Jogja Ora Didol

Jogja Ora Didol jogja ora didol desi suryanto

Yogyakarta, dikenal sebagai kota, sebagai provinsi, tetapi lebih penting lagi dikenal sebagai rumah bagi banyak warga negara Indonesia. Tak berlebihan kiranya jika ada istilah as homy as Jogja, karena banyak manusia Indonesia pernah merasakan keramahan Jogja, baik sebagai wisatawan ataupun juga pendatang yang menimba ilmu di kota ini. Rata2 mereka selalu ingin kembali ke kota ini, dan hampir setengahnya ingin kembali dan menetap lagi di Jogja

Pertama datang di Jogja di awal millenium baru, aku memang enggak terlalu suka dengan kota ini, bukan karena kulturnya yang sedikit berbeda dengan daerah asalku meski sesama penganut pakem Jawa, hanya saja waktu itu aku masih belum ikhlas pindah dari daerah asalku ke tanah ini. 

Baca Selengkapnya

Beda kota beda batiknya

Beda kota beda batiknya batik

Indonesia memang terkenal dengan negeri batik, dan sudah diakui bahwa batik merupakan kekayaan intelektual bangsa Indonesia. Kekayaan intelektual, berarti bahwa setiap corak batik merupakan sebuah kekayaan intelektual, ada sebuah proses kreatif untuk menciptanya, dan tentu saja, ada sebuah pesan yang ingin disampaikan dalam setiap coraknya.

Jika ditanya, ada berapa jenis batik di Indonesia? setahu saya jawabannya ada tiga, pertama batik printing, yang paling murah, tetapi paling rapi, karena memang gambarnya diprint. Jenis kedua adalah batik cap, untuk menggambar motifnya menggunakan bantuan alat semacam stempel cap instansi, tapi dalam ukuran yang lebih gede dan terbuat dari logam. Jenis terakhir dan paling mahal adalah batik tulis, gambarnya paling gak rapih, tapi karena tingkat kesulitan pembuatannya lah maka batik ini berharga mahal karena dibuat menggunakan cara paling tradisional, yaitu mencanting dengan malam.

Lalu jika pertanyaannya, ada berapa sih motif batik di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Nguwongke Uwong

Nguwongke Uwong sungkem

Nguwongke uwong, dalam bahasa jawa uwong; wong; berarti orang/manusia, kurang lebih arti frase tersebut adalah meng-orang-kan orang. Apa meneh itu frase semacam itu? aneh bangget, lha wong sudah cetha itu orang beneran kok masih di orang-kan? emang selama ini di-hewan-kan po piye???

Dalam istilah orang jawa, nguwongke uwong maksudnya adalah menempatkan orang lain dengan rasa hormat, memanusiakan manusia artinya menempatkan manusia lain sebagai obyek yang layak untuk dihormati sebagai seorang insan di dunia. 

Baca Selengkapnya

Sirnaning Antareja

antareja, anantareja, bimaputra, tawur kresna

Antareja terdiam, dadanya penuh sesak oleh pikiran2 yang menggelisahkan. Dihadapannya, sesosok manusia yang konon maha bijak, manusia titisan dewa, Sang Hyang Kresna memintanya untuk menjilat telapak kakinya sendiri.

Matanya nanar menatap Narayana Kresna, permintaan ini bukanlah permintaan sembarangan, karena Sri Kresna pun mengenal baik kesaktian Antareja. Tidak ada manusia dan dewa yang mampu menahan kesaktian Upasanta. 

Baca Selengkapnya

Nrimo Ing Pandum

Nrimo Ing Pandum thr abdi dalem keraton

Nrimo ing pandum dalam bahasa Jawa kurang lebih berarti nrimo (menerima) apa yang diberikan dengan rasa ikhlas dan syukur. Bagi masyarakat Jawa wejangan ini merupakan himbauan agar dalam setiap laku kehidupan kita harus bersikap ikhlas dan mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan.

Bagi sebagian orang, konsep ini seringkali dianggap sebagai bentuk kebodohan dan penyamanan diri dari ketidakmauan bekerja lebih keras lagi. Jika memang yang diterima kurang, maka tandanya kita terlalu malas dalam berusaha.

Baca Selengkapnya

Buku: Kitab Yang Omong Kosong

Buku: Kitab Yang Omong Kosong kitab omong kosong

Tolong sampaikan agar cerita ini tidak usah dibaca
karena membuang waktu, pikiran dan tenaga
Sungguh hanya suatu omong kosong belaka.
Mohon maaf sekali lagi untuk permintaan tolong ini
Maaf
Beribu-ribu kali mohon maaf

Kata kitab biasanya digunakan untuk merujuk sebuah buku yang sarat dengan makna dan ilmu. Tetapi bagi Seno Gumira Ajidarma a.k.a Togog, kitab yang ditulisnya hanyalah sebuah kumpulan omong kosong.

Dan ya, kitab ini memang berjudul Kitab Omong Kosong, dan pada bagian sampul belakang kitabnya terdapat peringatan yang ditulis Togog sendiri agar para calon pembaca mengurungkan niatnya, tadinya kupikir ini hanyalah sebuah trik yang merangsang minat para pembacanya untuk penasaran,

Baca Selengkapnya

Hari Baik

rias pengantin, pacaran 6 tahun, paes ageng, penganten jawa

Buat orang Indonesia, untuk melaksanakan prosesi pernikahan tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan, seperti menyiapkan undangan unik, sewa gedung, catering, baju pernikahan, menentukan hari baik dan lain sebagainya. Khusus orang jawa pasti ngerti banget maksudnya “hari baik”. Hari Baik adalah hari yang menurut perhitungan karakter, weton memberikan hasil maksimal. Perhitungan hari baik biasanya didasarkan pada perhitungan weton kitab Primbon.

Untuk orang jawa yang akan menikah, biasanya keluarga besar kedua belah pihak akan berdiskusi untuk menetapkan hari baik, kurang biasa rasanya meski tidak semuanya jika dalam penentuan hari pernikahan tidak didahului dengan musyawarah untuk menentukan hari baik agar pernikahan calon pengantin nantinya mendapatkan kemudahan dalam prosesi ijab kabul hingga mengarungi bahtera rumah tangganya.

Baca Selengkapnya

Menjual persepsi

Menjual persepsi goa pindul

Hari kamis kemaren ada acara sekolah main ke gua pindul, sebenernya dari awal ada rencana ini aku sudah ketar ketir mengingat akhir2 ini gua pindul sedang rawan konflik terkait sengketa pengelolaan wisata yang simpang siur. Wajar dong kalo ada kekhawatiran bakalan terjebak dalam konflik kek di tipi2 gitu kan berabe, meski begitu sampai acara selesai tidak terlihat adanya konflik, di sana memang terdapat beberapa kelompok pengelola wisata, tapi kupikir mereka baik2 saja dan tetap akrab antar kelompok pengelola.

Baca Selengkapnya