Berhati-hati itu lebih baik

Malem ini beneran pengen misuh gegara diboncengin kakak ngebut di jalanan. Bukan masalah aku gak percaya soal urusan perngebutan di jalan raya ini secara emang masku ki nek dikon nyetiri motor+mobil emang joss. Ibaratnya penumpangnya merem pun dijamin slamet, cuman masalahnya keselamatan dijalan itu gak bergantung sepenuhnya pada siapa sopir kita.

Fine lah, jika kita ini termasuk orang2 yang linuwih dalam urusan perngebutan dan menguasai medan di jalan raya. Hapal setiap persimpangan dan setiap celah jalan yang harus dihindari. Hanya saja tidak semua orang punya kehebatan dan kejelian berkendara seperti kita.

Kecelakaan bisa saja terjadi karena kita terlalu ceroboh atau orang lain yang terlalu bego sampe nyerempetin kendaraan kita. Jadi perlu juga kita mempertimbangkan ribuan karakter pengguna jalan lain yang sama2 berbagi ruas dengan kita.

Yang nyebrang tanpa riting, banyak, yang main slonong boy motong arus, okeh, yang waton ngegas pating tlatah, yang naik motornya megal megol karena grogi gak kalah jumlahnya. Pertimbangan2 seperti ini yang kadang bikin aku was-was, meski aku belum pernah mengalami kecelakaan di jalan sejak pertama kali dapet SIM bukan berarti aku bakal luput dari maut.

Pernah sekali, aku diserempet dari belakang sama anak SMA yang ugal2an dari arah Parangtritis, motorku terseret lebih dari 10 meter sebelum aku bisa melepaskan diri dan berhasil menepi dengan selamat, sementara penyerempetku terkapar dan menghantam 3 motor lain dari arah berseberangan.

Kehati2an dijalan itu perlu, selain persiapan standar kelengkapan yang memang diperlukan dalam berkendara, kewaspadaan kita terhadap bahaya juga tidak boleh diabaikan. Itulah mengapa Tuhan mengajarkan doa keluar rumah, agar kita sebagai manusia sadar, bahwa musibah itu tidak hanya berasal dari kita, tapi bisa berasal dari orang lain yang ceroboh dan merugikan kita, maka tidaklah heran selain mempersiapkan diri sebaik mungkin, doa adalah bagian tidak terpisahkan dari standar keamanan kita dalam melakukan aktifitas.

Semoga bermanfaat

9 pemikiran pada “Berhati-hati itu lebih baik”

  1. Setujuuuuuu! Paling sebel sama anak-anak muda yang baru pada bisa naik motor, terus si suara knalpot kedengeran dari jauh dan kekebutan pula. Ih, rasanya ingin pites aja tuh orang. Kan selain bahaya untuk dirinya sendiri juga bisa celakain orang lain. bahayaaaaaa 🙁

    Balas
  2. nyong wis bebeh playon apa maning nek nggawa anak bojo
    kaceke ora sepira ora sebanding karo resikone
    waspada be bisa cilaka nek wong liya ndlenger…

    templete dadi omber, lik..

    Balas

Tinggalkan Balasan ke anotherorion Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini