenur seperti Nanang? boleh banget kepoin kisah inspiratif Nanang di Youtube Pecah Telur atau kepoin instagram @Nanang_anakbaik dan mbak @Yeni.Isna
Aih keren banget ya… memang untuk menjadi sukses harus penuh dengan perjuangan ..
iya mbak ida harus pantang menyerah seperti mas Nanang ini
Aku udah lihat tayangan di Youtube-nya juga. Dan ada sene yang bikin nangis. Perjuangan para pengusaha itu memang dahsyat ya. Jatuh bangun berkali-kali dan bisa bangkit itu yang membuat Nanang Suherman kini punya 70 cabang Ayam Goreng Nelongso.
harus bener-bener tabah ya mbak niken, karena ujiannya gak cuma sekali doang, berkali-kali sampe gak berasa udah punya 70 cabang hehe
Pertama kali dengar nama ayam goreng nelongso ini dari salah satu ustadz di beberapa kajiannya. Dan baru ini tahu sejarah perjuangan ownernya yang sangat sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh ustadz bahwa sukses itu mesti berproses dan tidak ada sukses yang instan..
Cerita babak belurnya seorang owner ayam goreng nelongso ini sangat menginspirasi, terutama bagi pebisnis pemula yang sedang merintis usahanya untuk tetap semangat berproses hingga sukses insyaallah..
cerita yang paling masuk ke pikiran saya yaitu tentang gimana seorang “nanang” yang mampu mengambil hikmah positif ketika di timpa musibah kebakaran justru menjadi berkah sehingga produknya di kenal luas karena di liput beberapa media
btw suka reload sendiri ya, ini sudah ketiga kalinya saya nulis komen dan harus di draft dulu 🙁
iya mas, prosesnya panjang n beliau bisa ambil hikmah dari masalah yang ia hadapi ya
Aku sebagai penikmat cerita juga sempat berkaca-kaca membaca kisah Mas Nanang dari satu usaha ke usaha lainnya. Mana sempat jadi incaran debt collector lagi. Tapi setiap kegigihan pasti akan membuahkan hasil. Seperti ayam goreng nelongso yang kini udah ada dimana-mana.
rasanya gimana gitu ya gak berdaya dipukuli debt collector karena g mampu bayar hutang, tapi pada akhirnya mas nanang ini dengan kegigihannya bisa mensejahterakan tidak hanya keluarga tapi juga bisa memberi pekerjaan buat orang banyak
Keteguhan Pak Nanang, memang perlu untuk jadi inspirasi kita. Jadi terasa gitu bahwa hidup ini memang perlu perjuangan dalam menggapai impian
betul mbak fenny, semua tetep butuh keteguhan n mas nanang sudah membuktikannya dengan sejarah panjangnya membesarkan jenama kuliner ini
Baca kisah perjuangan mereka belum tentu saya bisa langsung semangat karena terlilit hutang dan dikejar debt kolektor, salut banget. Jadi penasaran pengen coba Ayam goreng Nelongsonya deh
aku sendiri kadang mikir mbak, klo di posisi yg sama seperti mas nanang dengan hutang hingga 1 milyar lebih dan dikejar debt collector rasanya sulit mencari jalan keluar