Masker Untuk Indonesia. Di masa pandemi ini, selain lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, aku sering mengisi kegiatan dengan mencari informasi baru di internet, entah lewat sesi webinar yang marak diselenggarakan oleh berbagai kalangan maupun mengikuti online course. Sedikit banyak, hal tersebut membantu aku untuk tetap connect dengan dunia nyata di luar sana.
Aku terhitung jarang berkegiatan di luar rumah, kecuali untuk masalah-masalah yang benar-benar urgent, atau kaitannya dengan pekerjaanku sebagai seorang guru sekaligus seorang blogger. Saat ini sekolah kami sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka untuk para siswa, memang sih tidak bisa seoptimal di masa sebelum pandemi menyebar. Pun demikian kami menyadari, bahwa hal semacam ini tentunya sangat dibutuhkan oleh para siswa, apalagi orang tua siswa.
Ya, seperti kita tahu, perubahan pola belajar siswa dari sebelumnya tatap muka di sekolah menjadi di rumah tentu sudah cukup merepotkan orang tua di rumah, jika di awal dulu, ibu-ibu lebih fokus uang belanja dan cemilan di rumah lebih boros karena suami dan anak berada di rumah sepanjang hari, kemudian berkembang saat anak-anak merasa jenuh dengan tugas-tugas sekolah, dan orang tua pun merasa lebih sering merasa balik jadi anak sekolah yang harus membantu membimbing dan menemani aktifitas putra putrinya belajar di rumah.
Di sekolah kami, pembelajaran yang dilakukan tatap muka adalah untuk mata pelajaran praktikum kejuruan, mau tidak mau sebagai sekolah kejuruan, fokus pembelajaran utama kami ada di mata pelajaran produktif, dan praktis selama 7 bulan masa pandemi, pembelajaran praktek ditiadakan. Hal ini tentu berdampak pada efektifitas dan scope pembelajaran yang banyak berkurang sehingga hanya materi pembelajaran yang esensial saja yang disampaikan pada siswa lewat jalur daring.
Dalam mempersiapkan proses pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini, sekolah kami menambahkan fasilitas kesehatan seperti penyediaan tempat cuci tangan, pengadaan hand sanitizer, face shield serta masker untuk melindungi para siswa dan guru selama melakukan interaksi pembelajaran di kelas.
Btw, bicara soal masker, kita tahu bahwa pemerintah saat ini tidak menganjurkan penggunaan masker berbahan dasar scuba, yang tipis, mudah tembus serta hanya terdiri dari satu layer saja. Nah Masker Untuk Indonesia pun, saat ini telah beralih dari masker berbahan dasar scuba ke masker yang memiliki bahan yang lebih tahan terhadap serangan covid. Wait, apa sih Masker Untuk Indonesia?
Ayo Maju Bersama Masker Untuk Indonesia
Masker Untuk Indonesia adalah sebuah gerakan yang diinisiasi anak-anak muda untuk bergerak bersama menghadapi dampak pandemi covid ini. Dalam gerakannya, Masker Untuk Indonesia menyadari bahwa pandemi ini memerlukan kerjasama banyak pihak oleh karenanya mereka menggandeng berbagai elemen termasuk para influencer dan KOL untuk menyuarakan misi gerakan mereka.
Dalam webinar yang diselenggarakan oleh HomecreditID dengan tema Berani Melangkah Maju Bersama Patricia Hidris, volunteer Masker Untuk Indonesia, menyatakan bahwa gerakan ini selain bertujuan untuk memberikan akses masker gratis untuk masyarakat terdampak pandemi juga untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi UMKM yang terpukul karena adanya pandemi.
Ini dibuktikan dengan Masker Untuk Indonesia menggandeng local artist guna mendesain masker yang dibagikan serta pelibatan UMKM untuk pencetakan dan menjahit masker. Lalu bagaimana cara Masker Untuk Indonesia mendapatkan sumber dana tersebut? Caranya adalah dengan menjual masker tersebut kepada khalayak, lho katanya tadi dibagikan???
Nah jadi begini, karena ini merupakan sebuah social movement, dan tentu saja social movement sekalipun memerlukan dana untuk operasional untuk menjaga gerakan ini tetap ada, maka setiap pembelian masker secara otomatis kita telah melakukan donasi 3 masker untuk disumbangkan kepada masyarakat lain yang membutuhkan. Jadi ada multiplier effect yang juga bisa dirasakan masyarakat banyak di luar sana.
HomecreditID juga turut berkolaborasi dengan Masker Untuk Indonesia dengan membuat dua buah desain masker yang ditangani oleh Kathrin Honesta dan Migo Nebukadnezar. And suer deh colourful banget and berasa fashionable
Jika kita membeli satu masker dari Masker Untuk Indonesia, selain kita mendapat masker dengan desain cantik kita juga telah membantu tiga masyarakat lain untuk memiliki masker, membantu para pelaku UMKM untuk tetap menjaga asa mereka di tengah pandemi serta support local artist agar tetap bisa berkreasi.
Tentunya hal ini merupakan gerakan sosial yang bagus banget ya, menurut mbak Patricia sendiri, harga masker sendiri cuma Rp. 39.900 saja, sangat sangat terjangkau deh klo buat kita-kita semua. Maskernya sendiri saat ini menggunakan tiga lapisan bahan dan tentunya lebih bikin kamu percaya diri buat makenya. Jika kalian tertarik untuk membelinya bisa langsung aja menuju website officialnya di maskeruntuk.id
Nah, dari acara yang diselenggarakan HomeCreditID ini, tentunya bisa menambah wawasan dan inspirasi kita, bahwa meskipun secara fisik mungkin kegiatan kita terhambat dengan adanya pandemi, namun di sisi lain kondisi ini justru memunculkan ide-ide kreatif dan inspiring banget. So jangan merasa sendirian di masa pandemi ini #AyoMajuBersama HomeCreditID dan Masker Untuk Indonesia.
Wah, keren sekali jika semua pihak mau bersama-sama mengajak bangkit seperti Homecredit ini ya, kak. Dengan berbagi masker, semoga bisa menggerakkan lagi moda ekonomi bangsa dan dunia yang terpuruk. Btw, jaga kesehatan ya, kak.
Masa pandemi ini masa yang cukup berat ya. Seluruh dunia mengalaminya. Maka kita tak sendirian, dan bergerak maju bersama itu jadi suatu yang tidak mustahil dilakukan. Tetap semangat dan optimis, semoga pandemi ini lekas berakhir..
amin mbak semoga aman-aman saja nggeh