My Best Blogger Moment

Aku mengenal dunia blog sejak tahun 2005. Saat itu aku menggunakan platform blog yang baru diluncurkan social media Friendster. Dua tahun berikutnya, akupun bergabung dalam salah satu platform blog yang mati di pertengahan 2012, Multiply. Selama 5 tahun berada di Multiply, aku mulai berkenalan dengan rekan-rekan blogger lain. Baik yang berada di satu kota bahkan di luar negeri. Sejak Multiply tenggelam di 2012 itulah aku mulai menancapkan bendera anotherorion.com sebagai blog utamaku.

Sejujurnya, awal aku menjadi seorang blogger karena aku adalah seorang yang introvert. Sangat tertutup. Di dunia nyata aku hanya memiliki sedikit teman, jadi jika kalian terdampar di akun facebook ku dan memiliki hampir 5000 teman. Percayalah, aku tidak benar-benar mengenal 5% dari mereka dengan baik.

kopdar blogger moment multiply 2010
kopdar Blogger Multiply (MPers) 2010

Sebagai blogger yang sudah cukup lama berada di dunia penulisan maya, bukan berarti aku sudah cukup mampu dan lihai dalam merangkai kata atau menghasilkan artikel yang menarik. Disini aku menyadari bahwa senioritas tidak selalu menjadi tolak ukur. Buktinya aku jarang banget menang lomba blog. Hooh, ikutan aja jarang yo, gimana mo sering menang! Bagi seorang blogger, kreatifitas dan keunikan dirinyalah yang bisa membawa peluang lebih baik pada diri mereka.

Di Multiply, aku malah terkenal tukang debat, tukang ngerusuh dan tukang OOT. Darah mudaku membuatku rajin mengikuti perdebatan bahkan terlibat di dalamnya. Sesuatu yang sudah aku tinggalkan sejak pindah ke platform baru. Tetapi, disana, aku belajar tentang cara pandang masing-masing blogger, bagaimana mereka merespon sebuah persoalan, dan bagaimana solusi yang mereka ambil. Disitu aku belajar banyak dari rekan-rekan blogger yang kukenal, mereka orang-orang militan dengan hobi dan gaya menulisnya, mereka tidak menganggap ngeblog itu sebuah tuntutan. Harus blogwalking, mikirin seo, mikirin backlink, DA, PA, rate card dan sebagainya. Mereka hanya perlu membuat satu artikel, atau bahkan quick notes (semacam status di FB) lalu rekan blogger lain akan berkunjung dan ngobrol sampai pagi disana.

Ketika ada satu rekan mengalami musibah, kami semua ikut merasakan rasa sakitnya. Rasa handarbeni (saling memiliki) diantara kami begitu tinggi, jadi saat pada akhirnya platform kami karam. Kami pun saling membantu memindahkan data, mencatat semua alamat blog baru dan berharap masih bisa tetap keep in touch satu sama lain. My best blogger moment was there, and still there. Dan alhamdulillah sampai saat ini masih banyak dari mereka tetap fokus ngeblog dan menjalin hubungan baik denganku.

Dulu, tidak ada istilah niche, tidak ada istilah travel blogger, beauty blogger, tekno blogger dan sebagainya. Yang ada hanyalah blog, jarang sekali ada yang menulis hanya satu tema. Karena memang pada dasarnya blog adalah sebuah personal website. Apa yang diungkapkan disana lebih pada curhatan, pengamatan, dan cara pandang. Dari membaca tulisan rekan blogger lain itulah aku belajar memahami cara pandang orang lain terhadap sebuah persoalan.

Sekarang, saat blogger mulai dilirik brand dan menjadi salah satu opsi digital marketing. Mulai ada pergeseran paradigma, mulai dari penggunaan SEO, niche, bahkan pengelompokan dalam kelompok travel, tekno, food dan seterusnya. Sampai disini aku gak merasa masalah. Yang aneh, blog personal dianggap sebagai blog gado-gado, sesuatu yang eh banget menurutku.

Nah yang aku gak suka, ketika ada pengelompokan blogger berdasar niche, domisili maupun platform. Ada juga yang melakukan pelabelan blogger. It’s ok lah, ketika blog dikelompokkan berdasar interest, berdasar wilayah atau berdasar platform, itu sangat masuk akal untuk membentuk komunitas dan maju bersama. Tapi klo pelabelan? Duh.

Pernah dengar istilah blogger langitan? blogger remahan rengginang? blogger kucluk, blogger goodie bag? blogger makan siang? ya sejenis itu lah. Meski istilah itu digunakan untuk menyindir satu dua pihak, toh, pada akhirnya memunculkan stigma dan saling curiga antar satu kelompok terhadap kelompok lain. Padahal, kelompok yang dicurigai itu sendiri belum tentu ada, hanya merupakan kelompok imajiner dari label yang disematkan. Ada yang pernah bikin grup WA isinya blogger langitan semua? Jika mungkin ada beberapa yang terlihat eksklusif, itu hanya faktor kedekatan dan kenyamanan antar personilnya. Serta fokus mengembangkan anggota masing-masing.

Yang kedua, karena saat ini blogger memiliki banyak peluang untuk melakukan monetize, tidak jarang sering terjadi gesekan antar blogger. Entah rebutan job, masalah aturan fee, bahkan beberapa saling tikam. Dulu, saat kami berdebat, maka itu semata karena perbedaan mengenai prinsip dan cara pandang terhadap sebuah persoalan. Kami bisa berdebat di satu topik dan ngekek bersama di topik yang lain. Jadi jika melihat gesekan antar blogger yang terjadi akhir-akhir ini cukup ngelus dada.

Tapi aku juga bersyukur, karena aku bertemu dengan rekan-rekan lama yang sekarang sudah punya nama baik di dunia blogger. Bertemu rekan-rekan baru, yang juga membawa wawasan baru dan memperluas networking dalam dunia ngeblog. Bahkan pernah dipercaya menjadi narasumber dalam beberapa pelatihan ngeblog. So, life must go on kan ya?

My Best Blogger Moment 17358719 1466809836684790 2869496031039761344 o
Me, saat mengisi acara KEB di Jogja. Photo: Ima Satrianto

Jadi intinya ceritamu ini apa yo? Ra jelas blas

Aku pengen, ada persatuan lagi antara blogger, ada rasa saling memiliki, menghentikan segala bentuk pelabelan antar kelompok blogger dan saling berbagi inspirasi. Aku sih pengen suasana blogosphere bisa setenang tahun 2008-2010 atau sebelumnya, dengan peluang monetize yang lebih baik kek sekarang sih. Jika itu terjadi, mungkin aku bisa berhenti mengenang my best blogger moments di Multiply dan melihat hal-hal baik itu muncul lagi hari ini bersama rekan-rekan Warung Blogger dan rekan-rekan blogger lain di seluruh nusantara.

Gimana teman? bisa bantu mewujudkannya?

“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke-6 tahun Warung Blogger

warung blogger

6 pemikiran pada “My Best Blogger Moment”

  1. Itu ada Rani, Ivon dkk
    Hahahaha, dulu di MP sering debat ya, Yo? 😀

    Duh, berasa apa gitu setelah sekian lama nggak bewe
    Terima kasih, WB saya jadi BW gara-gara tulisan curhat ini

    Balas

Tinggalkan komentar